Uji Normalitas Uji Autokorelasi

Dimana : P adalah perkiraan harga saham a adalah konstanta b 1 – b 4 adalah koefisien regresi untuk masing-masing variabel X 1 adalah Variabel Return On Assets X 2 adalah Variabel Debt to Equity Ratio X 3 adalah Variabel Book Value per Share X 4 adalah Variabel RISK, risiko sistematik yang akan diwakili oleh beta e adalah Variabel pengganggu

4.7 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis dengan menggunakan model yang disampaikan di atas, maka sesuai dengan syarat metode Ordinay Least Square OLS, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian asumsi klasik yang akan meliputi pengujian normalitas, autokorelasi, multikolinieritas dan heteroskedastisitas.

4.7.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas dan terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika terjadi penyimpangan terhadap asumsi distribusi normalitas, maka masih tetap menghasilkan penduga koefisien regresi yang linier, tidak berbias dan terbaik. Untuk dapat dianalisis data harus berdistribusi normal atau mendekati normal. Normalitas dari distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Normal P-P Plot of Regression Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 Standardized Residual.. Jika residual berasal dari distribusi normal, maka nilai-nilai sebaran data akan terletak di sekitar garis lurus Santoso, 2006.

4.7.2 Uji Autokorelasi

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah pada variabel penggangu yang saling berurutan terjadi serial korelasi. Apabila data penelitian mengandung autokorelasi, maka parameter yang diestimasi akan bias dan variannya tidak minimum. Untuk mengetahuinya adanya gejala autokorelasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson. Asumsi penggunaan analisis DW ini jika digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama dan model regresi yang ada mempunyai intercept constant serta tidak terdapat variabel lagi. Pengambilan keputusan bila menggunakan uji DW adalah sebagai berikut Ghozali, 2005: a. Nilai DW terletak diantara du dan 4-du maka autokorelasi sama dengan nol, dan dapat diartikan tidak ada autokorelasi du DW 4-du. b. Nilai DW terletak di bawah lower boud dl, maka akan mempunyai koefisien korelasi lebih besar dari nol dan memiliki autokorelasi positif. c. Nilai DW 4-dl, maka koefisien korelasi kurang dari nol, sehingga memiliki autokorelasi negatif. d. Nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah dl atau terletak antara 4-du dan 4-dl sehingga hasilnya tidak dapat disimpulkan. Destri Rusi Widiasari : Pengaruh Faktor Fundamental Dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008

4.7.3 Uji Multikolinieritas