Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Pt Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

OLEH

HENDRO NATANAEL MANURUNG 090521147

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan kerjasama tim karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu, dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kerjasama tim karyawan terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu dengan populasi dan sampel sebanya 55 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Pengolahan data diproses dengan menggunakan SPSS versi 16,0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama tim yang terdiri dari: kerjasama, kekompakan, kepercayaan berpengaruh terhadap efektivitas kerja yang terdiri dari kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, pencapaian tujuan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kerjasama tim terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu


(3)

ABSTRACT

INFLUENCE OF TEAM WORK TO EFFECTIVELY EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

The purpose of this research is to know and to analyse the influence of Team Work to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.

The data used in this study are primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using simple linear regression. The population in this study were a total 55 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. Data on the process by using SPSS 16,0 version for windows.

The study is based on simple linear regression analysis showed that the variable teamwork such as teamwork, cohesiveness and trustworthy influence in a positive and significant influence to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.


(4)

KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan, kekuatan dan penghimburan sehingga skripsi ini dapat selesai. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu peneliti akan menerima saran dan kritik yang membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dan berbagai pihak.

Untuk Ayahanda Lomo Manurung dan Ibunda Rosdiana Nainggolan, peneliti mengucapkan terima kasih atas kasih sayang, dukungan dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Lucy Anna, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.


(5)

6. Ibu Dr. Sitti Raha Agoes Salim, MSc selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Kepada keluarga besar saya Ronita Manurung, Emayana Manurung, Yokana Manurung, dan Rotua Panjaitan. Untuk teman-teman Bukti, Marzuki, Ana, Via, Vera serta seluruh teman Manajemen Ekstensi stambuk 2009. Terima kasih atas bantuan dan doa yang telah diberikan selama ini.

8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada siapa saja yang membaca dan mempelajarinya khususnya bagi diri peneliti.

Medan, Januari 2013 Peneliti


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerjasama Tim ... 5

2.1.1. Pengertian Kerjasama Tim ... 5

2.1.2. Jenis Tim ... 6

2.1.3. Karakteristik Tim ... 10

2.1.4. Proses Tim ... 15

2.1.5. Indikator-Indikator Kerjasama Tim ... 15

2.2. Efektivitas Kerja ... 17

2.2.1. Pengertian Efektivitas Kerja ... 17

2.2.2. Indikator Efektivitas Kerja ... 18

2.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja ... 20

2.3. Penelitian Terdahulu ... 22

2.4. Kerangka Konseptual ... 23

2.5. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian ... 26

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

3.3. Batasan Operasional ... 26

3.4. Defenisi Operasional ... 26

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 27

3.6. Populasi dan Sampel ... 28

3.7. Jenis Data ... 29

3.8. Metode Pengumpulan Data ... 29

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 29

3.10. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 36

4.1.1. Sejarah Perusahaan ... 36


(7)

4.2. Hasil Penelitian ... 50

4.2.1. Analisis Deskriptif ... 50

4.2.2. Metode Analisis Data ... 58

4.2.3. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 61

4.2.4. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) ... 63

4.2.5. Koefisien Determinan ... 65

4.3. Pembahasan ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(8)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1. Perbedaan antara Kelompok dan Tim ... 6

3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 27

3.2. Instrumen Skala Likert ... 28

3.3. Uji Validitas ... 30

3.4. Uji Reliabilitas ... 31

4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 50

4.2. Jawaban Responden Terhadap Variabel Kerjasama Tim (X) ... 52

4.3. Jawaban Responden Terhadap Variabel Efektivitas Kerja(Y) . 55 4.4. Analisis Regresi Sederhana ... 62

4.5. Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 64


(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1. Kerangka Konseptual ... 24

4.1. Struktur Organisasi PT BPR Solider ... 41

4.2. Pengujian Normalitas Histogram ... 59

4.3. Pengujian Normalitas P-P Plot ... 60


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman 1. Kuesioner Penelitian ... 2. Daftar Distribusi Jawaban Validitas ... 3. Daftar Distribusi Jawaban Responden ... 4. Hasil Uji Regresi Linear Berganda ...


(11)

ABSTRAK

PENGARUH KERJASAMA TIM TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pelaksanaan kerjasama tim karyawan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu, dan untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang mempengaruhi kerjasama tim karyawan terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu.

Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu dengan populasi dan sampel sebanya 55 orang. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan kuantitatif dengan menggunakan regresi linier sederhana. Pengolahan data diproses dengan menggunakan SPSS versi 16,0.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerjasama tim yang terdiri dari: kerjasama, kekompakan, kepercayaan berpengaruh terhadap efektivitas kerja yang terdiri dari kuantitas kerja, kualitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, pencapaian tujuan pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara kerjasama tim terhadap efektivitas kerja pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu


(12)

ABSTRACT

INFLUENCE OF TEAM WORK TO EFFECTIVELY EMPLOYEE PERFORMANCE IN PT BANK PERKREDITAN RAKYAT SOLIDER

PANCUR BATU

The purpose of this research is to know and to analyse the influence of Team Work to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.

The data used in this study are primary data and secondary data. Data analysis methods used is descriptive quantitative by using simple linear regression. The population in this study were a total 55 respondents for study the sample, with saturation sampling technique. Data on the process by using SPSS 16,0 version for windows.

The study is based on simple linear regression analysis showed that the variable teamwork such as teamwork, cohesiveness and trustworthy influence in a positive and significant influence to effectively employee performance in PT Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu.


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada hakikatnya merupakan aset utama dan bagian integral dari suatu organisasi maupun perusahaan. MSDM yang strategis memandang bahwa karyawan pada semua bidang pekerjaan dan tingkat apapun adalah baik secara struktural maupun fungsional. Karyawan merupakan salah satu faktor produksi, oleh karena itu harus dimanfaatkan secara maksimal dan produktif. Tujuan suatu perusahaan tidak akan dapat terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggih dan lengkap.

Keberhasilan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh pengetahuan, keterampilan, dan kerjasama dari beberapa karyawan. Dalam meningkatkan mutu hasil pekerjaan tidaklah ditekankan pada produk (barang maupun jasa) yang dihasilkan dan dipasarkan saja, akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan organisasi yang terlibat, terutama bagaimana sebuah kerjasama tim mampu menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi.

Kerjasama tim merupakan suatu kelompok yang usaha dari tiap-tiap individu menghasilkan kinerja lebih baik daripada hasil yang diperoleh secara masing-masing individu. Hal ini memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja per individu di suatu organsasi ataupun perusahaan, sehingga menciptakan efektivitas kerja dalam suatu perusahaan.


(14)

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas suatu kerjasama tim terdiri dari konteks tim yang efektif, komposisi tim, rancangan pekerjaan, dan proses yang mempengaruhi efektivitas suatu kerjasama tim. Konteks tim merupakan unsur-unsur yang berhubungan dengan lingkungan, budaya, dan penghargaan. Komposisi tim merupakan suatu kondisi yang berhubungan dengan kinerja suatu tim, yang terdiri dari pengetahuan, ketrampilan, keuntungan dan kerugian. Rancangan pekerjaan menggambarkan suatu bentuk kerja sama dan tanggung jawab suatu tim. Sementara proses merupakan hal-hal yang mempengaruhi keefektivitasan suatu kerja sama tim, terdiri dari pembentukan, penetapan norma, kinerja dan penghentian.

Setiap anggota tim memiliki peran masing-masing, namun dalam hal ini tak jarang kerjasama dalam tim dihadapkan pada konflik. Penyebab konflik kerjasama tim yang terjadi pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu selama ini pada umumnya adalah karena adanya pertentangan pribadi, kesalahpahaman diantara karyawan, dan perbedaan tujuan. Kesalahpahaman yang terjadi adalah kurangnya kejelasan pembagian data dari perusahaan untuk melakukan pendekatan dan menawarkan produk-produk bank kepada nasabah maupun masyarakat luas. Komunikasi yang buruk diantara karyawan dan antar bagian atau divisi pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu seringkali menyebabkan salah persepsi dan salah paham dalam menyelesaikan tugas. Pertentangan dalam sebuah tim tersebut terjadi karena kurangnya kerjasama dalam menyelesaikan tugas-tugas antar bagian, yaitu bagin tabungan, deposito, kredit dan kas.


(15)

Masalah yang terjadi pada karyawan PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu mengakibatkan efektivitas kerja karyawan semakin menurun dan tujuan perusahaan tidak tercapai sesuai dengan target yang ditetapkan oleh perusahaan. Kerjasama tim dapat memberikan motivasi bagi karyawan untuk memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh perusahaan kepada setiap karyawan untuk terus meningkatkan kualitas kerja dan memperoleh prestasi yang gemilang. Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengangkat judul : “Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu“

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah penelitian ini adalah “Apakah kerjasama tim berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah “Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kerjasama tim terhadap Efetivitas kerja karyawan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitin ini adalah:

a. Bagi PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu

Sebagai masukan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu mengenai efektivitas kerja yang dipengaruhi oleh adanya kerjasama tim.


