86
Df
1
= k-1 = 2, Df
2
= n-k =64-3= 61 Tabel uji F pada α = 5 , n= 61, k= 2, F
tabel =
3,15, Maka F
hitung
F
tabel =
42,578 3,15, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
Dilihat dari nilai signifikannya 0,000 0,05, maka dapat dinyatakan H ditolak
Ha diterima artinya terdapat pengaruh secara simultan dan signifikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa
current ratio
dan
debt ratio
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap
financial distress
.
4.2.4.2 Uji t t-test
Hasil dari uji t t-test dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7 Hasil Uji t t-test pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar
di BEI periode 2011-2014
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 6,079
,873 6,963
,000 CR
-6,655 1,691
-,363 -3,937
,000 DR
,523 ,091
,529 5,728
,000 a. Dependent Variable: zscore
Sumber: Hasil Penelitian, 2015 Data Diolah
1. Ho diterima jika =
–t
tabel
-t
hitung
atau t
hitung
t
tabel
pada α = 5 2.
Ha diterima jika = -t
hitung
-t
tabel
atau t
hitung
t
tabel
pada α = 5 n= 64, k= 3, df= n-k, maka df= 64-3=61
Berdasarkan tabel uji t pada α 5, n= 61, k= 3, maka t
tabel
= 1,6702. Dengan menggunakan tingkat sig.
α = 5, jika nilai sig. 0,05 maka H diterima, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas dengan
Universitas Sumatera Utara
87
variabel terikat. Sebaliknya jika nilai sig. 0.05, maka Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
1.
Current ratio
= t
hitung
-3,937 t
tabel
-1,6702 ,artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dilihat dari nilai signifikannya
Current ratio
= 0.000 0.05 maka dapat disimpulkan bahawa
current ratio
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
financial distress
. 2.
Debt ratio
= t
hitung
5,728 t
tabel
1,6702, artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Dilihat dari nilai signifikannya
debt ratio
= 0.000 0.05 maka dapat disimpulkan bahawa
debt ra tio
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
financial distress
.
4.3 Pembahasan 4.3.1 Pengaruh Current Ratio terhadap Financial distress
Nilai
current ratio
pada perusahaan
property
dan
real estate
periode 2011- 2014 menunjukan hampir semua perusahaan
property
dan
real estate
memiliki nilai aktiva lancar lebih besar dari pada utang lancar. Aktiva lancar adalah uang
tunai atau kas dan asset kekayaan lainnya yang diharapkan bisa dikonversi menjadi kas maupun dijualdikonsumsi habis dalam waktu tidak lebih dari satu
tahun. Hutang lancar adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam waktu jangka pendek satu tahun sejak
tanggal neraca dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
Current ratio
dikatakan aman apabila nilai aktiva lancar memiliki perbandingan 1:1 dengan utang lancar atau dapat dikatakan baik apabila nilai
current ratio
nya 100.
Universitas Sumatera Utara