Analisis Regresi Linier Sederhana Uji Signifikan Parsial Uji-t

71 Pendekatan Grafik Grafik Scatterplot Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar baik di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.4 Scatterplot

4.2.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas X berupa variabel kerjasama tim dan variabel terikat Y berupa efektivitas kerja pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu, maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS 72 statistik product and service solution versi 16,0 dari tabel coefficient maka dihasilkan output sebagai berikut : Tabel 4.4 Analisis Regresi Sederhana Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 19.606 8.686 2.257 .028 Kerjasama Tim .596 .234 .431 2.543 .014 a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan hasil pengolahan data seperti terlihat pada tabel 4.4 kolom Unstandardized Coeffisien bagian B diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Y= 19,606 + 0,596x + e Berdasarkan persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : a. Konstanta a = 19,606 ini mempunyai arti bahwa variabel kerjasama tim dianggap konstan maka efektivitas kerja Y sebesar 19,606. b. Koefisien X = 0,596 variabel kerjasama tim terhadap efektivitas kerja karyawan dengan koefisien regresi sebesar 0,596. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi peningkatan variabel kerjasama tim sebesar 1 satuan, maka efektivitas kerja karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu akan meningkat sebesar 0,596. 73

4.2.4 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel kerjasama tim X pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu Y. Model hipotesis yang akan digunakan adalah sebagai berikut: H0 : b1 = b2 = 0, artinya variabel bebas yang terdiri dari variabel kerjasama tim X tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu sebagai variabel terikat Y. Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya variabel bebas secara parsial variabel kerjasama tim X mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu sebagai variabel terikat Y. Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika t hitung t tabel H0 ditolak jika t pada α = 5 hitung t tabel Nilai t pada α = 5 hitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows, kemudian akan dibandingkan dengan nilai t tabel pada tingkat α = 5 yakni yang diperoleh dengan derajat bebas = df – k df = jumlah sampel dan k = jumlah kesalahan α=5. t hitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka t tabel yang digunakan adalah t 5 atau t 0,0554 = 2,004. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.16. variabel keseluruhan yaitu t tabel dengan dk = n-1 55-1=54 dan taraf kesalahan α=5. thitung yang dilakukan adalah uji dua arah maka ttabel 74 yang digunakan adalah t5 atau t0,0554 = 2,004. Dari hasil pengujian, diperoleh hasil pada Tabel 4.6 Tabel 4.5 Hasil Uji Signifikansi Parsial Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 19.606 8.686 2.257 .028 Kerjasama Tim .596 .234 .431 2.543 .014 a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Perhitungan pada tabel 4.6 diperoleh nilai t hitung sebesar 2,543 sedangkan t tabel pada tingkat signifikan a 5 dan df = 55-2 = 53 adalah sebesar 1,684 variabel kerjasama tim berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap peningkatan efektivitas kerja hal ini terlihat dari nilai signifikan 0,00 dibawah lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,543 t Tabel 1,684. Artinya apabila pimpinan memperhatikan dan meningkatkan kualitas kerjasama tim dengan indikator kerjasama, kekompakan dan kepercayaan, maka akan terjadi peningkatan efektivitas kerja dengan indikator kuantitas kerja, kualitas kerja, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dan tepat waktu dalam bekerja oleh setiap karyawan. artinya jika variabel kerjasama tim ditingkatkan maka efektivitas kerja Y akan meningkat sebesar 0,596 satuan. Berdasarkan pernyataan koresponden melalui kuesioner penelitian bahwa karyawan masih cenderung mengerjakan setiap tugas-tugasnya secara individu dan kurang kerjasama dalam tim. Oleh karena itu terjadi persaingan di dalam tim 75 padahal seharusnya kerjasama yang terjadi. Dalam hal ini lebih sering peran pemimpin yang sangat kurang di gerakkan oleh pimpinan untuk memperhatikan perkerjaan setiap anggota dan mengarahkan untuk saling memperhatikan setiap anggota. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pimpinan perlu membina kembali komunikasi yang baik antara pimpinan dengan bawahan untuk mendapatkan kembali respon yang baik dari setiap bawahan. Apabila komunikasi diantara karyawan sudah baik maka perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kerja perusahaan dalam mencapai target yaitu dengan kuantitas kerja, kualitas kerja, pencapaian tujuan, kepuasan kerja dan tepat waktu.

4.2.5 Koefisien Determinan R