(16)

b. Bagi Peneliti

Untuk menambah pengetahuan dan sebagai sarana aplikasi terhadap ilmu yang didapat bangku perkuliahan dalam bidang sumber daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan kerjasama tim.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam melakukan penelitian di masa mendatang, khususnya peneliti yang berkaitan dengan kerjasama tim.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerjasama TIM

2.1.1 Pengertian Kerjasama TIM

Kerjasama dalam tim menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan keberhasilan kerja. Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi individu-individu yang tergabung dalam kerjasama tim. Tanpa kerjasama yang baik tidak akan memunculkan ide-ide cemerlang. Sebagaimana yang dinyatakan Bachtiar (2004) bahwa ”Kerja sama merupakan sinergisitas kekuatan dari beberapa orang dalam mencapai satu tujuan yang diinginkan. Kerjasama akan menyatukan kekuatan ide-ide yang akan mengantarkan pada kesuksesan”.

Tim adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. Definisi ini memiliki 3 (tiga) komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau lebih. Kedua, orang-orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga, orang-orang dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama.

Setiap tim maupun individu sangat berhubungan erat dengan kerja sama yang dibangun dengan kesadaran pencapaian prestasi dan kinerja. Dalam kerja sama akan muncul berbagai penyelesaian yang secara individu tidak terselesaikan. Keunggulan yang dapat diandalkan dalam kerja sama pada kerja tim adalah munculnya berbagai penyelesaian secara sinergi dari berbagai individu yang tergabung dalam kerja tim.


(18)

Tabel 2.1

Perbedaan antara kelompok dan tim

KELOMPOK TIM

• Memiliki pemimpin yang ditunjuk

• Akuntabilitas individual

• Tujuan kelompok dan organisasi sama

• Hasil kerja individual

• Mengadakan pertemuan–pertemuan Efisien

• Efektifitas secara tidak langsung diukur oleh pengaruh bisnis

• mendiskusikan, memutuskan,

mendelegasikan pekerjaan untuk para individu

• Berbagi peran kepemimpinan

• Akuntabilitas mutual dan individu

• Visi atau tujuan khusus tim

• Hasil kerja kolektif

• Pertemuan– pertemuan mendorong diskusi terbuka

• Efektifitas secara langsung diukur dengan menilai kerja kolektif

• mendiskusikan, memutuskan,

berbagi pekerjaan

Sumber: West (2002:174) 2.1.2 Jenis Tim

2.1.2.1 Tim Formal

Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal dan tim horizontal.

2.1.2.2 Tim Vertikal

Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau tim komando. Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu lewat aktifitas dan interaksi bersama para anggota.


(19)

2.1.2.3 Tim Horizontal

Tim horizontal terdiri atas karyawan – karyawan dari tingkat hierarkis yang hamper sama, tetapi dari bidang keahlian yang berbeda. Dua jenis tim horizontal yang paling umum adalah angkatan tugas dan komite.

1. Angkatan tugas adalah kelompok karyawan dari departemen – departemen berbeda yang dibentuk untuk menangani aktifitas tertentu dan hanya bertahan sampai tugas itu selesai.

2. Komite biasanya berumur panjang dan mungkin merupakan bagian permanen dari struktur organisasi. Komite memberikan keuntugan yaitu: memungkinkan para anggota organisasi untuk bertukar informasi, menghasilkan saran – saran untuk mengoordinasi unit – unit organisasional yang diwakilkan, mengembangkan berbagai ide dan solusi baru untuk masalah – masalah organisasional yang ada, dan membantu perkembangan berbagai praktik dan kebijaksanaan organisasional yang baru.

2.1.2.4 Tim dengan Tujuan Khusus

Tim dengan tujuan khusus adalah tim yang diciptakan diluar organisasi formal untuk mengerjakan proyek kepentingan atau kreatifitas khusus. Tim dengan tujuan khusus masih merupakan bagian dari organisasi formal dan memiliki struktur laporannya sendiri.

2.1.2.5 Tim dengan Kepemimpinan Mandiri

Tim yang dibentuk dalam satu departemen yang sama dan anggotanya adalah karyawan untuk mendiskusikan cara-cara peningkatan kualitas, efisiensi dll. Tim pemecahan masalah biasanya terdiri atas 5 sampai 12 karyawan per jam


(20)

dari departemen yang sama yang dengan sukarela bertemu untuk mendiskusikan cara – cara peningkatan kualitas, efisiensi, dan lingkungan kerja. Tim pemecahan masalah biasanya merupakan langkah pertama dalam langkah perusahaan menuju partisipasi karyawan yang lebih besar. Seiring dengan bertambah dewasanya perusahaan, tim pemecahan masalah berangsur – angsur berkembang menjadi tim dengan kepemimpinan mandiri.

Kepemimpinan mandiri biasanya terdiri dari 5 sampai 20 pekerja dengan lebih dari satu keterampilan yang menggilir pekerjaan untuk menghasilkan produk atau layanan yang menyeluruh atau setidaknya satu aspek menyeluruh atau bagian dari sebuah produk atau layanan. Ide pokoknya adalah bahwa tim – tim itu sendiri, dan bukan para manajer atau supervisor, bertanggung jawab atas pekerjaan mereka, membuat keputusan, mengawasi kinerja mereka sendiri, dan mengubah perilaku kerja mereka seperti yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, mencapai tujuan, dan menyusuaikan diri terhadap kondisi – kondisi yang berubah.

Tim dengan kepemimpinan mandiri merupakan tim permanen yang secara khusus meliputi elemen – elemen berikut ini :

1. Tim mencakup para karyawan yang memiliki beberapa keterampilan dan fungsi, dan keterampilan – keterampilan yang dikombinasikan sudah cukup untuk mengerjakan tugas organisasional yang besar.

2. Tim diberi akses menuju sumber – sumber daya seperti informasi, peralatan, mesin dan persediaan yang dibutuhkan untuk mengerjakan seluruh tugas.


(21)

3. Tim diberi kekuasaan dengan otoritas pembuatan keputusan yang berarti bahwa para anggota memiliki kebebasan untuk memilih anggota baru, memecahkan masalah, menghabiskan uang, mengawasi hasil, dan merencanakan masa depan.

2.1.2.6 Tim di Lingkungan Kerja yang Baru

Dua jenis tim yang semakin sering digunakan adalah tim virtual/maya dan tim global

1. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar secara geografis dan organisasional yang terikat terutama oleh kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan, pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya. Salah satu keuntungan dari tim virtual adalah kemampuan untuk dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat untuk menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah tertentu, atau mengekploitasi peluang strategis tertentu.

2. Tim global adalah tim kerja lintas batas yang terbentuk dari anggota – anggota dengan kebangsaan yang berbeda yang aktifitasnya menjangkau banyak Negara. Tim global dapat dibagi dalam dua kategori yaitu tim interkultiral yang para anggotanya berasl dari berbagai negara atau budaya yang berbeda dan bertemu dengan berhadapan secara langsung, dan tim global virtual yang para anggotanya tinggal di lokasi yang terpisah di seluruh penjuru dunia dan melaksanakan pekerjaan mereka dengan bantuan teknologi elektronik.


(22)

2.1.3 Karakteristik Tim 2.1.3.1 Ukuran Tim

Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :

1. Tim kecil (2 sampai 4 anggota) menunjukan lebih banyak persetujuan, mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.

2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.

2.1.3.2. Peran Anggota

Dalam tim-tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.

Orang-orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan perilaku-perilaku berikut :

1. Memprakarsai ide

2. Memberikan opini

3. Mencari informasi


(23)

Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social. Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :

1. Mendorong

2. Berpadu

3. Mengurangi Ketegangan

4. Mengikuti

5. Berkompromi

2.1.4 Proses Tim

2.1.4.1 Tingkat Perkembangan Tim

1. Pembentukan. Tingkat pembentukan adalah periode orientasi dan perkenalan. Selama tigkat pembentukan ini, pemimpin tim harus memberikan waktu bgi para anggota untuk mengenal satu sama lain dan mendorong mereka terlibat dalam diskusi informal dan social.

2. Prahara. Selam tingkat prahara kepribadian individual muncul. Tingkat ini ditandai oleh konflik dan perselisihan pendapat.

3. Penetuan norma. Selama tingkat penentuan norma, konflik konflik diselesaikan, dan keharmonisan serta kesatuan tim muncul. konsensus terwujud pada siapa yang memiliki kekuasaan, siapa pemimpinnya, dan peran – perab para anggota.

4. Pelaksanaan. Selama tingkat pelaksanaan, penekanan utama ada pada pemecahan masalah dan penyelesaian tugas yang diberikan. Selama tingkat ini pemimpin harus berkonsentrasi terhadap pelaksanaan kinerja


(24)

tugas yang tinggi. Spesialis sosioemosional dan spesialis tugas harus memberikan kontribusi.

