terletak di belakang perut. Selain membantu glukosa memasuki sel-sel, insulin juga penting dalam mengatur rapat tingkat glukosa dalam darah.
Setelah makan, kadar glukosa darah akan meningkat, untuk mengatasi peningkatan kadar glukosa, pankreas biasanya melepaskan lebih banyak
insulin ke dalam aliran darah untuk membantu glukosa memasuki sel-sel dan menurunkan kadar glukosa darah setelah makan. Ketika kadar glukosa
darah diturunkan, maka pelepasan insulin dari pankreas dihentikan. Seperti diuraikan di atas, pada pasien dengan diabetes, insulin adalah baik tidak
ada, relatif cukup untuk kebutuhan tubuh, atau tidak digunakan dengan baik oleh tubuh. Semua faktor ini menyebabkan peningkatan kadar
glukosa darah hiperglikemia Medicinenet.com, 2005.
2.1.7. Diagnosis Diabetes Mellitus
Diagnosis Diabetes Mellitus DM harus didasarkan atas pemeriksaan kadar glukosa darah. Dalam menentukan diagnosis DM harus
diperhatikan asal bahan darah yang diambil dan cara pemeriksaan yang dipakai. Untuk diagnosis, pemeriksaan yang dianjurkan adalah
pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Untuk memastikan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah
dilakukan di laboratorium klinik. Walaupun demikian sesuai dengan kondisi setempat dapat juga dipakai bahan darah utuh whole blood, vena
ataupun kapiler dengan memperhatikan angka-angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO. Untuk pemantauan hasil
pengobatan dapat diperiksa glukosa darah kapiler Gustaviani, R., 2007. Ada perbedaan antara uji diagnostik DM dan pemeriksaan
penyaring. Uji diagnotik DM dilakukan pada mereka yang menunjukkan gejalatanda DM, sedangkan pemeriksaan penyaring bertujuan untuk
mengidentifikasi mereka yang tidak bergejala, yang mempunyai risiko DM. Serangkaian uji diagnostik akan dilakukan kemudian pada mereka
yang hasil pemeriksaan penyaringnya positif, untuk memastikan diagnosis definitif Gustaviani, R., 2007.
Universitas Sumatera Utara
Pemeriksaan penyaring dikerjakan pada kelompok dengan salah satu risiko DM sebagai berikut: Shahab, A., 2006
1. Usia 45 tahun
2. Berat badan lebih: BBR 110 berat badan idaman atau IMT
23kgm 3.
Hipertensi ≥ 14090mmHg
2
4. Riwayat DM dalam garis keturunan
5. Riwayat abortus berulang, melahirkan anak cacat atau berat badan
lahir bayi 4000gram 6.
Riwayat DM pada kehamilan 7.
Dislipidemia HDL ≤ 35mgdl dan atau trigliserida ≥ 250mgdl
8. Pernah TGT Toleransi Glukosa Terganggu atau GDPT Glukosa
Darah Puasa Terganggu
Diagnosis klinis DM umumnya akan dipikirkan bila ada keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya. Keluhan lain yang mungkin dikemukakan pasien adalah lemah, kesemutan, gatal, mata kabur dan disfungsi ereksi
pada pria, serta pruritus vulvea pada pasien wanita. Jika keluhan khas, pemeriksaan glukosa darah sewaktu
≥ 200mgdl sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah puasa
≥ 126 mgdl juga digunakan untuk patokan diagnosis DM. Untuk kelompok tanpa keluhan khas DM, hasil pemeriksaan glukosa darah yang
baru satu kali saja abnormal, belum cukup kuat untuk menegakkan diagnosis DM. Diperlukan pemastian lebih lanjut dengan mendapat sekali
lagi angka abnormal, baik kadar glukosa darah puasa ≥ 126mgdl, kadar
glukosa darah sewaktu ≥ 200mgdl pada hari yang lain, atau dari hasil tes
toleransi glukosa oral TTGO didapatkan kadar glukosa darah pasca pembebanan
≥ 200mgdl Gustaviani, R., 2007.
Universitas Sumatera Utara
Cara penatalaksanaan TTGO WHO 1985 adalah seperti berikut :
• Tiga hari sebelum pemeriksaan makan seperti biasa karbohidrat
cukup. Kegiatan jasmani seperti yang biasa dilakukan. •
Puasa paling sedikit 8 jam mulai malam hari sebelum pemeriksaan, minum air putih diperbolehkan.
• Diperiksa kadar glukosa darah puasa.
• Diberikan glukosa 75gramorang dewasa atau 1,75gramkgBBanak-
anak, dilarutkan dalam air 250ml dan diminum dalam waktu 5 menit. •
Diperiksa kadar glukosa darah 2 jam sesudah beban glukosa. •
Selama proses pemeriksaan subyek yang diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok.
Kriteria diagnostik Diabetes Melitus Shahab, A., 2006
1. Kadar glukosa darah sewaktu plasma vena ³ 200 mgdl , atau 2. Kadar glukosa darah puasa plasma vena ³ 126 mgdl
Puasa berarti tidak ada masukan kalori sejak 10 jam terakhir atau Kadar glukosa plasma ³ 200 mgdl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75
gram pada TTGO.
2.1.8. Komplikasi Diabetes Mellitus :