2.3.1 Infeksi
Berbagai jenis flora normal terdapat di dalam rongga mulut yang membentuk mikroflora oral komensial. Mikroflora ini biasanya mengandung bakteri,
mikroplasma, jamur, dan protozoa, yang keseluruhannya dapat menimbulkan infeksi oportunistik simtomatik tergantung pada faktor-faktor lokal atau daya pertahanan
tubuh pejamu yang rendah infek.
4
Beberapa penyakit mulut yang dapat terjadi akibat infeksi yaitu Keilitis angularis yang disebabkan oleh Stafilokokus aureus dan
Candida albicans, kandidiasis akibat infeksi jamur yang didominasi golongan Candida albicans, serta herpes labialis dan gingivostomatitis herpetika primer yang
terjadi akibat infeksi virus herpes simpleks tipe1 dan 2, apabila terjadi kontak mukokutan langsung dari sekresi-sekresi yang terinfeksi virus ini maka penularan
infeksi dapat terjadi.
4,6,16
2.3.2 Trauma
Penyebab traumatik dari ulserasi rongga mulut bisa berupa trauma fisik atau kimiawi. Kerusakan fisik pada mukosa mulut dapat disebabkan oleh permukaan
tajam, seperti tepi-tepi protesa, peralatan ortodontik, kebiasaan mengigit pipi, atau gigi yang fraktur. Trauma kimiawi pada mukosa mulut biasanya dikarenakan tablet
aspirin atau krim sakit gigi yang diletakkan pada gigi-gigi yang sakit.
2.3.3 Hormonal
4
Perubahan hormon seks terkhusus pada masa remaja dapat menimbulkan perubahan-perubahan mukosa mulut. Pada fase luteal siklus menstruasi wanita, ketika
konsentrasi hormon progesteron mencapai nilai tertinggi, maka akan mengakibatkan
Universitas Sumatera Utara
manifestasi oral seperti RAS Recurent Apthous stomatitis, herpes labialis, dan infeksi Candida. Peningkatan mikroorganisme tetentu seperti Provotella intermedia
dan spesies Capnocytophaga juga dapat ditemukan pada masa pubertas. Meningkatnya kolonisasi bakteri ini menyebabkan gingivitis dan tingginya tendensi
perdarahan gingiva.
2.3.4 Kelainan Darah
17,18
Telah lama diketahui bahwa gejala-gejala oral merupakan indikasi awal terjadinya kelainan hematologis maupun defisiensi nutrisi. Lesi-lesi oral yang sering
dijumpai pada keadaan ini adalah keilitis angularis, glossitis dan ulserasi oral.
4
a Anemia Anemia defisiensi zat besi diperkirakan 8 terjadi pada wanita usia subur,
sedangkan anemia pernisiosa lebih sering terjadi pada lansia dengan kelainan pencernaan kususnya penyerapan vitamin B
12
.
4
Manifestasi intraoral dari anemia paling menonjol pada lidah. Dorsum lidah pada awalnya tampak pucat dengan papila-
papila filiformis yang rata. Atrofi yang berlanjut dari papila berakibat permukaan lidah tampak licin, kering dan mengkilat disebut bald tongue. Pada tahap akhir lidah
tampak seperti daging merah dan terdapat apthae oral. Manifestasi oral yang lain dari anemia mencakup keilitis angularis, ulserasi apthosa dan erosi mukosa.
Pada penderita leukemia, terjadi infiltrasi sel leukosit ke dalam lapisan retikular mukosa mulut dan kelenjar limfe serta menurunya mekanisme pertahanan
tubuh dan kadar trombosit di dalam darah, keadaan ini menyebabkan terjadinya
16
b Leukemia
Universitas Sumatera Utara
manifestasi oral dari penyakit leukemia di rongga mulut.
4
Manifestasi oral yang dapat terlihat pada penderita leukemia yaitu gingivitis, dimana gingiva mengalami
pembengkakan di daerah margin gingiva. Selain itu, penurunan mekanisme pertahanan tubuh pada penderita leukemia menyebabkan infeksi rentan terjadi
terutama infeksi dari jamur Candida albicans.
2.3.5 Defisiensi Imun