5. Pembubaran. Tingkat pembubaran muncul dalam komite, angkatan tugas, dan tim yang memiliki tugas yang terbatas untuk dikerjakan dan dibubarkan setelahnya. Pada saat ini, pemimpin berharap untuk memberitahukan pembubaran tim dengan suatu ritual atau upacara, barangkali memberikan piagam dan penghargaan untuk menandakan penutupan dan kelengkapan.

2.1.4.2 Kekompakan Tim

Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor – faktor yang menentukan kekompakan tim :

1. Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin banyak waktu yang dihabiskan bersama, semakin kompak tim tersebut.

2. Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan menjadikan lebih kompak

3. ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai yang serupa dan senang berkumpul.

2.1.4.3 Norma Tim

Norma tim adalah standar perilaku yang sama – sama dimiliki oleh para anggota tim dan membimbing perilaku mereka. Norma bersifat informal. Norma juga tidak tertulis, seperti halnya peraturan dan prosedur.


(25)

Norma mengidentifikasikan nilai – nilai utama, mengklarifikasi harapan – harapan peran, dan memudahkan kelangsungan hidup tim. Norma yang relevan dengan perilaku sehari – hari dan hasil kerja serta kinerja karyawan secara berangsur –angsur berkembang. Empat cara berkembangnya norma tim yang lazim untuk mengendalikan dan mengarahkan perilaku yaitu :

1. Peristiwa penting. Peristiwa penting dalam sejarah tim membangun teladan yang penting.

2. Keunggulan. Keunggulan berarti bahwa perilaku pertama yang muncul dalam tim sering kali menentukan teladan untuk harapan – harapan tim nantinya. 3. Perilaku pembawaan. Perilaku pembawaan menghadirkan norma – norma ke

dalam tim dari luar.

4. Pernyataan yang eksplisit. Dengan pernyataan yang eksplisit, para pemimpin atau para anggota tim dapat memprakarsai norma–norma dengan mengungkapkannya pada tim.

2.1.5 Indikator-Indikator Kerjasama Tim 2.1.5.1 Kerjasama

Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara individual. Menurut West (2002) “Telah banyak riset membuktikan bahwa kerja sama secara berkelompok mengarah pada efisiensi dan efektivitas yang lebih baik. Hal ini sangat berbeda dengan kerja yang dilaksanakan oleh perorangan”.

Selain keunggulan di atas, kerjasama juga dapat menstimulasi seseorang berkontribusi dalam kelompoknya, sebagaimana yang dinyatakan Davis (dalam Dewi, 2006) bahwa, ”Kerja sama adalah keterlibatan mental dan emosional


(26)

orang-orang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi kepada tujuan kelompok atau berbagai tanggung jawab pencapaian tujuan”.

Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan yang terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari setiap individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan bersama. Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya.

Indikator-indikator Kerja Sama:

West (2002) menetapkan indikator-indikator kerja sama sebagai alat ukurnya sebagai berikut :

1. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik.

2. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan terciptanya kerja sama.

3. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan lebih kuat dan berkualitas.

2.1.5.2 Kepercayaan

Maxwell (2002) menyatakan bahwa ”Kepercayaan (trust) adalah keyakinan bahwa seseorang sungguh-sungguh dengan apa yang dikatakan dan dilakukannya. Kepercayaan lahir dari sikap yang dimunculkannya ketika berinteraksi dengan orang lain, misalnya pemimpin dengan bawahan, bawahan dengan pemimpin atau antarkaryawan di sebuah perusahaan. Kepercayaan adalah bentuk perlakuan diri


(27)

kita kepada orang lain secara tulus. Kepemimpinan akan sukses bila dilandasi adanya kepercayaan satu sama lain”.

Selanjutnya Sopiah (2008) memberikan definisi bahwa ”Kepercayaan adalah suatu harapan positif bahwa orang tidak akan bertindak secara oportunistik. Bila pengikut mempercayai pemimpinnya, mereka bersedia berkorban bagi tindakan pimpinan, demikian pula sebaliknya pemimpin harus memberikan kepercayaan atas kemampuan pengikutnya”.

Kerjasama tim yang berkinerja tinggi dicirikan oleh kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota-anggotanya. Artinya para anggota meyakini akan integritas, karakter dan kemampuan setiap anggotanya.

Kepercayaan sangat kuat di dalam sebuah perusahaan, orang-orang tidak akan berbuat terbaik jika mereka tidak percaya bahwa mereka akan diperlakukan secara adil, tak ada kronisme dan setiap orang memiliki sasaran yang nyata. Satu-satunya cara yang diketahui untuk menciptakan kepercayaan semacam itu adalah dengan menyusun nilai-nilai dan kemudian melakukan apa yang telah dibicarakan.Artinya seseorang harus mengerjakan apa yang dikatakan akan dilakukan, secara konsisten, sepanjang waktu.

Maxwell (2002) mengindikasikan indikator-indikator kepercayaan, yaitu: 1. Kejujuran, yaitu dengan adanya kejujuran anggota tim akan menciptakan rasa

saling percaya.

2. Pemberian tugas, yaitu dengan pemberian tugas pada anggota tim berarti telah memberikan kepercayaan bahwa anggota tim mampu melaksanakannya.


(28)

3. Integritas, yaitu setiap anggota dianggap memiliki integritas atau bersikap sebenarnya (truthfulness) dalam bekerja.

2.1.5.3 Kekompakan

Dewi (2007) memberikan defenisi bahwa kekompakan adalah bekerja sama secara teratur dan rapi, bersatu padu dalam menghadapi suatu pekerjaan yang biasanya ditandai adanya saling ketergantungan.

Selanjutnya Mangkuprawira (2009) menyatakan bahwa “Kekompakan (cohesiveness) adalah tingkat solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam diri seseorang terhadap kelompoknya”.

Kekompakan kelompok bukanlah senjata rahasia dalam pencarian untuk peningkatan kinerja kelompok atau tim. Caranya agar berhasil adalah dengan menjaga agar ukuran kelompok-kelompok tugas tetap kecil, menyakinkan standar-standar kinerja dan sasaran-sasaran harus jelas dan dapat diterima, mencapai beberapa keberhasilan awal dan mengikuti petunjuk-petunjuk praktis. Tim kerja yang dipilih sendiri dimana orang-orang mengangkat teman satu timnya sendiri dan cara-cara sosial selepas kerja dapat merangsang kekompakan sosio-emosional. Membantu perkembangan kekompakan sosio-emosional perlu diseimbangkan dengan kekompakan tim. Jika sosio-emosional tidak disesuaikan dengan kekompakan tim, hal ini dapat mengganggu kinerja dan prestasi tim, yang pada akhirnya mengganggu prestasi-prestasi individu.

Pada dunia usaha, penggunaan team work seringkali merupakan solusi terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Team work yang solid akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Namun


(29)

demikian untuk membentuk sebuah tim yang solid dibutuhkan komitmen yang tinggi dari manajemen. Hal terpenting adalah bahwa team work harus dilihat sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan dan dibina sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan. Proses pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan team work harus dilakukan atas dasar kesadaran penuh dari tim tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara normal sebagai suatu aktivitas sebuah team work, meskipun pada kondisi tertentu manajemen dapat melakukan intervensi (Mangkuprawira, 2009).

Dalam melihat sejauhmana hubungan kekompakan terhadap kerjasama tim, Dewi (2007) menetapkan indikator-indikator sebagai berikut :

1. Saling ketergantungan tugas, yaitu saling ketergantungan pada tugas menciptakan kekompakan.

2. Saling ketergantungan hasil, yaitu anggota tim merasa hasil yang dicapai bukanlah hasil secara individu, tetapi hasil kekompakan bersama dalam bekerja.

3. Komitmen yang tinggi, yaitu anggota tim dianggap memiliki komitmen yang tinggi pada tujuan yang akan dicapai tim.

2.2 Efektivitas Kerja

2.2.1 Pengertian Efektivitas Kerja

Suatu organisasi yang berhasil dapat diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Pentingnya efektivitas organisasi dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi, dan efektivitas adalah kunci dari kesuksesan suatu organisasi


(30)

Menurut Etzioni dalam Tangkilisan (2005:139) Efektivitas adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan system social dengan segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-anggotanya”. Menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:139), efektivitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan dan pemanfaatan tenaga manusia”. Menurut Pabundu (2006:16), efektivitas kerja adalah fungsi dari peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang digunakan perusahaan dengan konsisten. Bentuk konsistensi ini sebagai sumber kekuatan organisasi dan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja dan efektivitas organisasi.

Jadi konsep efektivitas menunjukkan sejauh mana organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan menggunakannya secara optimal melalui alat-alat dan sumber-sumber daya yang ada.

2.2.2 Indikator Efektivitas Kerja

Menurut Agraris dalam Tangkilisan (2003:131), menyebutkan tolok ukur efektivitas kerja sebagai berikut:

1. Pencapaian Tujuan

Kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi berupa peningkatan profit, kualitas dan kuantitas pelayanan. Setiap individu harus dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang diberikan sehingga tercapai efektivitas kerja yang optimal.


