3.5. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara Wawancara adalah kegiatan untuk mengumpulkan data pada objek
penelitian dengan cara melakukan tanya jawab terhadap Fungsional Pemeriksa pajak secara langsung.
b. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengumpulan
data dengan cara menyalin laporan, data maupun catatan yang berkaitan dengan data penerimaan PPh Pasal 2529 Badan , jumlah pemeriksaan PPh
Pasal 2529 Badan dan data-data lain yang diperlukan dalam penelitian ini. c.
Observasi Nonperilaku Observasi nonperilaku merupakan metode pengumpulan data dengan
cara membaca, menyalin, dan mengolah dokumen atau catatan tertulis yang ada, seperti penerimaan pajak penghasilan pasal 2529, kepatuhan wajib
pajak, serta pemeriksaan pajak, yaitu pencatatan jumlah SKPKB dan SKPKBT yang diterbitkan Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan.
3.6.Teknik Analisis Data
Dalam analisis data, metode yang digunakan adalah metode statistik untuk menguji pengaruh satu variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel
terikat Ghozali, 2002:6. Analisis yang dilakukan adalah menguji hipotesis dengan metode regresi linier sederhana dan proses datanya menggunakan
program komputer SPSS.
Data yang di uji yaitu data PPh Pasal 2529 Badan terutang hasil pemeriksaan pajak dan data penerimaan PPh Pasal 2529
Badan di KPP Madya Medan.
Universitas Sumatera Utara
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa variabel bebas X yang digunakan dalam penelitian ini secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat Y.
Kriteria Pengujian Ho diterima jika –t tabel t hitung t tabel
Ho ditolak jika -thitung -t tabel atau t hitung t tabel
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Kantor
Kantor Pelayanan Pajak KPP Madya Medan merupakan salah satu instansi di Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Sumatera Utara I. KPP Madya Medan yang berdiri sejak tahun 2007 merupakan hasil dari reformasi birokrasi di
Kementerian Keuangan khususnya di Direktorat Jenderal Pajak dan mengemban
tugas untuk
melaksanakan pelayanan,
pengawasan administratif, dan pemeriksaan terhadap Wajib Pajak Badan Usaha di bidang
Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah PPN dan PPnBM, dan Pajak Tidak Langsung Lainnya
PTLL berdasarkan ketentuan perpajakan yang berlaku. Kantor Wilayah DJP Sumatera Utara I sendiri membawahi satu KPP
Madya dan delapan KPP Pratama. Perbedaan KPP Madya dengan KPP Pratama adalah Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Madya seluruhnya adalah
Wajib Pajak Badan Usaha, berbeda halnya di KPP Pratama yang terdiri dari wajib pajak Badan Usaha dan Orang Pribadi. Pemilihan Wajib Pajak yang
terdaftar di KPP Madya Medan didasarkan atas kriteria tertentu, yaitu berdasarkan batasan omzet yang telah ditetapkan. Jadi wajib pajak yang
terdaftar di KPP Madya Medan adalah wajib pajak badan usaha terbesar
Universitas Sumatera Utara
yang ada di wilayah Sumatera Utara I, yang diukur dari jumlah pembayaran pajak yang disetor ke kas negara.
Berikut ini adalah hal-hal penting yang berhubungan dengan gambaran umum KPP Madya Medan, yaitu :
4.1.2. Struktur Organisasi
KPP Madya Medan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang bertanggung jawab untuk melakukan koordinasi seksi-seksi di bawahnya
demi kelancaran tugas KPP dalam rangka mencapai target penerimaan pajak. Susunan Organisasi KPP Madya Medan terdiri dari :
1 Subbagian Umum, bertugas menangani urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, dan rumah tangga. 2
Seksi Pengolahan Data dan Informasi, bertugas menangani pengolahan data dan menyajikan informasi, dan penggalian
potensi pajak berdasarkan perkembangan ekonomi dan keuangan. 3
Seksi Penagihan, bertugas melakukan penatausahaan piutang pajak, pelaksanaan penagihan pajak, penundaan dan angsuran,
serta pembuatan usulan penghapusan piutang pajak. 4
Seksi Pelayanan, bertugas melakukan penatausahaan surat, dokumen dan laporan Wajib Pajak seperti tata cara pendaftaran
diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP dan Nomor Pokok Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak PKP serta
penghapusannya. 5
Seksi Pengawasan dan Konsultasi Waskon, bertugas melakukan
Universitas Sumatera Utara
pengawasan terhadap pelaksanaan kewajiban pajak oleh Wajib Pajak, membuat profil Wajib Pajak, memberikan bimbingan
terkait konsultasi teknis perpajakan bagi wajib pajak. Terdapat 4 seksi Waskon di KPP Madya Medan dan masing-masing seksi
dibebani target penerimaan pajak setiap tahunnya. 6
Seksi Pemeriksaan, bertugas melakukan pemeriksaan lapangan maupun pemeriksaan kantor.
