Kerangka Konseptual KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual digunakan untuk memberikan gambaran yang jelas dan sistematik untuk menjadi pedoman dalam keseluruhan penelitian. Menurut Indriantoro dan Supomo 2000, kerangka konseptual merupakan dasar pemikiran peneliti untuk dikomunikasikan dengan orang lain sehingga hasilnya dapat dimengerti oleh orang lain dan memungkinkan untuk direplikasi atau diekstensi oleh peneliti yang lain. H 1 H 2 H 5 H 3 H 4 HARGA SAHAM Y ROA X 1 DER X 2 BVS X 3 BETA SAHAM X 4 Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 Prediksi harga saham merupakan isu yang sangat penting dalam bidang keuangan sehingga semua pihak yang berkepentingan terhadap harga saham memerlukan informasi akuntansi yang lengkap yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham. Untuk menguji kemampuan prediksi informasi akuntansi dalam memprediksi harga saham, dapat digunakan rasio keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Hubungan antara variabel dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara ROA, DER, BVS dan Beta sebagai variabel bebas terhadap harga saham sebagai variabel terikat. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat ditunjukkan pada gambar 3.1. di atas. ROA menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dari setiap asset yang digunakan, sehingga dengan mengetahui rasio ini kita bisa mengetahui seberapa efektif perusahaan dalam menggunakan aktivanya. DER menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Semakin rendah rasio ini semakin besar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban terhadap pemberi pinjaman. BVS menggambarkan perbandingan total modal equity terhadap jumlah saham. Semakin besar rasio BVS, maka saham tersebut akan semakin menarik bagi investor sehingga harga saham akan meningkat. Dengan demikian, maka BVS mempengaruhi harga saham. Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 Beta saham adalah tolok ukur risiko dari suatu jenis saham dibandingkan dengan risiko pasar. Semakin tinggi risiko menyebabkan saham tersebut kurang diminati oleh investor sehingga harga saham akan turun.

3.2. Hipotesis Penelitian