Teknologi Spread Spectrum Frekuensi Radio

besar. Gelombang yang menyebar dihasilkan oleh permukaan yang tajam, objek yang kecil, ataupun ketidakrataan pada jalur pada tempat sinyal itu bergerak Gunawan, 2004, p60. Gambar 2.16 Peyebaran 7. Penyerapan Penyerapan terjadi ketika sinyal frekuensi radio terkena suatu objek dan terserap ke material dari objek tanpa dipantulkan maupun direfraksikan Gunawan, 2004, p61. Gambar 2.17 Penyerapan

B. Teknologi Spread Spectrum

Kebanyakan sistem WLAN menggunakan teknologi spread spectrum, teknik komunikasi radio wideband yang dikembangkan oleh militer Amerika Serikat untuk digunakan pada sistem komunkasi yang mission-critical, aman dan handal. Untuk menjelaskan teknologi spread spectrum dengan jelas maka terlebih dahulu harus mengenal istilah transmisi narrowband. 1. Transmisi Narrowband Transmisi narrowband adalah teknologi komunikasi dimana hanya menggunakan spektrum frekuensi yang dibutuhkan saja untuk menghantarkan sinyal Akin, 2002, p46. Pada sistem komunikasi dengan menggunakan teknologi transmisi narrowband, maka sistem tersebut akan menjaga agar menggunakan bandwidth sesempit mungkin untuk mentransmisikan sinyal. Teknologi spread spectrum adalah kebalikan dari transmisi narrowband, dimana pada teknologi spread spectrum digunakan bandwidth yang jauh lebih lebar dari yang dibutuhkannya agar dapat mencapai jangkauan yang luas. Karena menggunakan bandwidth yang lebih sempit, maka transmisi narrowband mampu memancarkan power level yang lebih tinggi daripada teknologi spread spectrum, imbasnya adalah keakuratan data menjadi lebih baik. Karena itu, maka transmisi narrowband sering disebut dengan high peak power transmission transmisi puncak power tinggi dan teknologi spread spectrum dikenal dengan low peak power transmission transmisi puncak power rendah. Berikut adalah gambar perbandingan antara transmisi narrowband dengan teknologi spread spectrum: Gambar 2.18 Perbandingan Narrowband dengan Spread Spectrum Kekurangan dari transmisi narrowband ini adalah mudah mengalami jamming dan interferensi. Hal ini dikarenakan sempitnya bandwidth yang digunakan. Untuk mengacaukan sistem narrowband dengan menggunakan jamming sangat mudah. Jamming adalah gangguan pada jaringan yang diakibatkan oleh adanya power yang sangat besar yang mengangkut sinyal-sinyal yang tidak diperlukan melalui bandwidth yang sama dengan sinyal yang dibutuhkan, akibatnya sinyal yang power-nya lebih rendah akan terhalangi. Analogi dari jamming ini adalah seperti bunyi suara kereta api yang menutupi suara sekitar. 2. Spread Spectrum Spread spectrum menggunakan power yang jauh lebih rendah daripada transmisi narrowband, akibatnya spread spectrum mampu mencakup jangkauan yang jauh lebih lebar. Spread spectrum sukar untuk diganggu dengan jamming, karena sinyal yang dikirimkan sangat kecil power-nya sehingga menyerupai noise. Jika dari sisi receiver, frekuensi tidak disesuaikan dengan sisi transmitter, maka sinyal spread spectrum hanya terlihat seperti background noise. Karena banyak radio penerima menerima sinyal spread spectrum sebagai noise, maka radio penerima tersebut tidak akan mendemodulasikan sinyal spread spectrum. Hal ini mengakibatkan transmisi data dengan menggunakan spread spectrum menjadi lebih aman. Teknologi spread spectrum menukarkan efektifitas bandwidth dengan kehandalan, kemananan, dan integritas komunikasi. Dengan kata lain, teknologi spread spectrum menggunakan bandwidth yang jauh lebih besar dibandingkan dengan komunikasi narrowband. Juga, teknologi spread spectrum menghasilkan sinyal yang lebih sukar dideteksi dibandingkan dengan teknologi narrowband. Ada dua jenis teknologi spread spectrum, yaitu frequency hopping dan direct sequence. a. Frequency Hopping Spread Spectrum FHSS Frequency hopping spread spectrum FHSS adalah teknik spread spectrum yang menggunakan kelincahan frekuensi untuk menyebar dalam lebih dari 83 MHz Akin, 2002, pp 50-55. Kelincahan frekuensi mengacu pada kemampuan radio untuk mengubah frekuensi transmisi secara mendadak dalam jangkauan bandwidth-nya. FHSS memiliki 22 pola hop yang dapat dipilih. FHSS memiliki 79 channel pada bandwidth 2.4 GHz. Setiap channel menempati bandwidth sebesar 1 MHz. b. Direct Sequence Spread Spectrum DSSS Direct sequence spread spectrum DSSS merupakan metode dimana pengirim dan penerima sama-sama menggunakan set frekuensi sebesar 22 MHz yang sama Akin, 2002, pp 55-58. Karena menggunakan channel yang lebar, memungkinkan DSSS mentransmisikan data pada data rate yang lebih tinggi daripada FHSS.

C. Orthogonal Frequency Division Multiplexing OFDM