Definisi Bank Pembangunan Daerah Fungsi Bank Pembangunan Daerah Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Riau

negara itu sendiri dengan menekankan kepentingan bersama melalui pembatasan kebebasan pribadi. Manusia hanyalah merupakan alat dan instrumen, bukan tujuan. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Islam tidaklah ditujukan untuk memperoleh keuntungan sebagaimana dalam sistem kapitalis atau untuk kepentingan para pemimpin partai sebagaimana dalam sistem sosialis. Namun, pertumbuhan itu ditujukan untuk menciptakan batas kecukupan bagi seluruh warga negara agar ia terbebas dari segala bentuk penghambaan – baik dalam bidang finansial ataupun hukum – kecuali hanya penghambaan kepada Allah semata. Fokus pertumbuhan ekonomi Islam tidak lain adalah manusia itu sendiri agar tidak diperbudak oleh materi. Oleh karena itu Islam menginginkan agar manusia dapat memperoleh derajat tinggi sebagai makhluk Allah yang mulia yang diciptakan dalam bentuk paling baik 25 .

B. Bank Pembangunan Daerah

26

1. Definisi Bank Pembangunan Daerah

Bank Pembangunan Daerah yaitu bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito atau mengeluakan kertas-kertas beharga jangka menengah dan panjang, dan dalam usahanya memberikan kredit terutama memberikan kredit jangka menengah dan panjang di bidang pembangunan.

2. Fungsi Bank Pembangunan Daerah

Bank Pembangunan Daerah mempunyai fungsi sebagai berikut : 25 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam Prinsip, Dasar dan Tujuan, Jogyakarta : Magistra Insania Press,2004, h.317 26 PERDA Provinsi Riau Nomor : 10 Tahun 2002. a. Bahwa untuk mempercepat terlaksananya usaha-usaha pembangunan yang merata diseluruh Indonesia perlu adanya pengerahan modal dan potensi didaerah-daerah untuk pembiayaan pembangunan daerah. b. Bahwa pelaksanaan proyek-proyek pembangunan daerah sebaiknya dijalankan sedemikian rupa, sehingga modal pembelanjaannya dapat diperoleh dari hasil proyek-proyek pembangunan tersebut. c. Bahwa karena itu perlu mempertinggi daya-usaha didaerah untuk membangun antaranya dengan jalan memberikan kemungkinan mendirikan bank-bank didaerah-daerah yang tidak menjalankan usaha-usaha bank umum dan bertugas mengerahkan modal dan potensi didaerah-daerah dengan mengikut sertakan pihak swasta nasional progresip untuk mengusahakan pembiayaan proyek- proyek daerah dalam rangka Pembangunan Nasional Semesta Berencana.

3. Tujuan Bank Pembangunan Daerah

27 Bila dilihat dari sisi tujuan, keberadaan Bank Riau memiliki tiga visi sebagai berikut : a. Menjadi bank terkemuka di daerah. 27 PERDA Provinsi Riau Nomor : 10 tahun 2002. b. Membantu percepatan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

c. Pemberdayaan ekonomi masyarakat

d. Sebagai Bank sehat elit dan merakyat. e. Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. f. Sebagai pengelola Pemerintah Daerah. g. Sebagai sumber pendapatan daerah. h. Sebagai pembina, pengembang, dan pendamping usaha kecil dan menengah

4. Sejarah Singkat Bank Pembangunan Daerah Riau

28 Bank Pembangunan Daerah Riau merupakan kelanjutan kegiatan usaha dari PT. Bank Pembangunan Daerah Riau PT. BAPERI yang didirikan berdasarkan Akte Notaris Syawal Sutan Diatas Nomor 1 tanggal 2 Aguatus 1961, dan izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-4-45 tanggal 15 Agustus 1961. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor 52IV1966 tanggal 1 April 1966, seluruh aktiva dan pasiva PT. BAPERI dilebur ke dalam Bank Pembangunan Daerah Riau. Selanjutnya landasan berdirinya BPD Riau disesuaikan dengan Undang- Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah. Terhitung tanggal 1 April 1966 secara resmi kebiatan Bank Pembangunan Daerah Riau dimulai dengan predikat sebagai Bank Milik Pemerintah Daerah Riau. 28 www.bankriau.co.id. Selanjutnya status pendirian Bank Pembangunan Daerah Riau disesuaikan dengan Peraturan Daerah Perda Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10 Tahun 1975, kemudian diatur kembali berdasarkan Perda Nomor 18 Tahun 1986 dan untuk terakhir kalinya Bank Pembangunan Daerah Riau diatur dan disesuaikan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Bank pembangunan Daerah Riau berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan yang direvisi dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. 5. Dasar Hukum Bank Pembangunan Daerah 29 Sebuah Bank Pembangunan Daerah tidak boleh dirikan begitu saja. Harus ada dasar hukum yang mengatur. Dasar hukum yang mengatur sebagai berikut : a. Izin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-4-45 tanggal 15 Agustus 1961. b. Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau Nomor 52IV1966 tanggal 1 April 1966. c. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1962 tentang Bank Pembangunan Daerah. d. Peraturan Daerah Perda Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 10 Tahun 1975. e. Perda Nomor 18 Tahun 1986. f. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1992 tentang Bank pembangunan Daerah Riau. 29 Hasil Observasi pada tanggal 28 Juli 2010. g. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. h. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Demikianlah semua peraturan –peraturan yang ditetapkan oleh daerah dan negara Indonesia yang harus dipatuhi dalam pendirian Bank Pembangunan Daerah. Sebuah bank akan dinyatakan Bank Pembangunan Daerah apabila telah sesuai dengan peraturan-peraturan tersebut.

C. Pengaruh Pembiayaan Bank terhadap Pertumbuhan Ekonomi

30 Pendekatan awal dalam melihat hubungan Islamic Bank dan Ekonomi Makro dapat dilakukan dengan melihat Agregat Demand Shocks dan kredit perbankan. Dari sisi ekonomi Makro, untuk melihat berbagai faktor yang menyebabkan perubahan agregat demand dan pada akhirnya menyebabkan perubahan terhadap pertumbuhan ekonomi jangka pendek biasanya didekati dengan model IS-LM. Kurva IS menggambarkan hubungan antara suku bunga dengan kondisi pasar barang dan jasa, sedangkan kurva LM melihat hubungan suku bunga dengan kondisi pasar uang. Dari sisi perbankan secara eksplisit terlihat dari kredit perbankan. Sejalan dengan semakin berkembangnya aktivitas perbankan dalam suatu perekonomian, volume kredit perbankan tentu akan terus meningkat. Kenaikan kredit tersebut tentu 30 The 9th Annual Conference on Islamic Studies ACIS Surakarta, 2-5 November 2009 “ PERAN ISLAMIC BANK IB DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DI INDONESIA” oleh Maya Panorama