Komplikasi Diabetes Mellitus : Diabetes Mellitus DM

Cara penatalaksanaan TTGO WHO 1985 adalah seperti berikut : • Tiga hari sebelum pemeriksaan makan seperti biasa karbohidrat cukup. Kegiatan jasmani seperti yang biasa dilakukan. • Puasa paling sedikit 8 jam mulai malam hari sebelum pemeriksaan, minum air putih diperbolehkan. • Diperiksa kadar glukosa darah puasa. • Diberikan glukosa 75gramorang dewasa atau 1,75gramkgBBanak- anak, dilarutkan dalam air 250ml dan diminum dalam waktu 5 menit. • Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa. • Selama proses pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok. Kriteria diagnostik Diabetes Melitus Shahab, A., 2006 1. Kadar glukosa darah sewaktu plasma vena ³ 200 mgdl , atau 2. Kadar glukosa darah puasa plasma vena ³ 126 mgdl Puasa berarti tidak ada masukan kalori sejak 10 jam terakhir atau Kadar glukosa plasma ³ 200 mgdl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram pada TTGO.

2.1.8. Komplikasi Diabetes Mellitus :

Komplikasi yang dapat timbul adalah komplikasi akut dan komplikasi kronis. Komplikasi akut termasuk ketoasidosis diabetik, hipoglikemi dan hiperglikemia hiperosmolar non ketotik. Untuk ketoasidosis diabetik adalah kedaaan dekompesasi kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias,terutama diakibatkan oleh defisiensi insulin absolute atau insulin relative. Hipoglikemia adalah penurunan kadar glukosa dalam darah dan biasanya disebabkan peningkatan kadar insulin yang kurang tepat, asupan karbohidrat yang kurang. Hiperglikemia Hiperosmolar non ketotik pula adalah suatu dekompensasi metabolik pada pasien diabetes tanpa disertai adanya ketosis, gejalanya adalah dehirasi Universitas Sumatera Utara berat, hiperglikemia berat, dan gangguan neurologis Gustaviani, R., 2007. Diabetes Mellitus juga bisa menyebabkan komplikasi kronis yaitu mikroangiopati dan makroangiopati. Dimana mikroangiopati meliputi retinopati diabetikum, nefropati dan neuropati. Yang dimaksudkan retinopati diabetekum adalah disebabkan karena kerusakan pembuluh darah retina. Faktor tejadinya retinopathy diabetik adalah lamanya menderita diabetes, umur penderita , control gula darah, serta faktor sitemik seperti hipertensi dan kehamilan. Nefropati diabetikum yang ditandai dengan ditemukannya kadar protein yang tinggi dalam urin dan disebabkan adanya kerusakan pada glomerulus . Nefropati diabetikum merupakan faktor resiko untuk menjadi gagal ginjal kronik. Neuropati diabetikum biasanya ditandai dengan hilangya rasa sensorik terutama bagian distal diikuti dengan hilangnya reflex. Selain itu juga bisa terjadi poliradikulopati diabetikum yang merupakan suatu sindrom yang ditandai dengan gangguan pada satu atau lebih akar saraf dan dapat disertai dengan kelemahan motorik. Makroangiopati adalah penyakit jantung koronor. Diabetes Mellitus mempercepat pengerasan pembuluh darah aterosklerosis dalam pembuluh darah yang lebih besar.Penyakit jantung koroner adalah disebabkan kurangnya supply darah ke jantung Gustaviani, R., 2007. Tabel 2.1. Komplikasi jangka panjang dari diabetes Organjaringan yg terkena Yang terjadi Komplikasi Pembuluh darah Plak aterosklerotik terbentuk menyumbat arteri berukuran besar atau sedang di jantung, otak, tungkai penis. Sirkulasi yang jelek menyebabkan penyembuhan luka yang jelek bisa menyebabkan Universitas Sumatera Utara Dinding pembuluh darah kecil mengalami kerusakan sehingga pembuluh tidak dapat mentransfer oksigen secara normal mengalami kebocoran penyakit jantung, stroke, gangren kaki tangan, impoten dan infeksi Mata Terjadi kerusakan pada pembuluh darah kecil retina Gangguan penglihatan dan pada akhirnya bisa terjadi kebutaan Ginjal ∗ Penebalan pembuluh darah ginjal ∗ Protein bocor ke dalam air kemih ∗ Darah tidak disaring secara normal Fungsi ginjal yang buruk Gagal ginjal Saraf Kerusakan saraf karena glukosa tidak dimetabolisir secara normal karena aliran darah berkurang ∗ Kelemahan tungkai yang terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan ∗ Berkurangnya rasa, kesemutan nyeri di tangan dan kaki ∗ Kerusakan saraf menahun Sistem saraf otonom Kerusakan pada saraf yang mengendalikan Tekanan darah yang naik-turun Universitas Sumatera Utara tekanan darah dan saluran pencernaan ∗ Kesulitan menelan serta perubahan fungsi pencernaan disertai serangan diare Kulit Berkurangnya aliran darah ke kulit serta hilangnya rasa yang menyebabkan cedera berulang ∗ Luka, infeksi dalam ulkus diabetikum ∗ Penyembuhan luka yang jelek Darah Gangguan fungsi sel darah putih Mudah terkena infeksi, terutama infeksi saluran kemih dan kulit Jaringan ikat Gluka tidak dimetabolisir secara normal sehingga jaringan menebal atau berkontraksi ∗ Sindroma terowongan karpal Kontraktur Dupuytren Kishore, P. MD, 2008 Universitas Sumatera Utara

2.2. Nefropati Diabetik :