Gambar 5.2 Kurva Uji Autokorelasi 3. Uji
Multikolinearinitas
Tabel 5.7 Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics Model
Tolerance VIF
1 Constant
ROA ,944
1,059 DER
,934 1,071
BVS ,960
1,041 BETA
,996 1,004
a Dependent Variable: Harga Saham Sumber : Lampiran 12
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya korelasi yang besar diantara variable bebas. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 5.7 di atas.
Dari tabel diatas, terlihat bahwa variabel bebas yaitu : ROA, DER, BVS dan BETA, mempunyai angka Variance Inflaction Factor VIF dibawah angka 10.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa regresi yang dipakai tidak terdapat permasalahan multikolinearitas.
4. Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan penyebaran varians gangguan. Heteroskedastisitas terjadi bila varians residu berbeda dari satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Deteksi dapat dilakukan dengan menggunakan uji metode grafis yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot.
Pedoman pengambilan keputusan yaitu:
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
a. Jika ada pola tertentu maka terjadi heterokedastisitas.
2 1
-1 -2
-3
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1
-1 -2
-3 -4
Regression Studenti z
ed Residual
Dependent Variable: Harga Saham Scatterplot
b. Jika tidak ada pola tertentu maka tidak terjadi heterokedastisitas.
Gambar 5.3 Output Heterokedastisitas
Hasil pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS dengan cara mengamati pola yang terdapat pada scatter plot, yang hasilnya
dapat dilihat pada gambar 5.3. Pada gambar di atas dapat terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak
membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai.
5.1.3.Pengujian Hipotesis 1.
Pengujian Secara Parsial
Alat uji secara parsial adalah uji - t, yang digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel terikat. Pengaruh variabel–variabel bebas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.8 Regresi ROA terhadap Harga Saham
Unstandardized Coefficients Model
B Std. Error
t Sig. 1 Constant
11445,189 1223,650 9,353 ,000 ROA
2016,752 433,672 4,650 ,000 a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber : Lampiran 12
Pengujian parsial antara variabel ROA X
1
terhadap Harga Saham Y. Dari tabel 5.8 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel ROA X
1
sebesar 0.000, dimana signifikan t lebih kecil dari
g = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H
i
diterima dan dapat disimpulkan bahwa ROA secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Tabel 5.9 Regresi DER terhadap Harga Saham
Unstandardized Coefficients Model
B Std. Error
t Sig. 1 Constant
6571,267 498,903 ,000
DER -8,595 346,166
-2,412 ,016 a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber : Lampiran 12
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
Pengujian parsial antara variabel DER X
2
terhadap harga saham Y. Dari tabel 5.9 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel DER X
2
sebesar 0.016, dimana signifikan t lebih kecil dari
g = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H
i
diterima dan dapat disimpulkan bahwa DER secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Tabel 5.10 Regresi BVS terhadap Harga Saham
Unstandardized Coefficients Model
B Std. Error
t Sig. 1 Constant
800,150 399,198 2,004 ,046
BVS 1,163 ,050
23,084 ,682
a Dependent Variable: HARGA SAHAM Sumber : Lampiran 12
Pengujian parsial antara variabel BVS X
3
terhadap harga saham Y. Dari tabel 5.10 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel BVS X
3
sebesar 0,682, dimana signifikan t lebih besar dari
g = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H
i
ditolak dan dapat disimpulkan bahwa BVS secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Tabel 5.11 Regresi Beta terhadap Harga Saham
Unstandardized Coefficients Model
B Std. Error
t Sig. 1 Constant
6270,850 525,789 11,927
,000 BETA
-258,561 587,741 -,440 ,006 a Dependent Variable: HARGA SAHAM
Sumber : Lampiran 12
Pengujian parsial antara variabel Beta X
4
terhadap Harga Saham Y. Dari tabel 5.11 di atas, diperoleh hasil signifikan t pengaruh variabel Beta X
4
sebesar
Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
0.006, dimana signifikan t lebih kecil dari g = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H
i
diterima dan dapat disimpulkan bahwa Beta secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
2. Pengujian Secara Simultan.