manifestasi oral dari penyakit leukemia di rongga mulut.
4
Manifestasi oral yang dapat terlihat pada penderita leukemia yaitu gingivitis, dimana gingiva mengalami
pembengkakan di daerah margin gingiva. Selain itu, penurunan mekanisme pertahanan tubuh pada penderita leukemia menyebabkan infeksi rentan terjadi
terutama infeksi dari jamur Candida albicans.
2.3.5 Defisiensi Imun
19
Pertahanan terhadap kolonisasi mikrobial merupakan salah satu dari fungsi sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, suatu kerusakan pada sistem ini akan
berakibat pada timbulnya infeksi. Hal ini digambarkan secara jelas oleh infeksi oportunistik yang timbul dalam mulut penderita AIDS. Jumlah Candida albicans
dalam saliva bertambah pada penderita HIV. Kandidosis oral sering merupakan gejala awal dari infeksi HIV dan dapat dibedakan menjadi empat bentuk:
Pseudomembranosis, eritematus atrofik, hiperplastik, dan keilitis angularis.
4
Infeksi virus yang terjadi pada penderita HIV yaitu virus Epstein-Barr yang menyebabkan hairy leukoplakia dan virus HSV I yang menyebabkan penyakit herpes
simpleks. Infeksi HSV I terlihat pada bibir sebagai herpes labialis dan herpes intraoral yang bersifat kambuhan, lebih sering menetap sehingga terlihat lebih parah
dibandingkan herpes simpleks pada orang yang tidak mengidap penyakit AIDS.
2.3.6 Tembakau
16
Tembakau adalah faktor resiko utama terjadinya kanker rongga mulut dan faring.
Indonesia menempati urutan ketiga jumlah perokok terbanyak yang mencapai 146.860.000 jiwa. Remaja umumnya mulai merokok di usia remaja awal atau SMP.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena itu, edukasi bahaya rokok terhadap kesehatan perlu diberikan sedini mungkin.
20
mmmm mmm
Secara histologi, karakteristik dari kanker rongga mulut akibat tembakau adalah adanya hiperkeratinisasi dan vakuolisasi epitel, akantosis, dan proliferasi sel-
sel inflamatori. Penyakit mulut yang sering terjadi akibat penggunaan tembakau terutama melalui kebiasaan merokok yaitu stomatitis nikotina dan keratosis rokok.
Kelainan ini umumnya mengenai orang dewasa dan jarang pada usia muda.
16,21
2.3.7 Defisiensi Nutrisi
Masalah gizi remaja perlu mendapat perhatian khusus karena pengaruhnya yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta dampaknya pada
masalah gizi saat dewasa, mengingat di Indonesi persentase populasi remaja mencapai 21 dari total populasi penduduk yaitu sekitar 44 juta jiwa BPS, 2003.
Masalah gizi pada remaja masih terabaikan karena banyaknya faktor yang belum diketahui WHO,2003. Oleh karena itu, dokter gigi sebagai tenaga kesehatan harus
mampu ambil bagian dalam upaya menurunkan angka gizi buruk dikemudian hari dengan melakukan pemeriksaan mulut yang dapat memberikan informasi cepat dan
vital tentang keadaan gizi seseorang.
6,22
Manifestasi oral yang sering ditemukan pada penderita kurang gizi antara lain keilitis angularis, cheilosis, glossitis dan RAS. Kekurangan gizi yang menimbulkan
manifestasi oral tersebut dapat dikarenakan kekurangan vitamin B2, riboflavin, vitamin B6, piridoksin, zat besi, asam folat dan biotin.
6,22
Universitas Sumatera Utara
2.3.8 Tingkat Ekonomi Keluarga