BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penerimaan Negara dari sektor perpajakan menjadi andalan sumber penerimaan dalam negeri dalam beberapa tahun terakhir ini. tercapainya
rencana penerimaan pajak sangat ditentukan oleh peran serta wajib pajak dalam sistem pemungutan pajak. Sistem pemungutan pajak di Indonesia
dikenal dengan Sistem Self Assesment yaitu sistem pemungutan pajak yang memberi kepercayaan penuh kepada wajib pajak sendiri mulai dari
mendaftarkan diri sebagai wajib pajak, menghitung, memperhitungkan, membayar, serta melaporkan pajaknya dengan menggunakan Surat
Pemberitahuan SPT. Dengan sistem ini tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak Wajib
Pajak yang belum melaporkan kewajiban perpajakannya dengan benar sehingga penerimaan pajak yang selama ini belum optimal karena
berhubungan dengan kejujuran Wajib Pajak itu sendiri dan untuk menguji kepatuhan wajib pajak akan pelaksanaan self assessment system maka perlu
dilakukan pemeriksaan. Pada pelaksanaan pemeriksaan pajak, kerjasama antara pemeriksa dan
Wajib Pajak merupakan hal yang mutlak diperlukan keberadaannya. Kerjasama yang terjalin akan memperlancar aktivitas pemeriksaan pajak.
Namun kenyataannya, kerjasama tersebut sulit terbentuk. Di satu sisi,
Universitas Sumatera Utara
pemeriksa merasa diberikan tanggung jawab menjalankan tugas selaku pemeriksa pajak dari Kantor Pelayanan untuk menguji kebenaran pelaporan
pajak yang dilakukan oleh Wajib Pajak, bukan semata-mata mencari kesalahan Wajib Pajak dengan berbagai temuan di lapangan.
Sedangkan di sisi lain, Wajib Pajak merasa bahwa dirinya telah menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar dan kegiatan pemeriksaan
pajak yang dilakukan hanyalah usaha untuk mencari-cari kesalahannya saja. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan Wajib Pajak merasa tidak nyaman
ketika diperiksa. Ungkapan perasaan ketidaknyamanan dari Wajib Pajak ini, bagi pemeriksa pajak dianggap sebagai sikap tidak kooperatif, sehingga
menimbulkan sikap saling mencurigai. Bagi Wajib Pajak yang diperiksa akan timbul rasa keengganan untuk memberikan data yang dibutuhkan
dalam kegiatan pemeriksaan, dan akibatnya pemeriksa akan menetapkan secara jabatan hasil pemeriksaan dari data yang diberikan secara ‘seadanya’
tersebut oleh Wajib Pajak. Untuk mengatasi hubungan yang kurang harmonis antara pemeriksa
dan Wajib Pajak tersebut, diperlukan strategi yang mampu mendorong keterbukaan dalam administasi perpajakan. Menjawab tantangan tersebut,
pemerintah terus menerus melakukan reformasi perpajakan, yang salah satu hasilnya adalah Sistem Administrasi Perpajakan Modern SAPM atau biasa
dikenal sebagai modernisasi perpajakan hal ini penting dilakukan mengingat penerimaan pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan negara. Upaya
pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak salah satunya dengan uji
Universitas Sumatera Utara
kepatuhan yaitu pemeriksaan pajak, atau dapat dikatakan bahwa meningkatnya penerimaan pajak akan meningkatkan produktifitas suatu
negara Oleh karena itu pemeriksaan pajak memiliki fungsi yang sangat penting untuk mengawasi pelaksanaan sistem self assesment tersebut.
Dengan adanya pemeriksaan pajak tersebut diharapkan Wajib Pajak melaporkan pajak yang terhutang dengan benar sehingga rencana
penerimaan pajak yang telah ditetapkan pemerintah juga dapat tercapai. Salah satu pemeriksaan pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak
adalah pemeriksaan terhadap Pajak Penghasilan PPh Pasal 2529 Badan. PPh Pasal 2529 Badan adalah pajak atas penghasilan yang diperoleh oleh
Wajib Pajak Badan dari kegiatan usaha dilakukannya. Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan melakukan pemeriksaan
terhadap Surat Pemberitahuan Tahunan SPT Pajak PPh Pasal 2529 Badan yang disampaikan Wajib Pajak dengan cara mengumpulkan dan mengolah
data yang terdapat dalam SPT Tahunan. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sesuai dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 17 PMK.032013 tanggal 07 Januari 2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan. Tujuannya adalah untuk menguji
kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan danatau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan adalah salah satu kantor unit pelaksana yang dibebani target penerimaan pajak setiap tahun. Target
Penerimaan di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan setiap tahun semakin meningkat. Target penerimaan tersebut sebagian didukung dari hasil
Universitas Sumatera Utara
pemeriksaan pajak PPh Pasal 2529 Badan berdasarkan ketetapan-ketetapan pajak yang diterbitkan.
Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemeriksaan PPh Pasal 2529 Badan terhadap
pencapaian target penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya medan. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan memilih judul :
” Pengaruh pemeriksaan PPh pasal 2529 badan terhadap penerimaan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan ”
1.2. Perumusan Masalah