Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

(1)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI

KERJA PEGAWAI

DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

SKRIPSI DISUSUN OLEH:

RIZKA LILA SARI LUBIS 040903059

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Rizka Lila Sari Lubis

NIM : 040903059

Departemen : Ilmu Administrasi Negara.

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

Pembimbing Ketua Departemen

Ilmu Administrasi Negara

Muhammad.Arifin Nasution.S.sos M.SP DR. Marlon Sihombing.MA

NIP : 132 306 952 NIP : 131 568 390

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Prof. DR. M. Arif Nasution MA


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan didepan penguji skripsi Departemen Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara.

Nama : Rizka Lila Sari Lubis.

NIM : 040903059

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

Yang Diselenggarakan Pada:

Hari :

Tanggal/Bulan/Tahun:

Pukul :

Tempat :

Tim Penguji

Ketua : ( )

Anggota I : ( )


(4)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segenap puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk mengisi hidup dan menjalani nya dengan amal dan usaha sehingga menjadikan hidup dan kehidupan kita pada masa kini dan masa mendatang penuh nilai dan arti.

Tak lupa syalawat beserta salam tercurah buat junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengorbankan jiwa dan raga nya demi tegak nya akhlakul kharimah di alam jagat raya ini dan sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia di dunia.

Terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Ayahanda Drs.Wanhar Lubis dan Ibunda Endang Sari tercinta, yang telah memberikan kasih sayang nya tiada bertepi dan hingga sepanjang masa. Terima kasih atas pengorbanan dan kerja keras Ayah dan Bunda, yang engkau lakukan demi kebahagian anak mu ini. Anak mu ini hanya mampu berdo’a agar ayahanda dan ibunda mendapatkan rahmat dan karunia serta lindungan dari Allah SWT.

Bapak Muhammad Arifin Nasution S.Sos. M.SP selaku dosen pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran nya untuk membantu, membimbing dan mengarahkan penulis dengan sabar sampai dengan selesai nya skripsi penulis yang berjudul: “Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara” yang dapat diselesaikan dengan baik.


(5)

Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, mendukung, dan memberikan motivasi baik bersifat material maupun spiritual terutama yakni kepada:

1. Bapak Prof. Dr. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, Medan

2. Bapak Drs. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemn Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Betti Nasution M.si selaku Sekertaris Departemen Ilmu Administrasi Negara 4. Kak Mega dan Kak Emi, selaku staff administrasi di Departemen Ilmu Administrasi

Negara yang telah memberikan informasi dan membantu kelancaran administrasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Buat adik-adikku tersayang Eza Caem (Abd.Razak Akbar Lbs), Imel (Melviza Idhayani Lbs), Devi Adlina Lbs serta adinda Fahri Muhammad Lbs, jangan biarkan harimu berlalu tanpa arti, persiapkan diri untuk menyambut hari yang lebih ceria. Motivasi yang engkau berikan akan menjadi kenangan manis dalam hidupku.

6. Buat Cho”Meo Q (Putra M. Gunawan) yang selalu setia menemani ku di kala senang maupun susah (sedih), Serta memberikan Q sesuatu pandangan + tentang arti hidup yang sebenarnya. Mudah”an Hubungan Qt akan selalu tetap baik y...(Amiiin...). Om, dan Tante...makasih jg y buat perhatiannya ke Rizka.

7. Kepada Bapak Suwito, Hasanuddin, dan Ibu Ratna Manurung di bidang Kepegawaian Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara terima kasih yang


(6)

sebesar-besarnya telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu memberikan data-data terhadap penyelesaian skripsi ini.

8. Kepada My Families Uwak Amran, Uwak Marbah, Uwak Tini, Unde Sella, T’Linda&B’Izal, Bang Zulham&Kak Ika (makasih ya buat bantuannya), Om,Tante, dan Tyas (Tank’s buat motivasinya), serta sepupu-sepuku tercinta yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

9. Kepada sahabat sejati ku, Lenni, terima kasih banyak atas dukungan formil yang engkau berikan yang sangat membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Silvy, Meta, Ebet, Oza, Melva, MoniQue, Sari, Zurih, Dodo, Akbar, Rajab, Iwan, terima kasih atas motivasi dan dukungan nya.ya, kalian membuat hari” Qu dikampus jadi indah, kapan kalian nyusul. Dan buat seluruh anak Administrasi Negara stambuk 04, semoga kita tetap ketemu walaupun semuanya sudah jadi alumni.

Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi penulis sendiri, sebagai manusia biasa penulis tak luput dari kekhilafan dan kekurangan. Kepada pembaca semua, penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan skripsi ini dan kepada Allah SWT, penulis mohon ampun. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Medan, Juni 2008 Penulis,


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN xi

ABSTRAKSI xiv

BAB I : PENDAHULUAN 1

I.1.Latar Belakang Masalah 1

I.2.Perumusan Masalah 6

I.3.Tujuan Penelitian 6

I.4.Manfaat Penelitian 6

I.5.Kerangka Teori 7

1.5.1. Pendidikan 7

1.5.1.1. Pengertian Pendidikan 7 1.5.1.2. Jenis Pendidikan dan Latihan 9

1.5.1.3. Metode Pendidikan 11

1.5.1.4. Manfaat Pendidikan 12

1.5.1.5. Tujuan Pendidikan 13

1.5.2. Prestasi Kerja 14

1.5.2.1. Pengertian Prestasi Kerja 14 1.5.2.2. Tujuan Penelitian Prestasi Kerja 15 1.5.3. Pengaruh Pendidikan Terhadap Prestasi Kerja


(8)

I.6.Hipotesa 20

I.7.Definisi Konsep 20

I.8.Definisi Operasional 21

BAB I I :METODE PENELITIAN 23

II.1. Metode Penelitian 23

II.2. Lokasi Penelitian 23

II.3. Populasi dan Sampel 23

II.3.1. Populasi 23

II.3.2. Sampel 24

II.4. Teknik Pengumpulan Data 24

II.5. Teknik Penentuan Skor 25

II.6. Teknik Analisis Data 26

BAB III : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 30

III.1. Sejarah Singkat Disperindag Sumut 30 III.2. Struktur Organisasi Disperindag Sumut 32 III.3. Visi Dan Misi Disperindag Sumut 42 III.4. Bidang Kegiatan Perusahaan 43

III.5. Pola Pendanaan 46

III.6. Perencanaan Kebijakan Lembaga 47 III.7. Hubungan Disperindag Dengan Masyarakat 47 BAB. IV. : PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA 48

IV.1.Hasil Penelitian 48


(9)

IV.1.2 Uraian Kuesioner 51 IV.1.2.a. Variabel X (Tingkat Pendidikan Pegawai

Disperindag Sumut) 51

IV.1.2.b. Variabel Y (Prestasi Kerja Pegawai

Disperindag Sumut) 59

IV.2. Analisa Data 65

IV.2.1. Tingkat Pendidikan 66

IV.2.1.a. Tingkat Pendidikan Formal 66 IV.2.1.b. Tingkat Pendidikan Non Formal 67

IV.2.2. Prestasi Kerja Pegawai 68

IV.2.2.a. Hasil Kerja 68

IV.2.2.b. Mutu Kerja 68

IV.2.2.c. Ketepatan Waktu 68

IV.2.3. Koefisien Korelasi Product Moment 69 IV.2.4. Interpretasi Korelasi 72

IV.2.5. Koefisien Determinant 73

IV.2.6. Uji Hipotesis 74

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 75

V.1. Kesimpulan 75

V.2. Saran 77

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel. 1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Keofisien Korelasi 28 Tabel. 2 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 49 Tabel. 3 Identitas Responden Berdasarkan Usia Responden 49 Tabel. 4 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir 50 Tabel 5 Identitas Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan 51 Tabel 6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian

pendidikan Formal Yang Dimiliki Dengan Bidang

Tugas/Pekerjaan. 52

Tabel. 7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Formal Yang Dimiliki Membantu Menyelesaikan

Tugas Dengan Lebih Baik. 53

Tabel 8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Formal Yang Dimiliki Membantu Memecahkan

Masalah Yang Timbul Dalam Tugas/Pekerjaan. 54 Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya

Pendidikan Formal Yang Dimiliki Membantu Meningkatkan

Prestasi Kerja. 55

Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sering Tidaknya

Mengikuti Pendidikan Non Formal Yang Berupa Kursus, Latihan

Jabatan, Seminar Dan Lainnya. 56

Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya

Pendidikan Non Formal Yang Dimiliki Membantu Menyelesaikan Tugas/Pekerjaan Dengan Lebih Baik. 57 Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya

Pendidikan Non Formal Yang Dimiliki Membantu

Memecahkan Masalah Yang Timbul Dalam Tugas/Pekerjaan. 58 Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya

Pendidikan Non Formal Yang Dimiliki Dapat Meningkatkan


(11)

Tabel 14. Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Tidaknya Mencapai Hasil Kerja (Kualitas)Yang Sesuai Dengan Standart