(31)

2. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja merupakan volume kerja yang dihasilkan pada saat kondisi normal. Hal ini didapat dari banyaknya beban kerja dan keadaan yang didapat atau dialaminya selama bekerja.

3. Tepat Waktu

Menyelesaiakan pekerjaan tepat waktu serta mencapai sasaran yang telah dicapai. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya yang timbul. Setiap karyawan harus dapat menggunakan waktu seefisien mungkin dengan cara datang tepat waktu dan berusaha menyelesaikan tugas sebaik-baiknya seperti yang telah ditetapkan melalui kebijakan perusahaan.

4. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja adalah faktor yang berhubungan langsung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai karyawan dalam pencapaian tujuan organisasi. Kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaan organisasi. Tingkat rasa puas individu, bahwa mereka dapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. Berdasarkan uraian di atas, peneliti menarik kesimpulan tentang pengertian kepuasan kerja adalah tingkat kesenangan dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan sebagai akibat dari imbalan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan, bila kebutuhan karyawan terpenuhi maka mereka akan merasa puas dan senang.


(32)

5. Kualitas Kerja

Kualitas kerja merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan berupa hasil kerja dalam bentuk kerapian, ketelitian, dan keterkaitan hasil dengan tidak mengabaikan volume pekerjaan dalam mengerjakan pekerjaan.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja

Menurut Strees dalam Tangkilisan (2005:151) ada empat faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja yaitu:

1. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi terdiri dari struktur dan teknologi organisasi. Struktur dan teknologi dengan berbagai cara. Struktur yang dimaksud adalah hubungan yang relatif tatap sifatnya, seperti dijumpai dalam organisasi, sehubungan dengan susunan sumber daya manusia. Struktur meliputi bagaimana cara organisasi menyusun orang-orang atau mengelompokkan orang-orang di dalam menyelesaikan pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud teknologi adalah mekanisme suatu perusahaan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi. Dengan teknologi yang tepat akan menunjang kelancaran organisasi didalam mencapai sasaran, disamping itu juga dituntut adanya penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat pula.

Karakteristik organisasi berpengaruh terhadap efektivitas di samping lingkungan luar dan dalam telah dinyatakan berpengaruh terhadap efektivitas. Lingkungan luar yang dimaksud adalah luar perusahaan misalnya hubungan dengan masyarakat sekitar, sedang lingkungan dalam


(33)

lingkup perusahaan misalnya karyawan atau pegawai di perusahaan tersebut. Keberhasilan hubungan organisasi lingkungan tampaknya amat tergantung pada tiga variable yaitu:

a. Tingkat keterdugaan keadaan lingkungan b. Ketepatan persepsi atas keadaan lingkungan c. Tingkat rasionalitas organisasi.

Ketiga faktor ini mempengaruhi ketepatan tanggapan organisasi terhadap perubahan lingkungan makin tepat tanggapannya, makin berhasil adaptasi yang dilakukan oleh organisasi.

2. Karakteristik Pekerja

Pada kenyataanya, para karyawan atau para pekerja perusahaan merupakan faktor pengaruh yang paling penting atas efektivitas karena perilaku merekalah yang dalam jangka panjang akan memperlancar atau merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja merupakan sumberdaya yang langsung berhubungan dengan pengelolaan semua sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu perilaku pekerja sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.

3. Kebijakan dan Praktek Manajemen

Dengan makin rumitnya proses teknologi serta makin rumit dan kejamnya lingkungan, maka peranan manajemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi keberhasilan organisasi semakin sulit. Kebijaksanaan dan praktek manajemen dapat mempengaruhi atau dapat merinangi pencapaian


(34)

tujuan, ini tergantung bagaimana kebijaksanaan dan praktek manajemen dalam tanggung jawab terhadap para karyawan dan organisasi.

2.3 Penelitian Terdahulu

Harry Wijaya Hutasuhut (2011) Judul penelitian “Analisis Tim Kerja Pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Kerjasama Tim terhadap kinerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan. Pengujian data menggunakan kuesioner yang dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti : uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan analisis regresi linear

berganda pada α=5% dengan bantuan SPSS 15.0 for Windows. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel budaya kerja dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel kerja tim karyawan secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan secara positif dan signifikan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.389, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan pada PT. Buana Varia Komputama Site, Medan dipengaruhi oleh variabel kerjasama tim sebesar 38.9% dan sisanya 61.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dewi (2005), dengan judul Pengaruh Pembagian Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan pada Bagian Produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan. Batasan operasional


(35)

dalam penelitian tersebut menggunakan pembagian kerja sebagai variabel bebas (X) dan efektivitas kerja karyawan sebagai variabel terikat (Y). Penelitian menggunakan metode Analisis Regresi Sederhana serta Validitas dan reabilitas Analisis yang didapat bahwa uji korelasi dengan menggunakan rumus korelasi (r) sebesar 0,828 kemudian uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan uji t memperoleh T hitung = 8,22 dan Tabel = 2,040 karena T hitung > T tabel ini artinya terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pembagian kerja terhadap efektivitas kerja. Selanjutnya koefisien determinasi (R2

2.4 Kerangka Konseptual

) diperoleh sebesar 68,58% artinya kontribusi pembagian kerja dalam menjelaskan variabilitas efektivitas kerja sebesar 68,58% sisanya sebesar 31,44% adalah kontribusi faktor-faktor lain, seperti: produktivitas, kemampuan adaptasi kerja, kepuasan kerja dan lain-lain yang mana dalam penelitian ini tidak ikut dibahas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan signifikan antara pembagian kerja terhadap efektivitas kerja.

Kerjasama tim pegawai sangat diperlukan dalam suatu perusahaan. Menurut Williams (2008) “Kerjasama tim adalah kemampuan untuk bekerjasama menuju suatu visi yang sama, kemampuan mengarahkan pencapaian individu ke arah sasaran organisasi”. Setiap anggota tim berkontribusi mengerahkan kemampuannya dalam mencapai visi yang telah ditetapkan, sehingga prestasi kerja individual dan kelompok dapat terwujud.

Selanjutnya dalam melihat terciptanya kerjasama tim yang baik, Buhler (2006) menyatakan, ”Kerjasama tim bergantung pada prestasi kerja sama dan juga


(36)

prestasi individu. Anggota tim bekerja sama untuk mengumpulkan sumber daya mereka, biasanya dalam hal ini kecakapan untuk mencapai sasaran-sasarannya”. Menurut Kreitner dan Kinicki (2005), ”Kerjasama memiliki 3 (tiga) keunggulan, yaitu: 1) Kerjasama lebih unggul dibandingkan dengan kompetisi dalam meningkatkan prestasi dan produktivitas, 2) Kerja sama lebih unggul dibandingkan upaya-upaya individualistis dalam meningkatkan prestasi dan produktivitas, 3) Kerjasama tanpa kompetisi antar kelompok dapat meningkatkan prestasi dan produktivitas lebih tinggi daripada kerjasama dengan kompetisi antar kelompok”.

Menurut Argris dalam Tangkilisan (2005:139), efektivitas kerja adalah keseimbangan atau pendekatan optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia “jadi konsep efektivitas menunjukkan seberapa jauh organisasi melaksanakan kegiatan atau fungsi-fungsi sehingga tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai dengan menggunakan alat-alat dan sumber daya yang ada secara optimal. Indikator dari efektivitas kerja dalam penelitian ini adalah pencapaian tujuan, kuantitas kerja, ketepatan waktu, kepuasan kerja, dan kualitas kerja.

Berdasarka uraian di atas, maka dapat dibuat kerangka skema sistematis kerangka konseptual pada Gambar 2.1

Sumber: Williams (2008) dan Tangkilisan (2005) data diolah Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Efektivitas Kerja (Y)

Kerjasama Tim (X)


(37)

Dari gambar hipotesis tersebut dapat dijelaskan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat saling memiliki keterkaitan yaitu:

Kerjasama tim dilakukan menciptakan kerjasama yang baik diantara karyawan ataupun kelompok di dalam sebuah perusahaan, komunikasi yang baik dan adanya keterlibatan personal yang lebih positif dan berpengaruh terhadap efektivitas kerja karyawan. Pengaruh ini akan lebih terlihat dengan adanya indikator-indikator pada kerjasama tim yaitu kerjasama, kepercayaan dan kekompakan yang terjadi diantara para karyawan.

2.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap objek permasalahan (Sugiyono, 2008:47). Berdasarkan rumusan masalah maka hipotesis penelitian ini adalah “Kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu.


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian menurut tingkat eksplanasi, dimana penelitian ini dapat dikaji menurut tingkatannya yang didasarkan pada tujuan objek-objeknya (Sugiyono, 2006:10). Pada tingkat eksplanasi, penelitian termasuk ke dalam penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih untuk melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis penelitian, yaitu variabel Kerjasama Tim berpengaruh terhadap variabel Efektivitas Kerja.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah pada PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu. Waktu penelitian dilakukan mulai dari Agustus 2012-September 2012.

