2. Tarif pajak progresif dikenakan atas penghasilan, dimaksudkan agar pihak
yang memperoleh penghasilan yang tinggi memberikan kontribusi membayar pajak yang tinggi pula, sehingga terjadi pemerataan pendapatan.
3. Tarif pajak ekspor adalah 0, dimaksudkan untuk meningkatkan gairah
ekspor pengusaha lokal. c. Fungsi Sosial
Fungsi sosial artinya pemungutan pajak disesuaikan dengan kekuatan
seseorang untuk mencapai pemuasan kebutuhan setinggi-tingginya. 2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak
Dalam Mardiasmo 2006 : 2 sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi :
1. Official Assessment System Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak terutang. 2. Self Assessment System
Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak untuk menghitung,
memperhitungkan, membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar.
3. With Holding System Sistem ini merupakan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak terutang oleh Wajib Pajak.
2.1.4. Pengertian-Pengertian dalam Ketentuan Umum Perpajakan
Dengan mengacu pada Undang-undang No.6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan STDD Undang-undang No.16
Tahun 2009 terdapat beberapa pengertian, meliputi : 1. Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang,
Universitas Sumatera Utara
dengan tidak mendapatkan imbalan langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
2. Wajib Pajak WP adalah orang pribadi atau badan , meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan
kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.
3. Badan adalah sekumpulan orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroaan terbatas, perseroaan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik
daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa,
organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap
4. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulan takwim atau jangka waktu lainnya yang ditetapkan dengan keputusan
Menteri Keuangan paling lama tiga bulan takwim. 5.
Pajak yang terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak, atau dalam bagian tahun pajak
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. 6.
Surat Ketetapan Pajak SKP adalah surat ketetapan pajak yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar, Surat Pajak Ketetapan Kurang
Universitas Sumatera Utara
Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil , atau Surat Ketetapan Pajak Lebih bayar.
2.1.5. Pengertian PPh Pasal 2529 Badan