4.1.3. Gambaran Sektor Usaha
Potensi pajak setiap Kantor Pelayanan Pajak tentu berbeda-beda tergantung dari kegiatan usaha yang dilakukan Wajib Pajak yang terdaftar di
KPP masing-masing. Adapun sektor-sektor usaha yang menjadi andalan penerimaan pajak di KPP Madya Medan sampai dengan Desember 2012
antara lain perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor yang memberikan kontribusi sebesar 32 terhadap total
penerimaan pajak; industri pengolahan yang memberikan kontribusi sebesar 22 terhadap total penerimaan pajak; jasa keuangan dan asuransi yang
memberikan kontribusi sebesar 17 terhadap total penerimaan pajak; pertanian, kehutanan dan perikanan yang memberikan kontribusi sebesar
14 terhadap total penerimaan pajak; konstruksi yang memberikan kontribusi sebesar 3 terhadap total penerimaan pajak, transportasi dan
pergudangan yang memberikan kontribusi sebesar 2 terhadap total penerimaan pajak dan sektor lain-lain yang memberikan kontribusi sebesar
10 terhadap total penerimaan pajak. Untuk mengetahui peranan dari setiap
Universitas Sumatera Utara
sektor usaha dapat dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: SIDJP Seksi PDI KPP Madya Medan Gambar IV.1. Penerimaan Pajak 2012 Per Sektor Usaha
4.1.4. Jumlah Wajib Pajak dan Penerimaan Pajak
Jumlah Wajib Pajak di KPP Madya Medan dari tahun 2007 sampai dengan 2012 selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan data SIDJP,
sampai dengan tahun 2012 diketahui bahwa pertambahan jumlah Wajib Pajak yang telah terdaftar di KPP Madya Medan dapat dibagi menjadi 3
tahap, yaitu : 1
Per 1 April 2007 berjumlah 332 wajib pajak. 2
Per 1 April 2008 ada penambahan 871 wajib pajak baru, sehingga total menjadi 1.203 wajib pajak terdaftar.
3 Per 1 April 2012 ada penambahan 196 wajib pajak baru,
sehingga total menjadi 1.399 wajib pajak terdaftar. Penambahan wajib pajak yang terdaftar di KPP Madya tidak
32 22
17 14
3 2
10
Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan
peraw at an m obil sert a sepeda m ot or
Indust ri pengolahan Jasa keuangan dan asuransi
Pert anian, kehut anan dan perikanan
Konst ruksi
Universitas Sumatera Utara
berlangsung setiap tahun, tetapi hanya berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak berdasarkan kriteria tertentu yang telah ditetapkan.
Pertambahan jumlah Wajib Pajak per 1 April 2007 sampai dengan per 1 April 2012 secara rinci dapat dilihat dalam gambar berikut:
Sumber: SIDJP Seksi PDI KPP Madya Medan Gambar IV.2. Jumlah Wajib Pajak Terdaftar Tahun 2007 sampai
dengan Tahun 2012
Sementara itu, jumlah penerimaan pajak KPP Madya Medan tahun 2010,
2011, dan
2012 adalah
Rp 4.351.125.569.722,00;
Rp 4.537.648.410.388,00; dan Rp 6.070.182.943.818,00. Dari uraian di atas,
jumlah penerimaan pajak dari 2010 sampai dengan 2012 selalu mengalami peningkatan. Gambar berikut akan menjelaskan lebih rinci :
500 1000
1500
1 April 2007 1 April 2008
1 April 2012 332
1203 1399
Ju m
la h
W a
ji b
P a
ja k
Tahun
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013 Gambar IV.3. Pertumbuhan Penerimaan Pajak 2010 sampai
dengan 2012
4.1.5. Rencana Penerimaan Pajak
Dalam penetapan rencana penerimaan pajak, KPP Madya Medan membuat perkiraan yang diperoleh dari setiap seksi yang bersangkutan.
