Bahan Tabir Surya Krim

20 2. Sedang, bila SPF antara 4-6, contoh sinamat, benzofenon. 3. Ekstra, bila SPF antara 6-8, contoh derivate PABA. 4. Maksimal, bila SPF antara 8-15, contoh PABA. 5. Ultra, bila SPF lebih dari 15, contoh kombinasi PABA, non-PABA dan fisik Wasitaatmadja, 1997.

2.6 Bahan Tabir Surya

2.6.1 Oktil metoksisinamat Gambar 2.2 Rumus bangun oktil metoksisinamat Setiawan, 2010 Oktil metoksisinamat adalah bahan yang paling banyak digunakan dalam sediaan tabir surya Steinberg, 2003. Oktil metoksisinamat tergolong dalam tabir surya kimia yang melindungi kulit dengan cara menyerap energi dari radiasi UV dan mengubahnya menjadi energi panas. Penggunaan topikal jarang menimbulkan iritasi Wahlberg, dkk., 1999. Konsentrasi penggunaan berkisar 2-7,5 Polo, 1998. Konsentrasi maksimum dapat mencapai 10 Barel, dkk.,2014. Turunan sinamat seperti oktil metoksisinamat terurai setelah terpapar radiasi UVB dan UVA. Radiasi sinar UV mengubah trans-oktil metoksisinamat menjadi cis-oktil metoksisinamat melalui reaksi fotoisomerisasi cis-trans Walhberg, dkk., 1999. Oktil metoksisinamat berupa cairan minyak berwarna kuning pucat yang jernih, tidak berasa, larut dalam etanol, propilenglikol, isopropanol. Universitas Sumatera Utara 21 2.6.2 Avobenzone Gambar 2.3 Rumus bangun avobenzone Afonso, dkk., 2014 Avobenzone merupakan filter UV yang disetujui FDA Food and Drug Administration Mulliken, dkk., 2012 dan avobenzone bersifat lipofilik dan avobenzone memberikan absorpsi yang besar pada UVA dengan panjang gelombang 360 nm Barel, dkk., 2014. Avobenzone juga memiliki kemampuan dalam menyerap sinar UVB. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa avobenzone dapat menyerap sinar UVB pada panjang gelombang 306 nm dua kali lebih baik dibandingkan etil-heksilsalisilat, namun efikasinya akan berkurang setelah terpapar oleh sinar matahari Bonda dan David., 2000. Avobenzone bersifat tidak stabil, avobenzone terdegradasi dalam waktu yang cepat saat terpapar UV, paparan selama 15 menit menyebabkan 36 avobenzone terdegradasi Auerbach, 2011. Konsentrasi minimal yaitu 2 dan maksimal yaitu 3 Barel, dkk., 2014.

2.7 Krim

Menurut Farmakope Indonesia IV, krim merupakan sediaan setengah padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai. Krim dibagi atas dua macam, yaitu krim minyak dalam air dan krim air dalam minyak. Krim merupakan sediaan farmasi berbentuk emulsi Ditjen POM., 1995. Universitas Sumatera Utara 22 Krim kosmetik dibuat dengan cara mencampurkan bahan-bahan yang larut dalam fase air pada bahan-bahan yang larut dalam fase lemak, melalui pemberian energi berupa pemanasan dan pengadukan Djajadisastra, 2004. Bahan-bahan dasar krim yang digunakan:  Asam Stearat Rowe, dkk., 2009 Gambar 2.4 Rumus bangun asam stearat Fungsi : Bahan pengemulsi, bahan pengeras Berwarna putih atau sedikit kekuningan, mengkilat, kristal padat berlemak. Mudah larut dalam benzen, eter, larut dalam etanol 95, heksana dan propilen glikol, praktis tidak larut dalam air. Konsentrasi hingga 1-20 digunakan untuk sediaan krim dan salep.  Setil Alkohol Rowe, dkk., 2009 Gambar 2.5 Rumus bangun setil alkohol Fungsi : Bahan pengemulsi, bahan pengeras, pelembut Setil alkohol berbentuk seperti lilin, serpihan putih, bau khas dan lunak, mudah larut dalam etanol 95 dan eter, kelarutan meningkat dengan kenaikan suhu, praktis tidak larut dalam air. Konsentrasi yang digunakan dalam sediaan topikal berkisar hingga 10. Universitas Sumatera Utara 23  Propilen Glikol Rowe, dkk., 2009 Gambar 2.6 Rumus bangun propilen glikol Fungsi : Humektan, plastisizer, pelarut, bahan penstabil Dalam sediaan topikal biasa digunakan dengan konsentrasi hingga 15 sebagai humektan. Larut dalam aseton, kloroform, etanol 95, gliserin dan air, larut dalam 1 bagian dalam 6 bagian eter.  Trietanolamin TEA Rowe, dkk., 2009 Gambar 2.7 Rumus bangun trietanolamin Fungsi : Bahan pengalkali, bahan pengemulsi Konsentrasi yang digunakan sebagai bahan pengemulsi adalah sekitar 2- 4.Mempunyai ciri tidak berwarna hingga berwarna kuning pucat, cairan kental mempunyai bau sedikit ammonia. Larut dalam aseton, methanol, karbon tetraklorida dan air, larut 1 bagian dalam 63 bagian etil eter.  Sorbitol Rowe, dkk., 2009 Gambar 2.8 Rumus bangun sorbitol Universitas Sumatera Utara 24 Fungsi : Humektan, bahan pemanis dan bahan penstabil Konsentrasi : sebagai humektan digunakan 3-15  Nipagin Rowe, dkk., 2009 Gambar 2.9 Rumus bangun nipagin Fungsi : Pengawet anti mikroba Dalam sediaan topikal biasa digunakan dengan konsentrasi 0,02-0,3. Pemerian kristal tidak berwarna atau berwarna putih, tidak berbau, rasanya sedikit membakar. Larut 1 bagian dalam 3 bagian etanol 95, 1 bagian dalam 50 bagian air pada suhu 50 C dan larut 1 bagian dalam 30 bagian air pada suhu 80 C. Universitas Sumatera Utara 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

10 61 95

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 5

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 19

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 2 3

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 25

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

2 3 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

1 1 2