22 3.4.2
Flowchart Percobaan Proses Esterifikasi Enzimatis Secara Kontinu
Sebanyak 10 gram PFAD dimasukkan kedalam erlenmeyer kemudian ditambahkan DMC dengan rasio molar 1 : 9
Campuran dipanaskan diatas hotplate
dengan suhu 60
o
C Mulai
Dimasukkan Novozym
®
435 sebanyak 3 gram kedalam reaktor packed bed
Selesai Diambil produk setiap jam selama 100 jam
Campuran dialirkan ke pompa peristaltik dengan laju alir 1,2 mLmenit
menuju ke reaktor packed-bed 60
o
C
Gambar 3.2 Flowchart Percobaan Proses Esterifikasi Enzimatis Secara Kontinu
3.5 PROSEDUR ANALISIS
3.5.1 Analisis Titik Nyala
Analisis titik nyala dilakukan di Laboratorium Oleokimia, Pusat Penelitian Kelapa Sawit menggunakan instrumen K16200 Pensky-Martens Closed Cup Flash
Tester.
Gambar 3.3 Alat Instrumen K16200 Pensky-Martens Closed Cup Flash Tester
23 3.5.2
Analisis Angka Asam Analisis angka asam dilakukan di Laboratorium Oleokimia, Pusat
Penelitian Kelapa Sawit menggunakan standar AOCS 5a – 40 1989 dengan
prosedur sebagai berikut: 1.
Sampel dicairkan pada suhu 60
o
C - 70
o
C agar sampel homogen sebelum dilakukan analisis.
2. Gunakan tabel 3.1 untuk berat sampel yang digunakan.
3. Tambahkan 50 ml isoproponal yang telah dinetralkan.
4. Erlenmeyer yang berisi campuran dipanaskan diatas hot plate dengan
suhu 40
o
C. 5.
Aduk ketika dititrasi dengan alkali standar NaOHKOH hingga berwarna merah muda yang bertahan selama 30 detik.
6. Dicatat volume pentiter.
W V
x N
x 25,6
asam Angka
Dimana: N = Molaritas NaOH V = Volume NaOH yang digunakan
W = Berat sampel
Tabel 3.1 Berat Sampel Untuk Analisis Angka Asam Angka asam
Berat sampel, ±10 gram – 1
20 1
– 4 10
4 – 15
5 15
– 75 2,5
75 0,5
3.5.3 Analisis Bilangan Penyabunan
Analisis bilangan penyabunan dilakukan di Laboratorium Oleokimia, Pusat Penelitian Kelapa Sawit menggunakan standar AOCS Cd 3-25 2011
dengan prosedur sebagai berikut: 1.
Lelehkan sampel, jika berwujud cair maka disaring terlebih dahulu untuk mengilangkan zat pengotor.