Kerangka Konseptual Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

47 Lanjutan Tabel 2.4 Review Penelitian Terdahulu No Nama PenelitiT ahun Judul Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 7 Debby 2012 Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress Perusahaan Property dan Real Estate di Bursa Efek Indonesi 1. Rasio Keuangan Likuiditas, Leveage, Aktivitas, Rentabilitas 2. Financial distress Alman Z-score liniar probability method, logit model, dan probit model. 1. Rasio Likuiditas yang merupakan current ratio memiliki pengaruh positif terhadap kondisi financial distress . artinya semakin besar nilai current ratio , semakin besar kemungkinan perusahaan mengalami financial distress. Current ratio tidak berpengaruh signifikan dalam memprediksi financial distress. 2. Rasio Leverage yang merupakan debt ratio memiliki pengaruh

2.3. Kerangka Konseptual

Tidak dipungkiri bahwa setiap perusahaan memiliki potensi mengalami kebangkrutan. Kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat di dalam laporan keuangan menggambarkan bagaimana perusahaan menjalankan bisnisnya. Universitas Sumatera Utara 48 Kerangka konseptual akan menghubungkan secara teoritis antara varibel-variabel penelitian yaitu variabel bebas dengan variabel terikat. Pengukuran rasio Altman yaitu untuk mengetahui potensi kebangkrutan menggunakan perhitungan Z-score. Nilai Z-score akan menjelaskan kondisi keuangan perusahaan property dan real estate yang dibagi dalam beberapa tingkatan. Metode Altman Z Score memiliki rasio yang terdiri dari: working capital total assets, retained earnings total assets, earning before interest and taxes total assets, book value of equity total liabilities, sales total assets. Bangkrut adalah keadaan atau situasi dimana perusahaan mengalami kekurangan dan ketidakcukupan dana untuk menjalankan atau melanjukan usahanya. Pemicu kebangkrutan dapat berasal dari adanya permasalahan yang mempengaruhi operasi utama dari perusahaan seperti kekurangan bahan baku. Kebangkrutan tidaklah terjadi secara tiba-tiba dan dapat diramalkan sebelumnya. Sebelum perusahaan dinyatakan bangkrut, biasanya ditandai oleh berbagai situasi atau keadaan khususnya berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi operasinya, seperti volume penjualan yang relatif rendah atau adanya trend penjualan yang menurun, cash flow yang negatif, kerugian yang terusmenerus, dan hutang yang semakin membengkak. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Financial Distress Z-Score Debt Ratio Current Ratio Universitas Sumatera Utara 49 Adapun Pengaruh antara masing-masing variabel dalam kerangka konseptual ini yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh Current Ratio dengan Financial Distress Melalui Currennt ratio dapat diketahui apakah hutang jangka pendek yang biasanya jatuh tempo dalam waktu 12 bulan bisa dibayar oleh perusahaan. Karena current ratio sifatnya lebih cepat dikonversi dalam satuan moneter. Maka diharapkan hutang jangka pendek tersebut bisa dibayar dengan jumlah current asset tersebut. Oleh karena itu jumlah current asset harus lebih besar dari jumlah current liabilities . Dengan kata lain untuk bisa melunasi hutang jangka pendek perusahaan, maka perusahaan tersebut harus memiliki current ratio yang tinggi. Sebaliknya, apabila ternyata perusahaan memiliki current asset yang rendah, atau jumlah current asset harus lebih kecil dari jumlah current liabilities , maka perusahaan tersebut dikhawatirkan akan kesulitan dalam membayar utang jangka pendeknya. Hal ini yang dapat memicu terjadinya financial distress . 2. Pengaruh Debt Ratio dengan Financial Distress Melaui debt ratio dapat diketahui apakah hutang dapat tertutupi oleh jumlah asset perusahaan. Oleh karena itu, jumlah total asset harus lebih besar dari jumlah total liabilities . Dengan kata lain, untuk bisa melunasi utang perusahaan tanpa harus mengorbankan terlalu banyak kepentingan pemilik modal, maka perusahaan tersebut harus memiliki debt ratio yang rendah. Sebaliknya apabila ternyata perusahaan memiliki debt ratio yang lebih tinggi, atau jumlah current liabilities lebih besar dari jumlah current asset, Universitas Sumatera Utara 50 maka perusahaan tersebut dikhawatirkan akan kesulitan membayar hutang- hutangnya. Hal ini dapat memicu terjadinya financial distress .

2.4. Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Debt to Asset Ratio, Current Ratio dan Cash Ratio terhadap Return on Asset pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 - 2013

2 73 74

Pengaruh Total Asset Turn Over, Debt to Equity Ratio dan Debt to Asset Ratio terhadap profitabilitas pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 74 88

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 21 137

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Profit Margin Ratio, dan Total Asset Turnover terhadap Perubahan Laba pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2012.

0 1 41

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 17

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 33

Pengaruh Current Ratio dan Debt Ratio Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 30

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY & REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - POLSRI REPOSITORY

0 0 13