MANFAAT PENELITIAN RUANG LINGKUP PENELITIAN

8 c. Titik beku lebih tinggi daripada bahan bakar diesel dimana akan menjadi kendala dan menyulitkan dalam cuaca dingin. d. Kurang stabil dibandingkan bahan bakar diesel sehingga penyimpanan jangka panjang lebih dari enam bulan dari biodiesel tidak dianjurkan. e. Dapat mendegradasi plastik, karet alam gasket, dan selang bila digunakan dalam bentuk murni. f. Dapat melarutkan endapan sedimen dan kontaminan lainnya dari bahan bakar diesel dalam tangki penyimpanan dan saluran bahan bakar yang kemudian menuju kedalam mesin sehingga dapat menyebabkan masalah pada katup dan sistem injeksi. Karena itu, pembersihan tangki sebelum mengisi dengan biodiesel dianjurkan. Titik nyala biodiesel lebih tinggi dari bahan bakar diesel. Titik nyala ini penting untuk penyimpanan bahan bakar dan transportasi di jalan keselamatan. Angka setana biodiesel ~50 lebih tinggi dari bahan bakar diesel. Angka setana merupakan faktor penting untuk menentukan kualitas bahan bakar diesel, terutama kualitas pengapian bahan bakar diesel. Viskositas juga merupakan faktor penting untuk biodiesel. Viskositas mempengaruhi kebanyakan peralatan injeksi bahan bakar dan peningkatan viskositas bahan bakar mengubah viskositas pada suhu rendah. Viskositas tinggi memiliki efek negatif pada atomisasi semprot bahan bakar [28]. Tabel 2.1 Perbandingan Kandungan Unsur Kimia Biodiesel dan Solar [28] Kandungan Biodiesel Solar Karbon 79,6 86,4 Hidrogen 10,5 13,6 Oksigen 8,6 - Nitrogen 1,3 - CH 7,6 6,5 n-Aliphatik 15,2 67,4 Olephenik 84,7 3,4 Aromatik - 20,1 Naphtens - 9,1 9 Tabel 2.2 Standar Biodiesel Berdasarkan ASTM D 675109, EN 1421403, dan Pr EN 1421409 [29-31] No. Parameter Satuan ASTM D 675109 EN 1421403 Pr EN 1421409 1. Kandungan ester ww - ≥96,5 ≥96,5 2. Densitas kgm 3 - 860-900 860-900 3. Viskositas kinematik mm 2 s 1,9-6,0 3,5-5,0 3,5-5,0 4. Titik nyala o C ≥ 130 ≥ 93 gelas tertutup ≥120 ≥101 5. Kandungan sulfur mgkg ≤ 15 ≤10 ≤10 6. Residu karbon ww ≤0,05 ≤0,30 - 7. Angka Setana ≥47 ≥51 ≥51 8. Kadar abu tersulfatasi ww ≤0,02 ≤0,02 ≤0,02 9. Air dan sedimen ww ≤0,05 - - 10. Kandungan air mgkg - ≤500 ≤500 11. Total kontaminasi mgkg - ≤24 ≤24 12. Korosi pada jalur tembaga ≤No.3 Kelas 1 Kelas 1 13. Stabilitas oksidasi h ≥3 ≥6 ≥8 14. Angka asam mg KOHg ≤0,80 ≤0,50 ≤0,50 15. Nilai Iodin g Iodin10 0 g - ≤120 ≤120 16. Linolenat metil ester ww - ≤12,0 ≤12,0 17. Metil ester ganda tak jenuh ww - ≤1 ≤1 18. Kandungan metanol ww ≤0,20 ≤0,20 ≤0,20 19. Kandungan monogliserida ww - ≤0,80 ≤0,80 20. Kandungan digliserida ww - ≤0,20 ≤0,20 21. Kadungan trigliserida ww - ≤0,20 ≤0,20 22. Gliserol bebas ww ≤0,020 ≤0,020 ≤0,020 23. Total gliserol ww ≤0,24 ≤0,25 ≤0,25 24. Logam kelompok I natrium dan kalium mgkg ≤5,0 ≤5,0 ≤5,0 25. Logam kelompok II kalsium dan magnesium mgkg ≤5,0 ≤5,0 ≤5,0 26. Kandungan fosfor mgkg ≤10,0 ≤10,0 ≤2,0 27. Cold soak filterability s ≤360 - - 28. Cold filter plugging point CFPP o C - Bergantu ng pada kelas Bergantun g pada kelas 10 Biodiesel dapat digunakan dalam bentuk murni atau bila dicampur dengan bahan bakar diesel dalam proporsi tertentu. Kebanyakan campuran biodiesel umum adalah B2 2 biodiesel, 98 solar, B5 5 biodiesel, 95 solar, B20 20 biodiesel, 80 solar [32].

2.2 BAHAN BAKU

2.2.1 Dimethyl Carbonate DMC Dimethyl Carbonate DMC diproduksi dari metanol dan karbon dioksida CO 2 sehingga DMC disebut zat kimia yang ramah lingkungan dan memiliki reaktivitas kimia yang baik, tidak mudah larut dalam air dan memiliki sifat melarut yang baik dengan sebagian besar pelarut organik [33-34]. Salah satu manfaat dari DMC berbasis transesterifikasi asam lemak adalah bahwa reaksi tidak berada dalam kesetimbangan karena senyawanya terurai menjadi CO 2 dan alkohol [35]. Sifat-sifat fisika dan kimia DMC dapat dilihat pada tabel 2.3. Tabel 2.3 Sifat-sifat Fisika dan Kimia DMC [36] Karakteristik Nilai Berat molekul 90,08 gmol Wujud cairan tidak berwarna Titik didih 90 o C pada 760 mmHg Titik leleh 2-4 o C Densitas 1,0690 gcm 3 Kelarutan dalam air Tidak mudah larut 2.2.2 Palm Fatty Acid Distillate PFAD Palm Fatty Acid Distillate PFAD adalah produk sampingan dari proses pemurnian minyak kelapa sawit dengan asam lemak bebas FFA lebih dari 93 berat [37]. PFAD berwarna kuning muda dan berwujud padat pada temperatur kamar [8]. Oleh karena PFAD merupakan produk sampingan maka harga PFAD jauh lebih murah daripada minyak olahan lainnya [11]. Saat ini, kelemahan utama untuk komersialisasi biodiesel adalah biaya yang lebih tinggi dari solar berbasis minyak bumi. Tingginya biaya biodiesel adalah karena bahan baku sebagian besar dari virgin oil yang mahal [8].