3.3 Batasan Operasional

Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini terarah dan tidak melebar maka penelitian ini dibatasi pada masalah pengaruh Kerjasama Tim variabel independen (variabel X) terhadap variabel dependen yaitu Efektivitas Kerja (variabel Y)

3.4. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel di dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Independen yaitu Kerjasama Tim (X)


(39)

Menurut Mathis dan Jackson (2006:378) pada dasarnya pengukuran kinerja didasarkan pada 5 hal berikut :

1. Kuantitas dari hasil 2. Kualitas dari hasil

3. Ketepatan waktu,

4. Kehadiran

5. Kemampuan bekerja sama

Secara keseluruhan operasionalisasi variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Kerjasama Tim

Suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengkoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu

1. Kerjasama 2. Kepercayaan 3. Kekompakan

Skala Likert

Efektivitas Keseimbangan atau

pendekatan optimal pada pencapaian tujuan,

kemampuan, dan pemanfaatan tenaga manusia

1. Kuantitas Kerja 2. Kualitas Kerja 3. Ketepatan Waktu 4. Kepuasan Kerja 5. Pencapaian

Tujuan

Skala Likert

Sumber: Daft (2002) dan Tangkilisan (2005) data diolah 3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian adalah dengan menggunakan Skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun


(40)

item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2005:86).

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiyono (2005:86) 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2005 : 55). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu yang berjumlah 55 (lima puluh lima) orang.

3.6.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2009:118). Menurut pendapat Arikunto (2002:112) yang menyatakan apabila subjeknya besar atau lebih besar dari 100 orang, maka dapat diambil 20% sampai 25% sebagai sampel, sedangkan karyawan yang ada pada Bank Perkreditan Rakyat Solider berjumlah lebih kecil dari 100 orang sehingga penulis mengambil semua populasi menjadikan sampel.


(41)

3.7 Jenis Data

Adapun jenis data penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data primer, yakni data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (questionaire) dan melakukan wawancara (interview). 2. Data sekunder, yakni data yang diperoleh melalui studi dokumentasi, baik

dari buku, jurnal-jurna; penelitian, majalah, dan situs internet untuk mendukung penelitian ini.

3.8 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data penelitian ini adalah:

1. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan kepada karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Solider Pancur Batu Medan.

2. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada karyawan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Solider Pancur Batu Medan.

3. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal-jurnal penelitian, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan


(42)

dalam meneliti yaitu kuesioner. Uji validitas dalam hal ini diambil sebagai responden berjumlah 30 orang karyawan pada perusahaan yang berbeda yaitu, Bank Perkreditan Rakyat Pijer Podi Pancur Batu. Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan Software SPSS (Statistic Package for the Social Science) Versi 16.00 dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel

2. Jika r

, maka pertanyaan dinyatakan valid

hitung < rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas Item-Total Statistics

Butir Pertanyaan

rhitung

rtabel

Keterangan

P1 0.511 0.374 Valid

P2 0.481 0.374 Valid

P3 0.481 0.374 Valid

P4 0.458 0.374 Valid

P5 0.466 0.374 Valid

P6 0.507 0.374 Valid

P7 0.708 0.374 Valid

P8 0.483 0.374 Valid

P9 0.466 0.374 Valid

P10 0.692 0.374 Valid

P11 0.681 0.374 Valid

P12 0.723 0.374 Valid

P13 0.780 0.374 Valid

P14 0.780 0.374 Valid

P15 0.407 0.374 Valid

P16 0.681 0.374 Valid

P17 0.585 0.374 Valid

P18 0.631 0.374 Valid

P19 0.382 0.374 Valid


(43)

Tabel 3.3 menunjukan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item correlation seluruh pertanyaan bernilai lebih besar atau sama dengan r table 0,374 dan dapat dipergunakan dalam penelitian.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2005:110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.00 for windows terhadap 10 orang karyawan di Bank Perkreditan Rakyat Pijer Podi Pancur Batu dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 maka variabel atau konstruk tersebut dinyatakan reliabel

b. Jika nilai Cronbach’s Alpha < 0.60 maka variabel atau konstruk tersebut dinyatakan tidak reliabel

Tabel 3.4 Uji Reabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items .919 19


(44)

3.10 Teknik Analisis Data 1. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

2. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk melihat dalam model regresi, apakah variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal, yakno distribudi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas juga dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS melalui gambar kurva uji normal P-P plot ini dapat disimpulkan bahwa data penelitian mempunyai distribusi normal karena sebaran data yang menyebar ke semua daerah kurva normal (Situmorang et al, 2008:62)

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan atau perbedaan varians dari residual pengamatan yang lain. Jika varians residual dari suatu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pola tertentu pada


(45)

grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit (Situmorang et al, 2008:63).

4. Analisis Regresi Sederhana

Peneliti menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Kerjasama Tim (X) terhadap variabel terikat yaitu Efektivitas Kerja (Y). Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 17.00 agar hasil yang diperoleh lebih terarah.

Persamaan regresi sederhana yang digunakan adalah sebagai berikut:

Y = a + bx + e

Dimana:

Y = Efektivitas Kerja a = Konstanta

b = Koefisien Regresi Sederhana X = Kerjasama Tim

e = Variabel Pengganggu ( standard error)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.


(46)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koefisien Determinasi (R2

Koefisien Determinasi (R

) 2

) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0≤R 2≥1). Jika R2

Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengeruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Jika R

semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu kerjasama tim (X) adalah besar terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja karyawan (Y).

2

2. Uji Signifikan Individual/Uji Parsial (Uji-t)

semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu kerjasama tim (X) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja karyawan (Y) semakin kecil (Sugiyono, 2005:186).

Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

H0 : b1

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kerjasama tim (X) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja karyawan (Y).

= 0


(47)

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu kerjasama tim (X) terhadap variabel terikat yaitu efektivitas kerja Karyawan (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

HO diterima atau Ha ditolak, jika thitung < ttabel

H

pada α = 5%


(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Pendirian BPR “SOLIDER” dengan dasar hukum Perseroan Akte No. 15 Tanggal 29 Januari 1994 dihadapan notaris Sartono Simbolon SH dan pengesahan Menteri Kehakiman RI No. C-4.240.HT.01.01 tanggal 27 Mei 1994 dicatat dalam tambahan berita Negara RI tanggal 21 September 1997 No. 76. BPR Solider beroperasi pada tanggal 14 Februari 1998 sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan No. Kep.560/KM/17/1997.

Pendirian Bank Perkreditan Rakyat ini didukung oleh Lembaga Gereja Khatolik. Lembaga Gereja memikirkan perlunya suatu lembaga yang menolong perekonomian masyarakat kecil. Keadaan ini semakin didukung oleh dampak krisis moneter yang membuat perekonomian rakyat semakin terpuruk dan masyarakat ekonomi lemah khususnya pedagang mencari alternatif pencarian dana kepada rentenir dengan bunga yang sangat tinggi. Melihat keadaan masyarakat yang semakin terpuruk tersebut, maka timbul keberanian dari Lembaga Gereja Khatolik untuk mendirikan Bank Perkreditan Rakyat ini. Meskipun Bank Perkreditan Rakyat ini didirikan oleh Lembaga Gereja, Bank Perkreditan Rakyat ini dalam pelayanannya kepada masyarakat umum bukan hanya kepada lingkungan Gereja saja.

Maksud dan tujuan berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu ini secara khusus adalah untuk menyediakan pembiayaan dalam pembangunan usaha masyarakat, sedangkan secara umum tujuannya adalah untuk mengembangkan


(49)

pertumbuhan ekonomi daerah dengan membantu dan membiayai pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat guna menaikkan dan meningkatkan taraf hidup orang banyak. Fungsi dan tujuan Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang melalui:

a. Tabungan

Adalah simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

b. Deposito Berjangka

Adalah simpanan pihak lain pada Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan (deposan) dengan Bank Perkreditan Rakyat Solider.

2. Memberikan pinjaman (pembiayaan) 3. Menambah pendapatan daerah

4. Menjalankan usaha perbankan lainnya

4.1.2 Struktur Organisasi

Suatu organisasi memiliki sejumlah karyawan yang merupakan perkumpulan melebihi dari satu orang. Guna mencapai tujuan diperlukan adanya kerjasama yang baik antara orang-orang yang ada didalamnya. Dengan demikian dalam suatu organisasi pembagian tugas kepada masing-masing personilnya adalah penting karena mempunyai bagian-bagian yang saling berhubungan, baik secara langsung maupun


(50)

secara tidak langsung serta adanya hubungan antara bawahan dalam melaksanakan tugasnya masing-masing.

Tanpa adanya struktur organisasi yang jelas maka akan sulit terciptanya suatu kesatuan tindakan sehingga operasi perusahaan tidak akan berjalan secara efektif dan eisien. Dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas setiap personel akan mengetahui sejauh mana akan bertindak, sehingga kemungkinan penyimpangan-penyimpangan dapat teratasi dengan baik. Dan bagi pepimpin sendiri akan mempermudah pengawasan terhadap lembaga bawahan maupun karyawan-karyawannya.

