2.4 Gambaran Klinis Penyakit Mulut
2.4.1 Lesi Vesikulobulosa
Herpes Labialis Kelompok virus yang dapat menyebabkan infeksi di rongga mulut yaitu virus
Herpes simpleks tipe-I, Herpes simpleks tipe-II, Varicella zoster, virus Epstein-Barr dan Sitomegalovirus. Pada infeksi herpes simpleks secara khas menimbulkan herpes
labialis. Gejala-gejala yang timbul diawali perasaan menusuk atau perasaan terbakar pada satu tempat di bibir. Dalam 24 jam timbul vesikel yang akan pecah dalam waktu
48 jam dan akan menimbulkan erosi epitel dengan batas jelas berwarna merah, selanjutnya akan menjadi keropeng dan sembuh dalam beberapa waktu. Faktor
predisposisi yang dapat menimbulkan herpes labialis pada individu yang rentan adalah sinar matahari, trauma, stres, demam, haid, dan imunosupresi. Selain daerah
bibir, palatum keras dan sulkus bukal bawah merupakan daerah yang sering terserang infeksi virus ini.
4,16
Gambar 2. Herpes labialis
26
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Lesi Merah dan Putih
Kandidosis Oral Merupakan infeksi jamur pada mukosa mulut maupun lidah yang biasanya
disebabkan oleh Candida albicans . Infeksi ini meningkat pada penderita HIV, terlihat adanya plak putih pada mukosa mulut dan lidah, berwarna merah, diikut i
sensasi terbakar ataupun rasa sakit di daerah setempat. Pada lidah terjadi perubahan pengecapan, sensitif terhadap makanan yang pedas sehingga menyebabkan penurunan
nafsu makan.
Tabel 2. PENYAKIT KANDIDOSIS ORAL Penyakit
Oral Candidiasis
4,16
Epidemiologi Etiologi
Kandidosis Pseudomembranosis
Trhush 5 pada bayi yang baru
lahir dan 10 pada lansia yang lemah. Paling
banyak ditemukan pada penderita HIV
Tidak ada predileksi ras atau jenis kelamin
Bayi yang ibunya
menderita Trush Vagina, pemakaian
antibiotik, steroid, dalam jangka panjang,
penderita diabetes, hipoparatiroidisme,
immunodefisiensi, kemoterapi
Kandidosis Atrofik Akut Sering pada penderita HIV
Penggunaan antibiotik steroid spektrum luas,
Kandidosis Atrofik Kronis
15-16 pada pemakai gigitiruan lengkap dan
sebahagian, terutama pada wanita tua
Alergi Gigitiruan
Kandidosis Keratotik Kronis Hiperplastik
Pada lansia. Pemakai gigitirua dan perokok
berat. OH yang buruk,
perokok, serostomia, pemakai gigitiruan
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Kandidosis Pseudomembranosis pada penderita HIV
27
Keilitis Angularis Keilitis angularis merupakan inflamasi pada salah satu atau kedua sudut
mulut. Penyakit ini disebabkan oleh Streptokokus aureus dan Candida albicans, secara klinis keilitis angularis tampak merah dan pecah-pecah, dengan tepi lesi yang
kurang merah dari pada daerah tengahnya. Keropeng dan nodula-nodula granulomatosa kecoklatan dapat menyertainya. Keilitis angularis dapat mengenai
penderita penyakit imunologis penurunan daya tahan tubuh, defisiensi nutrisi, dan penyakit haemopoetik kelainan darah.
Gambar 4. Keilitis angularis
4,16
28
Universitas Sumatera Utara
Cheek Bite Gambaran klinis dari cheek bite yaitu adanya abrasi traumatik dari permukaan
epitel mukosa mulut serta plak keputih-putihan dengan dasar berwarna merah. Cheek bite biasanya terjadi pada mukosa labial dan mukosa bukal dekat garis oklusal. Lesi
ini tidak berpotensi mengarah kepada keganasan. Terjadinya lesi ini sering dihubungkan dengan kecemasan, sindroma premenstruasi, dan parafungsional
mandibula.
Gambar 5. Cheek Bite
29
2.4.3 Kelainan pada Lidah