Mikroalbuminuria umumnya didefnisikan sebagai ekskresi albumin lebih dari 30 mg hari dan dianggap sebagai prediktor penting timbulnya nefropati
diabetik.
3.3 Cara Ukur : Analisa rekam medis 3.4 Alat Ukur : Rekam medis
3.5 Kategori : Menderita Diabetik Nefropati
Tidak menderita Diabetik Nefropati
3.6 Skala Pengukuran : Nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif cross sectional retrospektif. Deskriptif adalah studi yang ditujukan untuk menentukan jumlah
atau frekuensi serta distribusi penyakit disuatu daerah berdasarkan variabel orang, tempat dan waktu. Cross sectional adalah melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat tertentu. Retrospektif adalah bila kejadian yang diteliti telah terjadi pada masa lalu. Dalam penelitian ini bertujuan untuk
mencari prevalensi menjadi nefropati diabetik pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Sub Bagian Endrokrinologi Penyakit Dalam, RSUP H.
Adam Malik, Medan.
4.2 Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah setelah pembuatan proposal yaitu dari 25 Agustus 2010 sampai 15 September 2010. Penelitian ini dilakukan di
Sub Bagian Endrokrinologi Penyakit Dalam, RSUP H. Adam Malik, Medan karena lokasi ini merupakan rumah sakit milik pemerintah rumah sakit ini
dikelola oleh Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. Rumah Sakit ini terletak di pinggiran kota Medan, Indonesia.
Selain itu, lokasi ini juga telah dipilih karena rumah sakit ini merupakan rumah sakit umum yang biasanya menjadi rujukan kepada para peneliti di
kota medan ini.
4.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian adalah semua penderita Diabetes Melitus tipe II kronis yang dirawat inap dan rawat jalan di Sub Bagian Endokrinologi Penyakit
Dalam, RSUP H. Adam Malik, Medan pada tanggal 01 Januari 2009 sehingga 31 desember 2009. Jumlah populasi tersebut diambil dari rekam medis yang
Universitas Sumatera Utara
terdapat di Sub Bagian Endokrinologi Penyakit Dalam, RSUP H. Adam Malik, Medan.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian adalah total sampling dimana keseluruhan populasi adalah sampel karena perlu diperolehi jumlah atau
nomor sebenar penderita penyakit DM Tipe II secara keseluruhan. Selepas jumlah atau nomor ini diperolehi, persentase pasien yang menghidap
Nefropati Diabetik akibat penyakit DM Tipe II turut boleh didapatkan. Kriteria yang memenuhi syarat kriteria inklusi untuk menjadi sampel
adalah: 1.
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II yang dirawat inap dan rawat jalan di Sub Bagian Endokrinologi Penyakit Dalam, RSUP H. Adam Malik pada
tahun 2009. 2.
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II yang disertai dengan Nefropati Diabetik pada tahun 2009 yang dirawat inap dan rawat jalan di Sub
Bagian Endokrinologi Penyakit Dalam, RSUP H. Adam Malik. 3.
Penderita Diabetes Mellitus Tipe II kadar gula darah puasa lebih dari 126mgdl dan atau gula darah 2 jam setelah makan lebih dari 200mgdl.
4. Penderita dengan mikroalbuminuria lebih dari 30 mg hari atau
200mgsewaktu atau microalbuminuriakreatinin 30 – 300 µgmg atau kadar kreatinin serum 2,5mgdl.
Kriteria eksklusi adalah: 1.
Pencatatan status pasien Nefropati Diabetik dalam rekam medis yang tidak lengkap.
2. Pasien Nefropati yang bukan disebabkan Diabetes Mellitus Tipe II.
3. Pasien dengan riwayat nefropati terlebih dahulu sebelum didiagnosa
sebagai DM tipe II. 4.
Pasien yang tidak melakukan tes kadar gula darah, kadar kreatini serum, mircoalbuminuria atau microalbuminuriakreatinin.
5. Salah satu atau kedua-dua penyakit DM Tipe II dan Nefropati Diabetik
ditegakkan di luar tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
4.4 Teknik Penggumpulan Data