Identifikasi Tumbuhan Hasil Ekstraksi

33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Identifikasi tumbuhan dilakukan pada Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Bogor, Indonesia. Hasil identifikasi tumbuhan menunjukkan bahwa tumbuhan yang digunakan sesuai dengan tumbuhan uji yang diperlukan yaitu Brokoli Brassica oleracea L..Sertifikat dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 51.

4.2 Hasil Ekstraksi

Simplisia kering bunga brokoli pada penelitian ini diperoleh sebanyak 650g dari 6,575kg bunga brokoli yang telah diiris tipis yang diambil dari Pasar Tradisional Setia Budi, Medan Sunggal. Tahap berikutnya dilakukan pengumpulan sampel, pembuatan simplisia dan ekstraksi simplisia bunga brokoli Brassica oleracea L. dengan metode maserasi. Proses pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan etanol 70 yang merupakan pelarut universal. Pelarut ini dapat melarutkan hampir semua senyawa organik yang ada pada sampel, baik senyawa polar maupun beberapa senyawa non polar. Penggunaan metode maserasi merupakan metode yang cukup efektif dalam mengekstraksi suatu simplisia, keuntungan metode ini adalah dapat terhindar dari kerusakan senyawa aktif yang terkandung dalam suatu simplisia yang mungkin diakibatkan oleh faktor suhu. Akan tetapi dalam menggunakan metode ini ternyata masih banyak kekurangan diantaranya yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama. Berdasarkan penelitian Universitas Sumatera Utara 34 sebelumnya yang dilakukan oleh Lutfita 2012, didapatkan hasil kandungan flavonoid total dan aktivitas antioksidan ekstrak dan fraksi hasil maserasi lebih baik dibandingkan dengan hasil dari refluks. Proses maserasi dilakukan selama 7 hari dengan sesekali pengadukan. Maserat yang diperoleh kemudian pelarutnya dipisahkan dengan menggunakan rotary evaporator dan diuapkan lagi di atas waterbath . Ekstrak kental yang diperoleh berwarna hitam sebanyak 108,3 gram dari 600 gram simplisia kering bunga brokoli Brassica oleracea L. atau memiliki rendemen sebesar 18,05. Perhitungan rendemen dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 58.

4.3 Hasil Pembuatan Sediaan Krim Tabir Surya

Dokumen yang terkait

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

10 61 95

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

2 21 90

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 2

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 5

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 19

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 2 3

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Bunga Brokoli (Brassica oleracea L.) Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenzone dan Oktil Metoksisinamat Secara in Vitro

0 0 25

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

2 3 14

Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Jamblang (Syzygium cumini(L.) Skeels) dan Amylum Oryzae Terhadap Nilai Sun Protection Factor Krim Tabir Surya Oktil Metoksisinamat secara In Vitro

1 1 2