Perkiraan ini juga mempertimbangkan realisasi penerimaan pajak pada tahun sebelumnya disertai dengan perkiraan kondisi perekonomian sektor
usaha yang mungkin terjadi pada tahun yang akan datang. Hasil perkiraan tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan Kanwil Direktorat Jenderal
Pajak Sumatera Utara I dalam menetapkan perkiraan penerimaan pajak KPP Madya Medan. Secara garis besar rencana penerimaan tersebut terbagi atas
tiga kelompok utama yaitu jenis Pajak Penghasilan PPh, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah PPN dan
PPnBM, dan Pajak Lainnya.
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000 6000000
7000000
2010 2011
2012 4,351,125
4,537,648 6,070,182
Ju m
la h
P e
n e
ri m
a a
n P
a ja
k
J u
ta a
n R
p
Tahun
Universitas Sumatera Utara
No. Jenis Pajak
Jumlah Rp 1 PPh Pasal 21
2 PPh Pasal 22 3 PPh Pasal 22
4 PPh Pasal 23 5 PPh Pasal 2529
6 PPh Pasal 26 7 PPh Final
Total
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
KPP Madya Medan pada tahun 2012 telah merencanakan total penerimaan pajak sebesar Rp 6.415.510.280.000,00. Jumlah tersebut terdiri
dari rencana penerimaan pajak penghasilan tahun 2012 adalah sebesar Rp 5.011.761.350.000,00, rencana penerimaan PPN dan PPnBM sebesar Rp
1.270.709.980.000,00, dan rencana penerimaan Pajak Lainnya dan sebesar Rp 133.038.950.000,00.
Rincian jumlah rencana penerimaan untuk masing-masing jenis pajak tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:
Tabel IV.1 Rencana Penerimaan PPh Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
No. Jenis
Pajak Jumlah Rp
1 PPN Dalam Negeri 2 PPN Impor
1.461.972.796.777 3 PPnBM Dalam Negeri
4 PPnBM Impor Total
1.270.709.980.000
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
No. Jenis Pajak
Jumlah Rp 1 Bea Materai
22.495.284.427 2 Penjualan Bea
110.543.665.573 Total
133.038.950.000
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
Tabel IV.2 Rencana Penerimaan PPN dan PPnBM Tahun 2012
Tabel IV.3 Rencana Penerimaan Pajak Lainya
4.1.6. Realisasi Penerimaan Pajak
Selanjutnya realisasi penerimaan pajak KPP Madya Medan per jenis pajak yang berhasil dicapai di tahun 2012 adalah sebesar Rp
6.070.182.943.818,00. Jumlah tersebut terdiri dari realisasi penerimaan Pajak Penghasilan tahun 2012 adalah sebesar Rp 4.417.980.628.259,00,
realisasi penerimaan PPN dan PPnBM sebesar Rp 1.578.118.392.556,00, dan realisasi penerimaan Pajak Lainnya sebesar Rp 74.083.923.003,00.
Rincian jumlah rencana penerimaan untuk masing-masing jenis pajak tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini:
Universitas Sumatera Utara
No. Jenis Pajak
Jumlah Rp A PPh Non-Migas
1 PPh Pasal 21 2 PPh Pasal 22
3 PPh Pasal 22 impor 4 PPh Pasal 23
5 PPh Pasal 2529 6 PPh Pasal 26
7 PPh Final 8 PPh Lainnya
PPh Migas Total
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
No. Jenis Pajak
Jumlah Rp 1 PPN Dalam Negeri
26.299.621.339 2 PPN Impor
1.549.409.295.018 3 PPnBM Dalam Negeri
2.025.117.034 4 PPnBM Impor
384.359.165 Total
1.578.118.392.556
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
No. Jenis Pajak
Jumlah Rp 1 Bea Materai
11.017.832.000 2 Penjualan Bea
61.838.544.000 3 Bunga Penagihan
1.063.991.073 4 Bunga Penagihan
163.555.930 Total
74.083.923.003
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
Tabel IV.4 Realisasi Penerimaan PPh Tahun 2012
Tabel IV.5 Realisasi Penerimaan PPN dan PPnBM Tahun 2012
Tabel IV.6 Realisasi Penerimaan Pajak Lainya
Universitas Sumatera Utara
Tabel IV.7 Realisasi Penerimaan Pajak Per sektor Tahun 2012
S
mber: Modul Penerimaan Negara 2013