Kerja 60

Tabel 15. Distribusi Jawaban Responden Tentang Teliti Tidaknya

Dalam Melaksanakan Tugas Yang Diberikan 61 Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden Tentang Hasil Yang Diperoleh

Melebihi Target Yang Telah Ditentukan 61 Tabel 17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan

Pegawai Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Standart

Kerja Yang Telah Ditentukan 62

Tabel 18. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan

Pegawai Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Standart Kerja Yang Telah Ditentukan 63 Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden Tentang Usaha Meningkatkan

Mutu Dari Hasil Kerja. 63

Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Tentang Disiplin Tidaknya

Tentang Jam Kerja Yang Ditetapkan 64 Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan

Memanfaatkan Waktu Kerja Yang Ada. 65 Tabel 22. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Keofisien Korelasi 72


(12)

ABSTRAKSI

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

Nama : Rizka Lila Sari Lubis.

NIM : 040903059

Departemen : Ilmu Administrasi Negara. Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Pembimbing : Muhammad Arifin Nasution. S.Sos M.SP

Pendidikan pegawai negeri adalah pendidikan yang dilakukan oleh pegawai negeri untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai pegawai negeri. Untuk dapat mewujudkan sosok sumber daya aparatur pemerintah daerah (pegawai negeri) maka usaha peningkatan kemampuan kerja dari para aparatur pemerintah daerah perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.Untuk mengukur tingkat pendidikan pegwai Disperindag Sumut dilihat dari:

a. Frekuensi pendidikan formal yang dimiliki.

b. Frekuensi pendidikan non formal yang dimiliki/diikuti sehubungan dengan tugasnya.

Dan untuk mengukur Prestasi Kerja indikatornya antara lain : a. Hasil kerja

b. Mutu Pekerjaan c. Ketepatan waktu

Tujuan dari penelitian ini adalah :”Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara tingkat pendidikan dengan peningkatan prestasi kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara”.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai Disperindag Sumut sebanyak 240 orang, dan menjadi sampel denan teknik Sample Random Sampling diambil 20% menjadi 48 orang pegawai..

Berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh penulis diketahui bahwa Pendidikan pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara sudah cukup tinggi. Prestasi kerja pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara sudah cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kemampuan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan sebaik mungkin. Namun meskipun begitu masih terdapat kekurangan-kekurangan yang dapat menghambat tercapainya prestasi kerja yang memuaskan. Oleh karena itu seluruh pegawai harus lebih meningkatkan pendidikannya karena berpengaruh kepada prestasi kerja pegawai sebesar 43 %.


(13)

NO. RESP X Y X.Y

1 28 28 784 784 784

2 32 29 928 1024 841

3 21 28 588 441 784

4 33 31 1023 1089 961

5 32 30 960 1024 900

6 31 29 899 961 841

7 28 30 840 784 900

8 28 33 924 784 1089

9 28 25 700 784 625

10 30 31 930 900 961

11 32 32 1024 1024 1024

12 30 32 960 900 1024

13 28 37 1036 784 1369

14 33 35 1155 1089 1225

15 26 32 832 676 1024

16 31 29 899 961 841

17 26 31 806 676 961

18 26 29 754 676 841

19 25 29 725 625 841

20 34 34 1156 1156 1156

21 37 37 1369 1369 1369

22 40 40 1600 1600 1600

23 31 32 992 961 1024

24 27 26 702 729 676

25 30 32 960 900 1024

26 40 40 1600 1600 1600

27 32 32 1024 1024 1024

28 24 24 576 576 576

29 31 30 930 961 900

30 28 31 868 784 961

31 32 32 1024 1024 1024

32 24 24 576 576 576

33 28 35 980 784 1225

34 28 34 952 784 1156

35 34 30 1020 1156 900

36 24 24 576 576 576

37 32 28 896 1024 784

38 28 28 784 784 784

39 24 24 576 576 576

40 32 32 1024 1024 1024

41 29 32 928 841 1024

42 31 35 1085 961 1225

43 33 32 1056 1089 1024

44 34 27 918 1156 729

45 30 31 930 900 961

46 32 29 928 1024 841

47 27 27 729 729 729

48 29 31 899 841 961

1433 1473 44425 43495 45865

TABEL .III.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP


(14)

Sub Dis Bina Ind Logam Mesin Elektr&Aneka

Seksi BIM Sarana

Seksi BIM Usaha

Sub Bag. Umum.

Sub Dis Bina Perdagangan Dalam Negeri

Sub Bag. Kepeg

Bagian Tata Usaha

Sub Dis Bina Perdagangan Luar Negeri

Kepala Dinas Waka Dinas

Sub Bag Keu.

