Gambaran Sosiodemografi Sampel di Desa Ujung Rambung Karakteristik Sampel

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Sosiodemografi Sampel di Desa Ujung Rambung

Sampel pada penelitian ini terdiri dari 124 anak usia 12-15 tahun, dimana sampel terbanyak berdasarkan umur ialah kelompok umur 14 tahun yaitu 37 orang 29,8. Berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih banyak menjadi subjek penelitian yaitu 67 orang 54 Gambar 10. Hanya satu 0,8 orang tua dari sampel penelitian yang memiliki pendidikan terakhir perguruan tinggi, selebihnya kebanyakan dari orang tua mereka memiliki latar belakang pendidikan SD yaitu 50 orang 40,3. Mayoritas penghasilan orang tua sampel setiap bulannya adalah kurang dari Rp1.000.000,- 53,2 dan hanya lima orang tua yang memiliki penghasilan diatas Rp2.000.000,- setiap bulan 4. Tabel 6 Gambar 10. DISTRIBUSI SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN 5 10 15 20 J U M L A H 12 13 14 15 UMUR DISTRIBUSI SAMPEL BERDASARKAN KELOMPOK UMUR DAN JENIS KELAMIN laki-laki perempuan Universitas Sumatera Utara Tabel 6. DISTRIBUSI FREKUENSI GAMBARAN SOSIODEMOGRAFI SAMPEL DI DESA UJUNG RAMBUNG TAHUN 2009 Kriteria n nγ= 124

1. Umur

- 12 tahun - 13 tahun - 14 tahun - 15 tahun 30 34 37 23 24,2 27,4 29,8 14,6

2. Jenis Kelamin

- Laki-laki - Perempuan 57 67 46 54

3. Tingkat pendidikan terakhir orang tua

- SD - SMP - SMU - Perguruan Tinggi 50 46 27 1 40,3 37,1 21,8 0,8

4. Penghasilan orang tua

- Rp1.000.000,- - Rp1.000.000,- sd Rp 1.500.000,- - Rp1.500.000,- sd Rp2.000.000,- - Rp2.000.000,- 66 45 8 5 53,2 36,3 6,5 4 Universitas Sumatera Utara

