16 Gambar 2.6 Reaktor
Batch
2.4.2 Reaktor
Packed Bed
Reaktor
packed bed
adalah alternatif dari reaktor batch yang secara substansual lebih cepat dan merupakan reaktor kontinu yang lebih ekonomis.
Reaktor
Packed bed
paling banyak digunakan di bidang bioteknologi karena mudah untuk mengoperasikan. Keuntungan yang paling penting dari reaktor
packed bed
adalah penurunan tegangan geser pada enzim yang akan mengarah ke stabilitas enzim jangka panjang [28]. Dan selain itu, sebuah sistem reaktor
packed bed
dengan imobilisasi enzim menghasilkan kontak yang baik antara reaktan cair
dan katalis padat [38].
1 2
3
4 5
7
8 6
1. Conical Flask 2. Heater
3. Peristaltic Pump 4. Reactor
5. Glass Beads 6. Novozyme
®
435 7. Water Bath
8. Conical Flask
Gambar 2.7 Reaktor
Packed Bed
17 Dari kedua reaktor tersebut maka reaktor
packed bed
merupakan sistem reaktor transesterifikasi praktis dengan efisiensi transesterifikasi tinggi [28].
Berikut ini
adalah beberapa
faktor yang
mempengaruhi kinerja
transesterifikasi enzimatik dengan proses kontinu : 1.
Temperatur Transesterifikasi enzimatik berlangsung pada suhu rendah dengan rentang 25-
60
o
C. Pada umumnya, laju reaksi meningkat dengan kenaikan suhu reaksi karena dengan peningkatan konstanta laju dengan suhu dan berkurangnya
transfer massa [48-49]. Namun, peningkatan suhu melebihi suhu optimum akan mengakibatkan denaturasi dan deaktivasi termal yang tinggi terhadap
enzim sehingga akan terjadinya penurunan aktivitas katalitik [50]. 2.
Konsentrasi enzim Semakin tinggi konsentrasi enzim maka semakin meningkat kandungan Fatty
Acid Methyl Ester FAME karena semakin banyak lipase, semakin banyak molekul substrat yang diserap ke pusat aktif dari lipase tersebu [17].
3. Laju alir
Laju alir yang lebih tinggi dapat mempersingkat waktu reaksi. Ketika laju alir rendah maka reaktan alkohol akan memiliki waktu yang lebih lama untuk
berkontak dengan enzim sehingga mengurangi aktivitas enzim. Sebaliknya laju alir yang tinggi dapat menurunkan kadar FAME karena kontak antara
enzim dan substrat tidak begitu lama [17]. 4.
Perbandingan rasio molar Semakin tinggi rasio molar minyak terhadap alkohol akan meningkatkan
yield
biodiesel, akan tetapi dapat menonaktifkan kerja enzim terutama apabila alkohol tidak larut dalam campuran reaksi [51].
18
2.5 ANALISIS EKONOMI
Palm Fatty Acid Distillate
PFAD adalah produk sampingan dari proses pemurnian minyak kelapa sawit sehingga PFAD dapat dijadikan alternatif baru
sebagai bahan baku untuk pembuatan biodiesel. Karena PFAD merupakan produk samping maka diharapkan PDAD dapat meminimalkan biaya produksi dan
dampak terhadap lingkungan sehinngga dapat diproduksi untuk mencukupo kebutuhan bahan bakar dalam negeri yang semakin meningkat.
Untuk itu, perlu dilakukan kajian potensi ekonomi biodiesel dari PFAD. Namun, dalam tulisan ini hanya akan dikaji potensi ekonomi secara sederhana.
Sebelum melakukan kajian tersebut, perlu diketahui harga bahan baku yang
digunakan dalam produksi dan harga jual biodiesel.
Biaya bahan baku : Biaya pembelian asam lemak sawit distilat = Rp 1.130 L [52]
Biaya pembelian
dimethyl carbonate
= 1,80 ml 1.5 L Rp 1.800.000
= Rp 2.160 [53]
Biaya pembelian Novozym
®
435 1 g x Rp 13.401 x 0,01 g
= Rp 134,01 [54,55]
Biaya listrik pada
carousel
0,5 kWh x Rp 1,352 kWh x 2 jam = Rp 1.352
[56] Total biaya bahan baku
= Rp 3.654,27 Dapat dilihat bahwa, harga jual bahan baku pembuatan biodiesel dari PFAD
berada di bawah harga jual bahan baku dari CPO
Crude Palm Oil
yaitu sekitar Rp 7.500liter,
canola oil
yaitu sekitar Rp. 90.000liter, dan minyak jarak yaitu sekitar Rp. 180.000liter
[57] . Tentu hal ini membawa nilai ekonomis dalam
pembuatan biodiesel dari PFAD. Dengan adanya kebijakan pemerintah yang ditetapkan oleh peraturan menteri ESDM, penetapan harga jual biodiesel sendiri
bisa fleksibel mengikuti harga bahan baku serta biaya produksi saat ini yang ditutupi dengan subsidi, sehingga produksi biodiesel menggunakan bahan baku
PFAD berpotensi untuk menjadi industri alternatif yang berkembang ke depannya menjadikan Indonesia sebagai penghasil terbesar biodiesel dan pelaku ekspor
biodiesel di dunia.