Cheek Bite Gambaran klinis dari cheek bite yaitu adanya abrasi traumatik dari permukaan
epitel mukosa mulut serta plak keputih-putihan dengan dasar berwarna merah. Cheek bite biasanya terjadi pada mukosa labial dan mukosa bukal dekat garis oklusal. Lesi
ini tidak berpotensi mengarah kepada keganasan. Terjadinya lesi ini sering dihubungkan dengan kecemasan, sindroma premenstruasi, dan parafungsional
mandibula.
Gambar 5. Cheek Bite
29
2.4.3 Kelainan pada Lidah
30
Kesehatan lidah mampu mencerminkan kesehatan rongga mulut dan kesehatan umum seseorang. Hal ini sesuai dengan pernyataan beberapa peneliti yang
mengatakan bahwa lidah merupakan indikator kesehatan seseorang secara umum, karena ditemukan adanya hubungan antara lesi pada lidah dengan penyakit sisemik
seperti lidah geografik pada penderita stres emosional, alergi, dan defisiensi nutrisi, serta lidah atrofik glossitis atrofic pada penderita defisiensi zat besi dan riboflavin.
31
Universitas Sumatera Utara
Lidah Berfisur Lidah berfisur adalah variasi dari anatomi lidah normal yang bersifat jinak,
terdiri atas satu fisura garis tengah, fisura ganda atau fisura multipel pada permukaan dorsal dari dua pertiga anterior lidah. Pola dan panjang fisur bermacam-macam dan
penyebabnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi ada pendapat mengatakan bertambah banyak seiring bertambahnya usia. Lidah berfisur mengenai 1-5
penduduk, umumnya terjadi pada sindrom Down dan sindrom Melkerson-Rosenthal. Fisur tersebut dapat terkena radang sekunder dan menyebabkan halitosis sebagai
akibat dari penumpukan makanan.
16
Gambar 6. Lidah Berfisur
Lidah geografik adalah suatu peradangan jinak yang disebabkan oleh pengelupasan keratin superfisial dan papila-papila filiformis. Penyebabnya tidak
diketahui, tetapi diperkirakan karena stres emosional, alergi, defisiensi nutrisi dan faktor herediter. Lidah geografik ditandai adanya bercak-bercak gundul dari papila
filiformis, berwarna merah muda sampai merah, dapat tunggal atau multipel yang dibatasi ataupun tidak dibatasi oleh pinggiran putih yang timbul. Dapat juga disertai
32
Lidah Geografik
Universitas Sumatera Utara
peradangan merah di tepi lesinya dan disertai perasaan sakit. Lesi terus menerus berubah pola dan berpindah dari suatu daerah ke daerah lain.
Gambar 7. Lidah Geografik
16
32
Glossitis Atrofic Merupakan radang pada lidah yang sering dialami penderita anemia. Dorsum
lidah pada awalnya tampak pucat dengan papila-papila filiformis yang rata. Atrofi yang berlanjut dari papila mengakibatkan suatu permukaan tanpa papila-papila, yang
tampak licin, kering dan mengkilat. Pada tahap akhir tampak lidah seperti daging atau merah padam dan terasa sakit apabila terkena minuman maupun makanan yang panas
dan pedas.
16
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Glossitis atrofic pada Penderita Anemia
33
2.4.4 Lesi Ulseratif