Struktur organisasi PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu dapat diketahui sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Bank Perkreditan Rakyat Solider

DEWAN KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

OPERASIONAL

BAGIAN TABUNGAN DAN

DEPOSITO

BAGIAN KREDIT

BAGIAN KAS

BAGIAN PEMBUKUAN

BAGIAN UMUM DAN PERSONALIA


(51)

Dari struktur tersebut dapat diketahui pembagian tugas pada masing-masing unit yang menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Dari hasil penelitian penulis pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Solider Pancur Batu diperoleh keterangan tentang tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing jabatan, yang tercantum dalam organisasi adalah sebagai berikut:

DEWAN KOMISARIS

Tugas dan wewenang:

1. Mengawasi baik langsung maupun tidak langsung atas pekerjaan dan tindakan Direksi mengenai pengelolaan perusahaan atau pertanggungjawaban harta kekayaan perusahaan.

2. Memberi saran dan nasehat kepada Direksi atas permasalahan yang timbul dalam Perseroan baik yang berkaitan dengan operasional maupun hubungan luar.

3. Menciptakan dan membina hubungan baik dengan Perseroan, pihak yang terkait dengan intern perusahaan, para instansi terkait dan lainnya.

4. Memberhentikan sementara Direksi apabila menyimpang sebagaimana ketentuan dalam akte dan anggaran dasar pendirian perusahaan.

DIREKTUR UTAMA

Tugas dan wewenang

1. Menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan, serta menetapkan peraturan-peraturan atau perobahan-perobahan bagi peningkatan kegiatan usaha bersama Direksi.


(52)

2. Memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan di dalam Bank maupun mewakili keluar, termasuk mewakili bank di pengadilan.

3. Mengawasi dan mengendalikan, menertibkan semua kegiatan Bank sehingga pelaksanaannya sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku

4. Menjaga likuiditas Bank agar kas rasio cukup sebagaimana diwajibkan oleh Bank Indonesia sehingga setiap saat dapat membayar kewajiban tepat waktu. 5. Menilai, menetapkan dan memutuskan permohonan kredit sesuai dengan

wewenang dan menjaga agar prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit tetap dipatuhi atau dilaksanakan untuk mencegah kredit bermasalah bersama Direksi.

6. Membantu dan member saran-saran kepada bagian kredit tentang pemberian kredit, analisa kredit, penagihan tunggakan kredit kepada debitur.

7. Melaksanakan pengendalian yang ketat terhadap segala kegiatan-kegiatan di kantor serta melaksanakan pemeriksaan secara intensif.

DIREKTUR OPERASIONAL

Tugas dan wewenang

1. Menjalankan tugas dan wewenang sebagaimana yang ditetapkan berdasarkan akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan, serta menetapkan peraturan-peraturan atau perobahan-perobahan bagi peningkatan kegiatan usaha bersama direksi.

2. Mengusahakan agar instruksi kerja ditatai dan dilaksanakan masing-masing petugas, staf dan memberikan petunjuk-petunjuk yang dianggap perlu.


(53)

3. Mengkoordinasikan kegiatan dalam operasional agar pekerjaan dilaksanakan secara efisien dan efektif.

4. Menjalankan ketentuan-ketentuan perbankan dan surat edaran yang menyangkut bidang operasional Bank.

5. Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di dalam

pelaksanaan kerja, yaitu:

- Bidang pelayanan nasabah bank - Bidang administrasi pembukuan - Bidang administrasi kredit

- Bidang administrasi tabungan dan deposito - Bidang administrasi umum/personalia - Bidang kas

6. Melaksanakan pengendalian biaya sesuai dengan anggaran tahunan 7. Menyimpan berkas asli kredit di dalam brankas

8. Memeriksa berkas laporan pajak serta setoran pajak

BAGIAN TABUNGAN

Tugas dan wewenang

1. Mencari dan mengadakan penjajakan serta member informasi kepada calon nasabah Bank Perkreditan Rakyat Solider

2. Menerima pemohonan nasabah, diproses dengan memberikan pelayanan yang simpati, ramah terhadap nasabah tersebut.


(54)

3. Memproses aplikasi pembukaan rekening tabungan dan mempersilahkan nasabah menyetor uangnya ke kasir berdasarkan jumlah yang tercantum dalam slip setoran yang telah dibuat.

4. Menerbitkan kartu tabungan, member nomor rekening tabungan dan menyerahkan kartu tabungan kepada nasabah berdasarkan bukti slip setoran yang telah ditandatangani dan distempel oleh kasir.

5. Setiap hari membuat jurnal antar seksi, dengan ketentuan:

- Mencatat di nota kredit bukti setoran tabungan yang telah diparaf dan distempel kasir.

- Mencatat di nota debet bukti pengambilan tabungan yang telah diparaf dan distempel kasir

- Menyerahkan jurnal antar seksi yang telah diparaf untuk diperiksa oleh Direksi.

6. Menghitung bunga tahunan dan dicatat ke rekening tabungan masing-masing setiap akhir bulan

7. Meminta persetujuan pejabat yang berwenang dalam setiap pengambilan tabungan, atau pejabat yang dihunjuk bila Direksi berhalangan.

BAGIAN DEPOSITO

Tugas dan wewenang

1. Mencari, mengadakan kontak-kontak penjajakan, member informasi kepada calon nasabah untuk menjadi deposan di Bank Perkreditan Rakyat Solider 2. Memproses aplikasi pembukaan deposito


(55)

3. Membuat kartu deposito asli dan copi atas nama deposan tersebut, yang mencakup jumlah nominal deposito, nama deposan, tingkat suku bunga, jangka waktu deposito dan membubuhkan materai

4. Membuat laporan deposito yang akan jatih tempo seminggu sebelum jatuh tempo dan disampaikan kepada Direksi

5. Membuat rincian bunga deposito dengan mencantumkan AC (nomor rekening), bunga deposito dan lain-lain untuk keperluan PPH pasal 23 deposito.

BAGIAN KAS

Tugas dan wewenang

1. Mengeluarkan dan memasukkan uang ke brankas - Membuka brankas

- Menghitung uang yang diambil dari brankas sesuai jumlah pengambilan - Mencatat jumlah uang yang diambil dari brankas di buku kas

- Menghitung sisa kas pada akhir hari berdasarkan transaksi di bagian kas - Setiap hari merinci sisa kas berdasarkan nilai pecahannya dan dibukukan ke

register kas.

- Membubuhkan paraf pada register kas bersama-sama dengan Direksi Operasional

- Melakukan pembendelan uang dan pengikatan uang dengan pita kertas pada akhir hari


(56)

2. Bertanggung jawab atas penerimaan dan pembayaran uang sesuai dengan wewenang yang diberikan

3. Setiap hari membuat arus kas (cash flow), yang terdiri dari penerimaan dan pengeluaran melalui kas

4. Menyimpan dan mengadministrasikan buku rekening dan penempatan dana pada bank lain (antar bank aktiva) di brankas

5. Menyimpan kunci di brankas

KEPALA BAGIAN KREDIT

Tugas dan wewenang

1. Memimpin, mengawasi dan mengarahkan marketing dalam menjalankan tugas sehari-hari

2. Membimbing dan membina bawahan dalam disiplin, loyalitas, tanggung jawab dalam menjalankan tugas sehari-hari dan agresif mencari nasabag peminjam maupun penabung dari deposan

3. Memeriksa dan meneliti kelengkapan pengisian formulir permohonan kredit, kelengkapan berkas persyaratan permohonan kredit, keabsahan surat-surat jaminan calon debitur

4. Mengadministrasikan berkas permohonan kredit dan formulir kredit lainnya dengan baik.

5. Selalu memonitor kredit yang diberikan, termasuk pembayaran angsuran pokok dan bunga kredit serta perkembangan usaha debitur

6. Membantu anggota marketing dalam survey, kunjungan dan penagihan kepada nasabah


(57)

7. Mengawasi dan membina disiplin kerja anggota marketing dan mengoreksi jika menyalahi sistim dan prosedur kerja Bank Perkreditan Rakyat Solider 8. Membuat laporan daftar rincian kredit yang akan disampaikan kepada Bank

Indonesia dan diserahkan selambat-lambatnya tanggal 10 setiap awal bulan 9. Membuat perhitungan cadangan penyisihan aktiva produktif setiap bulannya

yang akan disampaikan ke Bank Indonesia

10. Setiap bulan membuat dan menyampaikan laporan kepada Direksi, laporan sebagai berikut:

a. Saldo nominatif dan rencana penerimaan kredit b. Laporan kredit yang akan jatuh tempo

c. Laporan jumlah nasabah, total kredit, dan pendapatan bunga yang masih akan diterima

11. Memberikan data dan informasi serta penjelasan yang diminta Direksi dengan cepat dan tepat.

12. Menyusun anggaran/rencana kerja tahunan kredit berdasarkan jenis, sektor, jangka waktu dan lainnya bersama Direksi dan Kepala Bagian lainnya.