Realisas penerimaan per sektor disajikan pada table diatas dimana pertumbuhan penerimaan sebesar 33,07 dan sektor yang memiliki
2011 2012
1 2
3 4
5 6
A Pertanian , Perburuan dan
Kehutanan 643.630,46
822.383,43 27,77
13,62 B
Perikanan 274,95
3.657,35 3.104,03
0,06 C
Pertambangan dan Penggalian
29.592,63 54.080,79
82,75 0,90
D Industri Pengolahan
684.274,15 1.428.711,10
108,79 23,66
E Listrik, Gas dan Air
77.343,13 99.894,36
29,16 1,65
F Konstruksi
217.757,92 289.674,61
33,03 4,80
G Perdagangan Besar dan
Eceran;Reparasi Mobil Sepeda Motor, serta Barang-
barang Keperluan Pribadi dan Rumah Tangga
1.652.315,30 2.051.427,32
24,15 33,97
H Penyediaan Akomodasi dan
Penyediaan Makan Minum 6.640,61
8.727,52 31,43
0,14 I
Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi
38.667,30 88.955,63
130,05 1,47
J Perantara Keuangan
1.005.758,93 1.042.319,34
3,64 17,26
K Real Estat, Usaha
Persewaan, dan Jasa Perusahaan
129.008,50 121.406,57
5,89 2,01
L Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
0,00 0,00
0,00 0,00
M Jasa Pendidikan
3.557,76 3.744,23
5,24 0,06
N Jasa Kesehatan dan
Kegiatan Sosial 9.754,29
15.886,45 62,87
0,26 O
Jasa Kemasyarakatan, Sosial, dan Kegiatan
Lainnya 2.409,20
2.081,17 13,62
0,03 P
Jasa Perorangan 0,00
0,00 0,00
0,00 Q
Badan Internasional dan Badan Ekstra Internasional
Lainnya 0,00
0,00 0,00
0,00 Z
Kegiatan yang Belum Jelas BatasannyaTidak Tercakup
Dalam Kategori 36.977,58
5.801,24 84,31
0,10
Total 4.537.962,70
6.038.751,10 33,07
100,00 Kategori
Sektor Realisasi s.d Bulan ini Rp
Growth Peranan
Universitas Sumatera Utara
peranan paling besar terhadap penerimaan KPP Madya medan ditahun 2012 adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil sepeda motor ,
serta barang –barang keperluan pribadi dan rumah tangga. Selanjutnya realisasi penerimaan pajak KPP Madya Medan dari PPh
Pasal 2529 Badan yang berhasil dicapai di tahun selama lima tahun terakhir dimulai dari tahun 2008 sebesar Rp 1.008.870.543.066, tahun
2009 sebesar
Rp 1.309.454.042.303,
tahun 2010
sebesar Rp
1.494.530.740.690, tahun 2011 sebesar Rp 1.350.528.355.866, dan tahun 2012 sebesar Rp 1.919.140.809.253.
Rincian jumlah realisasi penerimaan untuk masing-masing tahun untuk PPh Pasal 2529 Badan tersebut dapat dilihat pada tabel IV.8 di
bawah ini: Tabel IV.8
Realisasi Penerimaan PPh Pasal 2529 Badan Tahun 2010 s.d 2012
No Tahun
Jumlah Rp
1 2010
1.494.530.740.690 4
2011 1.350.528.355.866
3 2012
1.919.140.809.253
Sumber: Modul Penerimaan Negara 2013
Universitas Sumatera Utara
Rincian jumlah realisasi penerimaan dan pemeriksaan untuk masing- masing tahun untuk PPh Pasal 2529 Badan tersebut dapat dilihat pada tabel
IV.9 di bawah ini: Tabel IV.9
Realisasi Penerimaan dan Pemeriksaan PPh Pasal 2529 Tahun 2010 s.d 2012
Tahun Jumlah Penerimaan
Pemeriksaan 2010
1.494.530.740.690 142.698.384.966
2011 1.350.528.355.866
24.330.479.551 2012
1.919.140.809.253 54.914.648.842
Sumber: Modul Penerimaan Negara dam ALPP 2013
4.2. Rumusan hipotesis
Hipotesis yang akan di uji dalam penelitian ini adalah untuk pengujian apakah pemeriksaan PPh pasal 2529 Badan berpengaruh terhadap
penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan.. Secara konseptual hipotesis dapat dioperasikan sebagai berikut.
Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan PPh pasal 2529 Badan X terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak
Madya Medan Y. H1: terdapat pengaruh yang signifikan antara pemeriksaan PPh pasal 2529
Badan X terhadap penerimaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Madya Medan Y.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Asumsi Klasik