Seksi Pembinaan Usaha Dagang

Seksi Pengadaan &Penyaluran

Seksi Pendaftaran Perusahaan

Seksi Dag. Promosi&Perlindungan Konsumen

Sub Bag. Org. Huk

Seksi Expor Hasil Usaha

Seksi Expor Hasil Pertanian&Pertambang

Seksi Import

Balai Litbang&Sertifikasi Mutu Brg.

Sub Bag TU

S. Jaminan Mutu Seksi Pengmebangan Expor&Kerjasama Luar Negeri Seksi BIM Produksi

Seksi IKM Promosi&Inventaris Seksi BIM Sarana

Seksi BIM Usaha

Seksi BIM Produksi

Seksi IKM Promosi&Inventaris Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Peny. Rencana&Prog I d

Seksi Peny Renc Prog Perdagangan Seksi Iklim Usaha&Ling Seksi Evaluasi&Lapora Balai Litban&Sertifikasi Mutu Brg.

Sub Bag TU

S. Pengujian Sertifikasi Mutu

Barang Balai Meteorologi

R. Prapat

Sub Bag TU

S.Ukur Arus&Pjg Vol Balai Meteorologi

Sibolga

Sub Bag TU

S.Ukur Arus&Pjg Vol Balai Meteorologi

Medan

Balai Meteorologi P. Siantar

SubBag TU

S.Ukur Arus&Pjg Vol

SubDis Bina Ind Kimia Agro Dan

Hasil Hutan Sub Dis Rencana

Dan Program

Sub Bag TU

S.Ukur Arus&Pjg Vol Struktur Organisai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan


(15)

ABSTRAKSI

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

Nama : Rizka Lila Sari Lubis.

NIM : 040903059

Departemen : Ilmu Administrasi Negara. Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Pembimbing : Muhammad Arifin Nasution. S.Sos M.SP

Pendidikan pegawai negeri adalah pendidikan yang dilakukan oleh pegawai negeri untuk meningkatkan kepribadian, pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan pekerjaannya sebagai pegawai negeri. Untuk dapat mewujudkan sosok sumber daya aparatur pemerintah daerah (pegawai negeri) maka usaha peningkatan kemampuan kerja dari para aparatur pemerintah daerah perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.Untuk mengukur tingkat pendidikan pegwai Disperindag Sumut dilihat dari:

a. Frekuensi pendidikan formal yang dimiliki.

b. Frekuensi pendidikan non formal yang dimiliki/diikuti sehubungan dengan tugasnya.

Dan untuk mengukur Prestasi Kerja indikatornya antara lain : a. Hasil kerja

b. Mutu Pekerjaan c. Ketepatan waktu

Tujuan dari penelitian ini adalah :”Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara tingkat pendidikan dengan peningkatan prestasi kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara”.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai Disperindag Sumut sebanyak 240 orang, dan menjadi sampel denan teknik Sample Random Sampling diambil 20% menjadi 48 orang pegawai..

Berdasarkan Hasil Penelitian yang dilakukan oleh penulis diketahui bahwa Pendidikan pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara sudah cukup tinggi. Prestasi kerja pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara sudah cukup tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kemampuan pegawai untuk mencapai tujuan organisasi dengan cara menyelesaikan pekerjaan yang diberikan dengan sebaik mungkin. Namun meskipun begitu masih terdapat kekurangan-kekurangan yang dapat menghambat tercapainya prestasi kerja yang memuaskan. Oleh karena itu seluruh pegawai harus lebih meningkatkan pendidikannya karena berpengaruh kepada prestasi kerja pegawai sebesar 43 %.


(16)

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1.Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. Karena penelitian ini menghubungkan dua variabel saja maka korelasinya disebut korelasi sederhana.

II.2.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara Jl.Putri Hijau No.6. Medan.

II.3.Populasi dan Sampel II.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2005 : 90).

Populasi dimaksud dalam penelitian adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara yang jumlahnya 240 orang.


(17)

II.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiono, 2005 : 96). Sampel merupakan bagian dari populasi yang menggambarkan sifat dari populasi yang bersangkutan sehingga mempermudah proses pengumpulan data yang tepat memperhatikan karakteristik yang dimiliki dan mewakili. Menurut Arikunto (2006:134) jika jumlah populasi kurang dari 100 maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Oleh karena itu dari seluruh jumlah pegawai yang berjumlah 240 orang maka diambil 20%. Yaitu:

240 orang x 20% = 48 orang.