13. Memantau pelepasan kredit dengan anggaran kerja tahunan kredit, bunga kredit, administrasi serta provisi kredit lainnya.

BAGIAN ADMINISTRASI KREDIT

Tugas dan wewenang

1. Menerima berkas-berkas kredit yang telah disetujui oleh Kepala Bagian Kredit dan Direksi beserta lampirannya untuk diarsipkan


(58)

2. Menyerahkan dokumen akad kredit kepada Kepala Bagian Kredit untuk diperiksa kebenaran pengetikan dan pengikatan, diparaf lalu diserahkan kepada Direksi beserta agunan asli untuk ditandatangani.

3. Menyimpan/mengarsipkan berkas-berkas kredit dan menyerahkan surat agunan asli kepada Direksi untuk disimpan dibrankaskan dan menyimpan duplikatnya di illing cabinet kredit berdasarkan nomor AC kredit

4. Membuat perhitungan bunga kredit berdasarkan tanggal realisasinya dan dicatat di buku bunga.

5. Membuat surat tanda bukti meminjam agunan dan mengadministrasikan serta mengawasi pengembalian, peminjaman agunan dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Direksi.

6. Membuat jurnal seksi untuk bagian kredit dan menandatangani selaku pembuat, dan membuat nomor di setiap nota pemindahbukuan, serta melengkapinya dengan kode rekening

7. Membuat jurnal seksi dan menyerahkan ke Kepala Bagian Kredit untuk diperiksa dan memberikan semua slip kredit untuk diparaf Kepala Bagian Kredit.

8. Menata pencatatan pada buku-buku administrasi kredit agar tetap rapid an sistematis

BAGIAN MARKETING

Tugas dan wewenang

1. Mempromosikan aktivitas bank baik secara lisan maupun melalui brosur-brosur yang telah disediakan untuk menarik peminjam, penabung dan deposan


(59)

2. Melakukan survey ke tempat usaha debitur dan melihat keadaan jaminan, sebelum melakukan survey, berkonsultasi dengan Kepala Bagian Kredit selanjutnya ke Direksi. Penyusunan hasil survey paling lama 3 hari sejak tanggal survey.

3. Selalu memonitoring keadaan usaha/nasabah sejak realisasi kredit untuk melihat apakah penggunaan kredit tersebut sesuai dengan permohonan kredit, jika tidak maka akan mengintensifkan pengawasan dan pembinaan.

4. Menagih angsuran termasuk bunga dari nasabah

5. Melaporkan hasil kunjungan nasabah di lapangan kepada Kepala Bagian Kredit.

KEPALA BAGIAN PEMBUKUAN

Tugas dan wewenang

1. Memeriksa kebenaran pencatatan transaksi di jurnal seksi yang dibuat setiap seksi perharinya berdasarkan bukti-bukti transaksi.

2. Memeriksa keabsahan bukti atau voucher apakah telah mendapat pengesahan dari pejabat yang berwewenang, setiap bukti diperiksa menyangkut tanggal transaksi, nama dan kode rekening, jumlah mutasi/transaksi, stempel serta tanda tangan pejabat yang berwewenang dan lain-lain.

3. Mencek jurnal seksi dan keterkaitan dengan seksi lainnya 4. Memaraf jurnal seksi yang telah diperiksa kebenarannya


(60)

6. Membukukan setiap transaksi harian ke buku besar dan pembantu buku besar. Setiap hari harus mencocokkan buku besar dengan pembantu/tambahan buku besar.

7. Mengawasi dan menjaga agar bukti-bukti transaksi tidak tercecer sampai ke bagian lain.

8. Membuat tanggal mulai dan akhir transaksi

9. Menyimpan laporan keuangan dan laporan lainnya dengan rapi di filling cabinet

10. Setiap bulan membuat/mempersiapkan laporan-laporan yang akan disampaikan

11. Membuat dan menyampaikan laporan triwulan kredit yang akan disampaikan ke Bank Indonesia bersama-sama dengan Kepala Bagian Kredit

12. Membuat laporan publikasi tengah tahunan dan menempelkan di dinding pengumuman Bank

13. Menyusun dan membuat anggaran tahunan/rencana kerja tahunan Bank bersama Direksi.

KEPALA BAGIAN UMUM PERSONALIA

Tugas dan wewenang

1. Mengurus dan menyediakan/membeli barang keperluan perusahaan/pegawai seperti barang-barang cetak, alat-alat tulis, listril, air, kendaraan, konsumsi, benda pos, materai dan lainnya yang berhubungan dengan operasional bank


(61)

2. Mengatur dan menyediakan kebutuhan konsumsi minuman, makanan untuk pegawai atau pejabat perusahaan serta tamu-tamu perusahaan sesuai ketentuan yang ada

3. Menjaga dan mengatur kedisiplinan kerja di perusahaan

4. Menghubungi dan mengawasi perbaikan alat-alat perusahaan, inventaris perusahaan, perawatan gedung.

5. Mengurusi hal-hal yang berhubungan dengan perjalanan dinas pegawai, tamu Bank dan lainnya yang berhubungan dengan biaya operasional bank sesuai ketentuan.

6. Bertanggung jawab terhadap uang muka yang ada dan diselesaikan tepat waktu

7. Mengawasi pemakaian kendaraan bermotor, pengurusan STNK dan

inventaris lainnya.

8. Mempersiapkan/menata sistem personalia yang baik dan benar dan selalu memantau kemajuan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, asuransi karyawan, asuransi gedung, kendaraan dan lainnya.

9. Mengurusi/menangani urusan pajak karyawan, pajak Psl. 23 bunga deposito dan tabungan, pajak badan dan pajak lainnya.

10. Menerima berkas-berkas lamaran, menata dan mengatur arsip karyawan serta absensi


(62)

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisa deskriptif dalam penelitian ini adalah untuk merumuskan dan menginterpretasikan hasil penelitian berupa karakteristik responden dan deskriptif variabel. Responden penelitian adalah karyawan pada PT CIMB Niaga, Tbk Medan yang berjumlah 55 orang karyawan. Berikut dapat dilihat karakteristik responden yang dilihat dari jenis kelamin, segi usia, status, pendidikan terakhir dan masa kerja yang diperoleh dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 55 responden (karyawan). Hasil kuesioner menujukkan karakteristik responden seperti terlihat pada Tabel 4.1

4.2.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 4.1

Karakteristik Responden

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

1 Jenis Kelamin Laki-Laki 35 63.6 %

Perempuan 20 36.4 %

Jumlah 55 100%

2 Usia 21-30 Tahun 25 45.5 %

31-40 Tahun 12 21.8 %

> 40 Tahun 18 32.7 %

Jumlah 55 100 %

3 Pendidikan Sarjana 24 43.6 %

Diploma 18 32.7 %

SMU 13 23.7 %

Jumlah 55 100 %

4 Masa Kerja 1-5 Tahun 20 36.36 %

6-10 Tahun 12 21.81 %

11-15 Tahun 8 14.54%

> 16 15 27.27%

Jumlah 55 100 %


(63)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian sebesar 63,6 % berjenis kelamin laki-laki dan sisanya sebesar 36,4 % adalah perempuan. Usia responden yang diteliti adalah 21-30 tahun sebanyak 25 orang atau sebesar 45.5 %, sedangkan usia 31-40 tahun sebanyak 18 orang atau sebesar 32.7 % sisanya adalah > 40 tahun sebanyak 12 orang atau sebesar 21.8 %. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan masih berada pada usia produktif, dan perusahaan harus mampu memotivasi karyawan untuk senantiasa memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan perusahaan. Untuk responden dengan tingkat pendidikan yang diteliti adalah Sarjana Strata 1 sebanyak 24 orang atau sebesar 43,6 %, Diploma III sebanyak 18 orang atau sebesar 32.7%, dan sisanya pendidikan SMU yaitu sebanyak 13 orang atau 23,7 %. Dalam hal ini menerangkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan para karyawan adalah Sarjana strata 1 karena PT Bank Perkreditan Rakyat Solider, Pancur Batu kebanyakan membutuhkan tenaga kerja tamatan sarjana strata 1.

