kelebihan beban jaringan. Pengelola jaringan dalam hal ini adalah administrator jaringan berencana untuk membangun suatu sistem keamanan
jaringan wireless yang cukup handal dalam menangani permasalahan- permasalahan keamanan jaringan wireless yang ada. Oleh karena itu, penulis
berencana untuk memfilter aliran data dari jaringan wireless melalui RADIUS server dan kemudian meneruskannya ke security box untuk mengurangi
beban yang diterima oleh security box yang ada di LEMHANNAS.
Gambar 4.4 Scaning IP menggunakan Cain
Dari Gambar 4.4 di atas, penulis berhasil terkoneksi ke jaringan LEMHANNAS melalui jaringan hotspot yang ada saat ini dan melakukan IP
scanning. Gambar sengaja penulis samarkan untuk menghindari tindakan- tindakan yang tidak diinginkan.
4.3.4 Penanganan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dibahas sebelumnya pada bab pendahuluan, maka diperlukan adanya konsep perancangan sistem
aplikasi keamanan jaringan yang baru untuk mengatasi permasalahan- permasalahan keamanan jaringan wireless yang sudah berjalan pada saat ini.
Solusi atau penanganan yang penulis berikan adalah menggunakan RADIUS Remote Authentication Dial-In User Service server. Ada beberapa
alasan mengapa dipilih sistem RADIUS server, yaitu sederhana, efisien, dan mudah diimplementasikan. RADIUS server juga menggunakan sistem
administrasi pengguna yang terpusat, sehingga sistem ini akan mempermudah tugas administrator jaringan. Dengan adanya sistem autentikasi yang
diterapkan, memudahkan administrator dalam memantau, mengontrol, dan melakukan bandwidth management terhadap user-user yang terhubung pada
jaringan wireless. User yang dimaksud adalah pegawai maupun tamu yang ada di lingkungan LEMHANNAS RI yang menggunakan fasilitas jaringan
wireless. Khusus untuk tamu akan diberikan satu ID dengan nama dan password yang sama yang dapat digunakan secara bersama-sama dan
disesuaikan berdasarkan jumlah dari tamu yang datang. Dari sisi keamanan, penggunaan sistem autentikasi ini juga relatif aman
bagi data pengguna, karena memanfaatkan sistem tunelling dengan SSL yang akan mengenkrip semua data yang dikirim client maupun server hotspot. Dan
yang terpenting adalah RADIUS server memiliki protokol AAA Authentication, Authorization, Accounting yang dapat mengatur mekanisme
bagaimana tata cara berkomunikasi, baik antara client ke domain-domain jaringan maupun antar client dengan domain yang berbeda dengan tetap
menjaga keamanan pertukaran data.
4.3.5 Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem dalam perancangan sistem RADIUS Server dibagi menjadi dua bagian yaitu hardware dan software. Berikut ini adalah kategori
sistem yang digunakan: 1. Hardware
a. Hardware Server Router Board RB 1000, spesifikasi:
CPU: PPC8547 1333MHz network processor, Memory: SODIMM DDR Slot 512MB, Data storage: Onboard NAND memory chip,
Ethernet: Four 101001000 Mbits Gigabit Ethernet with Auto- MDIX, Compact Flash: Two CompactFlash slot TrueIDE
Microdrive supported, Serial port: One
DB9 RS232C asynchronous serial port, Power options: Power jack 12V DC,
Fan: Dual fan with failover support, Case: Desktop case included. b. Hardware Client
Maksud dari hardware client ini adalah laptop yang penulis gunakan untuk menguji sistem RADIUS server yang penulis buat,
yaitu dengan menggunakan Notebook Asus A8LE, dengan spesifikasi: Processor Core 2 Duo T5250, memory: 3 GB, harrdisk:
160 GB, 1 kartu jaringan wireless. c. Hardware Jaringan
Merupakan komponen jaringan yang menghubungkan perangkat- perangkat yang ada pada jaringan. Komponen jaringan ini terdiri
dari : kabel UTP, access point, pigtail, poe power over ethernet, dan antena.
2. Software a. Software Server
Perangkat lunak yang digunakan untuk server adalah
Mikrotik RouterOS v3.16 dengan Level6 license.
b. Software Client Untuk perangkat lunak dari sisi client penulis menggunakan
Sistem Operasi Windows XP SP 2, Windows Vista, Windows 7, Mozilla Firefox, dan Opera.
4.4 Desain Perancangan