HASIL ANALISIS BAHAN BAKU
31 adalah pada rasio molar PFADDMC 1:9 yang memberikan kandungan ester
terbanyak sebesar 95,87.
Gambar 4.2 Hubungan antara Rasio Molar dengan Kandungan Ester pada Waktu 60 menit, Jumlah Katalis 10 berat, Kecepatan Pengadukan 300 rpm dan
suhu 60
o
C 4.2.1.2
Pengaruh Suhu terhadap Kandungan Ester
Adapun hasil penelitian pembuatan biodiesel dari PFAD dengan menggunakan Novozym
®
435 dengan variasi suhu dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini.
Tabel 4.4 Hasil Penelitian Pembuatan Biodiesel dari PFAD dengan Menggunakan Novozym
®
435 dengan Variasi Suhu
Rasio Mol PFADDMC
Waktu menit
Jumlah Katalis
Kecepatan Pengadukan
rpm Suhu
o
C Kemurnian
1:9 60
10 300
40 91,1842
50 93,3018
60 95,8725
70 94,3941
80 86,2549
Hubungan antara suhu terhadap kemurnian biodiesel dengan kondisi waktu reaksi 60 menit, rasio molar PFADDMC 1:9 dan jumlah katalis 10 dapat dilihat
pada gambar 4.2. Dari gambar 4.3 dapat diihat bahwa semakin tinggi suhu maka 88
90 92
94 96
98
1 2
3 4
5
K an
d u
n gan
E ste
r
Rasio Molar PFAD:DMC
1:6 1:7
1:8 1:9
1:10
32 kandungan ester yang dihasilkan akan semakin besar akan tetapi pada suhu 70
o
C kandungan ester mulai menurun.
Gambar 4.3 Hubungan antara Suhu dengan Kandungan Ester pada Rasio Molar PFAD:DMC 1:9, Waktu 60 menit, Jumlah Katalis 10 berat dan Kecepatan
Pengadukan 300 rpm Temperatur merupakan faktor yang sangar penting terhadap aktivitas
enzim. Pada umumnya, kecepatan reaksi akan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu. Esterifikasi enzimatik terjadi pada suhu rendah antara 25-60
o
C [49]. Pada suhu reaksi yang rendah, enzim tidak akan bekerja secara optimal untuk mengubah semua reaktan menjadi produk sebaliknya pada suhu reaksi yang
tinggi dapat menurunkan viskositas minyak dan mengurangi waktu reaksi, namun diatas tingkat yang optimal produksi biodiesel akan menurun [58-59]. Selain itu,
sebagian besar lipase memiliki waktu rentang suhu optimal. Suhu optimum tergantung pada stabilitas enzim, perbandingan rasio molar alkohol dan minyak
serta jenis pelarut organik [60]. Jika suhu melebihi suhu optimal maka aktivitas enzim akan menurun karena mengalami denaturasi [61].
Dari gambar 4.3 dapat dilihat bahwa kondisi terbaik yang didapatkan adalah pada suhu 60
o
C yang memberikan kandungan ester terbanyak sebesar 95,87.
84 86
88 90
92 94
96 98
30 40
50 60
70 80
K an
d u
n gan
E ste
r
Suhu
o
C
33