.4.2.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penelitian

Hasil pengolahan data primer yang merupakan deskriptif dari penelitian berdasarkan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner dapat dijelaskan pada tabel berikut ini:


(64)

Tabel 4.2

Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Kerjasama Tim (X)

(Dalam Satuan Orang)

Item

No. Pertanyaan

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 Pekerjaan diselesaikan dengan tanggung jawab yang dilakukan secara bersama-sama

1 1.8 6 10,9 16 29,1 17 30,9 15 27,3 55 100

2 Saudara saling memberikan kontribusi baik tenaga maupun pikiran

0 0 2 3,6 15 27,3 29 52,7 9 16,4 55 100

3 Saudara mengerahkan kemampuan Saudara dengan maksimal dalam

menyelesaikan perkerjaan

0 0 1 1,8 14 25,5 27 49,1 13 23,6 55 100

4 Saudara bekerja dengan saling jujur dan percaya bersama anggota tim lainnya.

0 0 2 3,6 19 34,5 17 30,9 17 30,9 55 100

5 Pimpinan memberikan tugas kepada Saudara, bahwa Saudara dipercaya mampu menyelesaikan tugas dengan baik

0 0 6 10,9 10 18,2 24 43,6 15 27,3 55 100

6 Saudara memiliki integritas atau bersikap sebenarnya dalam bekerja

4 7,3 6 10,9 8 14,5 34 61,8 3 5,5 55 100

7 Tugas yang diberikan memiliki ketergantungan dengan tugas yang lain untuk dikerjakan bersama

0 0 7 12,7 9 16,4 24 43,6 15 27,3 55 100

8 Hasil kerja Saudara bukanlah hasil kerja secara individu tetapi hasil kekompakan bersama

4 7,3 3 5,5 16 29,1 23 41,8 9 16,4 55 100

9 Saudara memiliki komitmen tinggi untuk mencapai tujuan tim

0 0 9 16,4 11 20,0 23 41,8 12 21,8 55 100

Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian (2012) Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju


(65)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disimpulkan bawha: a. Indikator Kerjasama:

1. Pada pernyataan “Pekerjaan diselesaikan dengan tanggung jawab yang dilakukan secara bersama-sama” mayoritas 32 orang (58.2%) menjawab setuju dan 23 orang (41.8%) yang menjawab tidak setuju, hal ini disebabkan karena karyawan merasa bahwa kerjasama dan tanggung jawab yang diterapkan pada perusahaan belum sesuai dengan yang diharapkan karyawan dan belum dapat meningkatkan efektivitas kerja. 2. Pada pernyataan “Saudara saling memberikan kontribusi baik tenaga

maupun pikiran” mayoritas 38 orang (69.1%) menjawab setuju dan 17 orang (30,9%) menjawab tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masih kurangnya loyalitas dan kebersamaan karyawan, dan karyawan berharap agar lebih ditingkatkan lagi budaya yang ada pada perusahaan tersebut. 3. Pada pernyataan “Saudara mengerahkan kemampuan Saudara dengan

maksimal dalam menyelesaikan perkerjaan” mayoritas 40 (72,7%) menjawab setuju dan 15 orang (27,3%) menjawab tidak setuju.

b. Indikator Kepercayaan:

4. Pada pernyataan “Saudara bekerja dengan saling jujur dan percaya bersama anggota tim lainnya.” mayoritas 34 orang (61,8) menjawab setuju dan 21 orang (38,2%) menjawab tidak setuju.

5. Pada pernyataan “Pimpinan memberikan tugas kepada Saudara, bahwa Saudara dipercaya mampu menyelesaikan tugas dengan baik” mayoritas


(66)

39 orang (70,9%) menjawab setuju dan 16 orang (29,1%) menjawab tidak setuju.

6. Pada pernyataan “Saudara memiliki integritas atau bersikap sebenarnya dalam bekerja” mayoritas 37 orang (67,3%) menjawab setuju dan 18 orang (32,7%) menjawab tidak setuju.

c. Indikator Kekompakan:

7. Pada pernyataan “Tugas yang diberikan memiliki ketergantungan dengan tugas yang lain untuk dikerjakan bersama” mayoritas 39 orang (70,9%) menjawab setuju dan 16 orang (29,1%) menjawab tidak setuju.

8. Pada pernyataan “Hasil kerja Saudara bukanlah hasil kerja secara individu tetapi hasil kekompakan bersama” mayoritas 32 orang (58,2%) menjawab setuju dan 23 orang (41,8%) menjawab tidak setuju.

9. Pada pernyataan “Saudara memiliki komitmen tinggi untuk mencapai tujuan tim” mayoritas 35 orang (63,6%) dan 20 orang (36,4%) menjawab tidak setuju.


(67)

Tabel 4.3

Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Variabel Efektivitas Kerja (Y)

(Dalam Satuan Orang)

Item

No. Pertanyaan

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 Beban kerja sesuai dengan kemampuan Saudara

0 0 12 21,8 23 41,8 14 25,5 6 10,9 55 100

2 Intensitas pekerjaan yang berat mengurangi semangat Saudara bekerja

1 1,8 7 12,7 20 36,4 18 32,7 9 16,4 55 100

3 Saudara menyelesaikan pekerjaan dengan teliti

0 0 7 12,7 26 47,3 15 27,3 7 12,7 55 100

4 Pekerjaan tersebut Saudara kerjakan dengan rapi

0 0 2 3,6 17 30,9 30 54,5 6 10,9 55 100

5 Saudara selalu mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu

1 1,8 7 12,7 19 34,5 19 34,5 9 16,4 55 100

6 Saudara mampu

menyelesaikan pekrjaan sebelum batas waktu ditentukan

0 0 8 14,5 27 49,1 14 25,5 6 10,9 55 100

7 Saudara selalu merasa puas dengan hasil pekerjaan yang Saudara selesaikan

0 0 2 3,6 17 30,9 30 54,5 6 10,9 55 100

8 Saudara merasa puas Karena hasil/gaji sesuai dengan pekerjaan yang Saudara selesaikan

0 0 2 3,6 17 30,9 30 54,5 6 10,9 55 100

9 Waktu dan hasil pekerjaan Saudara telah sesuai dengan target yang diberikan

1 1,8 7 12,7 19 34,5 19 34,5 9 16,4 55 100

10 Pimpinan menilai hasil pekerjaan Saudara dengan baik setiap harinya

0 0 8 14,5 27 49,1 14 25,5 6 10,9 55 100

Sumber: Pengolahan Kuesioner Penelitian (2012) Keterangan:

STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju SS : Sangat Setuju


(68)

Berdasarkan tabel 4.3 dapat disimpulkan bawha: a. Indikator kuantitas Kerja:

1. Pada pernyataan “Beban kerja sesuai dengan kemampuan Saudara” ada 20 orang (36,4%) menjawab setuju dan 35 orang (63,6%) yang menjawab tidak setuju, hal ini disebabkan karena karyawan merasa bahwa beban kerja yang diberikan perusahaan belum sesuai dengan kemampuan karyawan.

2. Pada pernyataan “Intensitas pekerjaan yang berat mengurangi semangat Saudara bekerja” 27 orang (49,1%) menjawab setuju dan 28 orang (50,9%) menjawab tidak setuju, hal ini disebabkan karena karyawan merasa pekerjaan begitu banyak dan harus mencapai target sehingga membuat karyawan merasa terbebani dengan target yang harus dicapai. b. Indikator Kualitas Kerja

3. Pada pernyataan “Saudara menyelesaikan pekerjaan dengan teliti” 22 orang (40%) menjawab setuju dan 33 orang (60%) menjawab tidak setuju, hal ini disebabkan karena karyawan bekerja fleksibel sehingga menyebabkan kurangnya ketelitian hasil kerja.

4. Pada pernyataan “Pekerjaan tersebut Saudara kerjakan dengan rapi” mayoritas 36 orang (65,4%) menjawab setuju dan 19 orang (34,6%) menjawab tidak setuju dalam mengejakan setiap pekerjaan dengan rapi dan tepat.


(1)

VAR00013

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 3.6 3.6 3.6

3 17 30.9 30.9 34.5

4 30 54.5 54.5 89.1

5 6 10.9 10.9 100.0

Total 55 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 1.8 1.8 1.8

2 7 12.7 12.7 14.5

3 19 34.5 34.5 49.1

4 19 34.5 34.5 83.6

5 9 16.4 16.4 100.0

Total 55 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 8 14.5 14.5 14.5

3 27 49.1 49.1 63.6

4 14 25.5 25.5 89.1

5 6 10.9 10.9 100.0

Total 55 100.0 100.0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 3.6 3.6 3.6

3 17 30.9 30.9 34.5

4 30 54.5 54.5 89.1

5 6 10.9 10.9 100.0


(2)

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 3.6 3.6 3.6

3 17 30.9 30.9 34.5

4 30 54.5 54.5 89.1

5 6 10.9 10.9 100.0

Total 55 100.0 100.0

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 1.8 1.8 1.8

2 7 12.7 12.7 14.5

3 19 34.5 34.5 49.1

4 19 34.5 34.5 83.6

5 9 16.4 16.4 100.0

Total 55 100.0 100.0

VAR00019

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 8 14.5 14.5 14.5

3 27 49.1 49.1 63.6

4 14 25.5 25.5 89.1

5 6 10.9 10.9 100.0


(3)

(4)

(5)

(6)

Lampiran 7

Analisis linear sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 19.606 8.686 2.257 .028

Kerjasama Tim .596 .234 .431 2.543 .014

a. Dependent Variable: Efektivitas Kerja

Koefisien determinan

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .431a .217 .099 5.536

a. Predictors: (Constant), Kerjasama Tim b. Dependent Variable: Efektivitas Kerja