Pengertian Narkoba NARKOBA DALAM HUKUM POSITIF DAN FIKIH

27

BAB III NARKOBA DALAM HUKUM POSITIF DAN FIKIH

A. Pengertian Narkoba

a. Menurut Hukum Pidana Islam Istilah narkoba dalam konteks hukum Islam tidak disebutkan secara langsung dalam Al-Qur’an maupun dalam Sunnah. Dalam Al-Qur’an hanya menyebutkan istilah khamar. Secara etimologis, narkotika diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dengan kata ت ا ر ّﺪ ﺨ ﻤ ﻟ ا al-mukhhaddirat yang berasal dari kata ﺧ khaddara yukhaddiru takhdir yang berarti hilang rasa, bingung, membius, tidak sadar, menutup, gelap dan mabuk. 1 Melihat dari pengaruh yang ditimbulkan maka narkoba dapat disejajarkan hukumannya dengan khamar bahkan lebih berat lagi tingkat keharamannya. Islam telah menjelaskan walaupun khamar memiliki manfaat terhadap kita namun bahayanya juga sangat besar terhadap kita. 2 Maka dari itu Al-Quran mengharamkan khamar tersebut sebagaimana Allah berfirman:                                  1 Mardani, penyalahgunaan narkoba dalam perspektif hukum islam dan hukum pidana nasional, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, h. 76 2 Vinieska Rahayu, Penyalahgunaan Narkoba Oleh Anak Kajian Hukum Islam Terhadap Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No.18Pid.Anak2010PN.JKT.Sel, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012, h. 52 28 Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya. Q.S Al-Baqarah: 219 Para ulama sepakat bahwa para konsumen khamar ditetapkan sanksi hukum had, yaitu hukum dera sesuai dengan berat ringannya pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang. Terhadap pelaku pidana yang mengonsumsi minuman memabukkan danatau obat-obatan yang berbahaya menurut pendapat Hanafi dan Malik akan dijatuhkan hukuman cambuk sebanyak 80 kali, sedangkan menurut Syafi’I hukumannya hanya 40 kali. 3 b. Menurut Hukum Pidana Nasional Secara etimologis narkoba atau narkotika berasal dari bahasa Inggris narcose atau narcosis yang berarti menidurkan dan pembiusan. Secara terminologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia narkoba atau narkotika adalah obat yang dapat menenangkan syaraf, menghilangkan rasa sakit, menimbulkan rasa mengantuk atau merangsang. 4 Menurut istilah kedokteran, narkotika adalah obat yang dapat menghilangkan terutama rasa sakit dan nyeri yang berasal dari daerah viresal atau alat-alat rongga dada dan rongga perut, juga dapat menimbulkan efek 3 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2007, cet.Ke-1, h. 101 4 Ibid, h. 81 29 stupor atau bengong yang lama dalam keadaan masih sadar serta menimbulkan adiksi atau kecanduan. 5 Yang dimaksud narkotika menurut Pasal 1 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika ”Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilang rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam Undang-Undang ini. 6

B. Jenis Narkoba