4.2 Karakteristik Sampel

Karakteristik subjek penelitian diketahui dari pengisian pertanyaan- pertanyaan pada lembar kuesioner yang meliputi pengetahuan dan kebiasaan merawat kesehatan rongga mulut serta beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan kebersihan rongga mulut higyene oral dan penilaian status gizi. Pada pemeriksaan tingkat kebersihan rongga mulut, kebanyakan subjek memiliki kondisi rongga mulut dengan kategori buruk yaitu sejumlah 73 orang 58,9, sedangkan kategori sedang sejumlah 47 orang 37,9 dan kategori baik 4 orang 3,2 Gambar 11. Berbeda dengan penilaian status gizi, mayoritas status gizi subjek dikategorikan gizi baik yaitu sejumlah 94 orang 75,8, sedangkan gizi lebih sejumlah 15 orang 12,1, gizi sedang 11 orang 8,9, dan gizi dengan kategori kurang yaitu sejumlah 4 orang 3,2. Gambar 12 Gambar 11 . DISTRIBUSI SAMPEL BERDASARKAN TINGKAT KEBERSIHAN RONGGA MULUT DISTRIBUSI PENYAKIT MULUT BERDASARKAN INDEKS ORAL HIGIENE Baik Sedang Buruk Universitas Sumatera Utara Gambar 12. DISTRIBUSI SAMPEL BERDASARKAN STATUS GIZI Tingkat pengetahuan dan kebiasaan merawat kebersihan rongga mulut, diketahui dari pengisian beberapa pertanyaan pada lembar kuesioner. Hampir seluruh anak menyatakan bahwa merawat rongga mulut itu penting yaitu 123 orang 99,2 dan satu orang 0,8 menyatakan tidak tahu. Walaupun demikian, masih dijumpai subjek yang tidak pernah mendapatkan penyuluhan pendidikan kesehatan gigi dan mulut yaitu sejumlah 59 orang 50,8 sedangkan yang pernah sejumlah 65 orang 52,4. Kebanyakan dari subjek mendapatkan penyuluhan pendidikan kesehatan gigi dan mulut dari sekolah yaitu 50 orang 76,9 selebihnya dari puskesmas sejumlah 7 orang 10,8, balai desa dan televisi sebanyak 7 orang 10,8, dan Praktik bidan 1 orang 1,5. Pengalaman subjek dalam perawatan kesehatan gigi dan mulut terbilang minim yaitu hanya 15 orang 12,1 yang pernah mendapatkan perawatan gigi dan mulut, selebihnya 130 orang 87,9 tidak pernah. Jenis perawatan kesehatan gigi DISTRIBUSI SAMPEL BERDASARKAN STATUS GIZI Lebih Baik Sedang Kurang Buruk Universitas Sumatera Utara dan mulut tersebut antara lain pencabutan sejumlah 10 orang 66,7, penambalan 2 orang 13,3 dan yang lainnya seperti pengobatan sejumlah 3 orang 20. Kebanyakan subjek membersihkan rongga mulutnya dengan cara menyikat gigi dua kali sehari atau lebih yaitu sejumlah 100 orang 80,7, selebihnya 19 orang 15,3 hanya satu kali sehari, dan 5 orang 4,0 yang tidak setiap hari membersihkan rongga mulutnya. Subjek yang mengetahui cara lain membersihkan rongga mulut selain menyikat gigi ada sejumlah 31 orang 25 yang tidak tahu sebanyak 93 orang 75. Cara lain membersihkan rongga mulut yang subjek ketahui diantaranya berkumur dengan obat kumur sebanyak 14 orang 45,2, menggunakan benang gigi sebanyak 5 orang 16,1 dan yang lainnya seperti dengan abu, permen karet, kumur air garam, lalang, makan tebu sebanyak 12 orang 38,7. Untuk pengetahuan mengenai penyakit mulut, subjek yang menyatakan sariawan merupakan penyakit mulut sebanyak 105 orang 84,7 dan 19 orang meyatakan tidak 15,3. Subjek yang mengetahui adanya hubungan penyakit mulut dengan kondisi sistemik seperti kurang gizi, kelainan darah dan sakit gula ada sejumlah 18 orang 14,5 dan 106 orang 85,5 menyatakan tidak tahu. Dari semua subjek yang diteliti, 10 orang 8,1 subjek sudah merokok dan 74 orang 59,7 yang mengetahui bahaya rokok terhadap kesehatan rongga mulut. Tabel 7 Universitas Sumatera Utara Tabel 7. TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN MERAWAT RONGGA MULUT Tingkat pengetahuan dan kebiasaan merawat rongga mulut Jumlah orang Anggapan merawat rongga mulut: a. Penting b. Tidak penting c. Tidak tahu 123 - 1 99,2 - 0,8 Pengalaman mendapat penyuluhan pendidikan kesehatan gigi dan mulut: a. Pernah b. Tidak pernah 65 59 52,4 47,6 Mendapat penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dari: a. Sekolah b. Puskesmas c. Praktik bidan, dokter gigi dan dokter umum d. Lain-lain balai desa, televisi 50 7 1 7 76,9 10,8 1,5 10,8 Pengalaman mendapat perawatan dokter gigi: a. Pernah b. Tidak pernah 15 109 12,1 87,9 Jenis perawatan yang diterima: a. Pencabutan gigi b. Penambalan gigi c. Lain-lain pemeriksaan 10 2 3 66,7 13,3 20 Kebiasaan menyikat gigi dalam sehari: a. Tidak setiap hari kadang-kadang b. 1 kali c. ≥ 2 kali 5 19 100 4 15,3 80,7 Pengetahuan mengenai cara lain menjaga kebersihan rongga Universitas Sumatera Utara mulut: a. Tahu b. Tidak tahu 32 92 25,8 74,2 Cara lain untuk menjaga kebersihan rongga mulut selain menyikat gigi: a. Berkumur dengan obat kumur b. Menggunakan benang gigi c. Lain-lain permen karet, abu, lalang, kumur air garam, makan tebu 14 5 12 45,2 16,1 38,7 Apakah sariawan merupakan penyakit mulut: a. Ya b. Tidak 105 19 84,7 15,3 Pengetahuan mengenai hubungan penyakit mulut dengan kelainan sistemik: a. Tahu b. Tidak tahu 18 106 14,5 85,5 Bahaya merokok terhadap kesehatan rongga mulut: a. Tahu b. Tidak tahu 74 50 59,7 40,3

4.3 Prevalensi Penyakit Mulut Anak usia 12-15 tahun di Desa Ujung

Dokumen yang terkait

Status Karies Dan Faktor Resiko Karies Gigi Pada Wanita Usia 21-50 Tahun Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

0 29 63

Pola Kehilangan Gigi Dan Kebutuhan Jenis Gigitiruan Masyarakat Desa Binaan Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Januari – Februari 2010

2 60 63

Hubungan Early Childhood Caries dengan Kebersihan Rongga Mulut Anak Usia 36-71 Bulan dan Ibu di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

2 42 110

Hubungan Status Karies dan Gingivitis dengan Oral Hygiene pada Anak Usia 6-12 tahun di desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai

6 89 147

Persepsi Masyarakat Terhadap Pemakaian Gigitiruan Di Desa Ujung Rambung Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Februari 2010

3 35 78

Transformasi Gelombang Laut Di Pantai Mutiara Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

13 114 99

Transformasi Gelombang Laut Di Pantai Mutiara Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

2 10 99

Cover Transformasi Gelombang Laut Di Pantai Mutiara Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 13

Abstract Transformasi Gelombang Laut Di Pantai Mutiara Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara

0 0 1

Rendahnya persepsi masyarakat terhadap pemakaian gigitiruan di Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai Minor perception of denture wear’s at Ujung Rambung Village, Pantai Cermin Subdistrict, Serdang Bedagai Regency

0 0 7