Jadi, sampel dari para pegawai menggunakan Sample Random Sampling yakni dengan Random atau acak sederhana, dimana diambil 48 orang pegawai..

II.4.Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :

1. Pengumplan Data Primer, yakni perolehn data melalui kegiatan penulis langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, kegiatan ini dilakukan dengan cara :

- Metode angket (kuesioner). Yaitu pemberian daftar pertanyan secar atertutup kepada responden yang dilengkapi dengan beberapa altenatif jawaban.

- Observasi yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian dilokasi penelitian.


(18)

2. Pengumpulan Data Sekunder, yakni pengumpulan data dan informasi yang diperoleh melalui catatan tertulis mengenai Dinas Perindustrian dan Perdagangan, menelaah sejumlah buku, karya ilmiah dan dokumentasi/arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

II.5.Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor oleh nilai yang digunakan dalam penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang akan disebarkan kepada responden.

Adapun skor dari setiap pertanyaan yang ditemukan adalah : a. Untuk jawaban alternatif A diberi skor 5

b. Untuk jawaban alternatif B diberi skor 4 c. Untuk jawaban alternatif C diberi skor 3 d. Untuk jawaban alternatif D diberi skor 2 e. Untuk jawaban alternatif Ediberi skor 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-masing alternatif apakah tergolong tinggi, sedang atau rendah terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut :

bilangan Banyaknya

dah Skor teren

-nggi Skor terti

Maka diperoleh : 5-1

5 = 0.8


(19)

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel yaitu :

a. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21 – 5.00 b. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 – 4,20 c. Skor untuk kategori sedang : 2,61 – 3,40 d. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60 e. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,80

Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk dalam kategori mana.

II.6.Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dengan menggunakan analisa kuantitatif untuk menguji pengaruh antar variabel dan sejaumana hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) yaitu dengan menggunakan instrumen :

1. Koefisien Korelasi Product Moment,

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat. Cara penghitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

rxy =

2 2



2 2

x

y

N

)

x

(

x

N

)

y

)(

x

(

xy

(

N


(20)

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan gejala y

N = Populasi

x = Jumlah skor X y = Jumlah skor Y

xy = Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

 Nilai r positif : menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain.

 Nilai r negatif : menunjukkan hubungan kedua variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

 Nilai r = 0 : menunjukkan hubungan kedua variabel tidak mempunyai hubungan, artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lain berubah.


(21)

Interprestasi dari korelasi tersebut menurut ukuran yang konservatif adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi Interval Koefisien Tingkat hubungan

0,000 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Tinggi

0,800 – 1,000 Sangat tinggi

Jika nilai r yang diperoleh lebih besar atau sama dengan nilai r dalam tabel, maka nilai 4 yang diperoleh itu signifikan. Dan sebaliknya apabila nilai r yang diperoleh lebih kecil dari nilai r dalam tabel, maka nilai r yang diperoleh itu tidak signifikan.

2. Koefisien Determinan

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variaber terikat (Y). Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai Koefisien Korelasi Product Moment dan dikalikan dengan 100%.

KD = (rxy) x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinan


(22)

3. Uji Signifikan.

Uji signifikan adalah uji yan gdilakukan dengan cara membandingkan t-tesy tabel. Tujuan studi signifikan ini adalah untuk menentukan hipotesis diteima atau ditolak. Tidak ada korelasi antara variebel x dengan variabel y. Ho ditolak

apabila t-hitung lebih besar dari harga t-tabel(t-hitung>t-tabel), dan diterima apabila t-hitung lebih kecil dari harga t- tabel (t-hitung<t-tabel).

Rumus : t = r √n-2 1-r Dimana:

t= statistik t derajat bebas n-2 n= banyaknya pengamatan


(23)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1. Sejarah Singkat Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara.

Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebelumnya merupakan

Departemen terpisah dan memiliki kantor sendiri. Departemen Perindustrian

bergabung dengan Departemen Perdagangan pada tahun 1955 merupakan

keputusan Presiden Republik Indonesia. Sejarah berdirinya Kantor Perdagangan

yaitu pada tahun 1963. Pada tahun 1963 Kantor Wilayah Departemen

Perdagangan Provinsi Sumatera Utara disebut dengan Perdagangan Dalam Negri

Sumatera Utara yang didalamnya menyangkut :

a. Yayasan Lembaga Jaminan Kredit Cabang Medan

b. Jawatan Pusat Penerimaan Cabang Medan

c. Yayasan Harga Pokok Indonesia Cabang Medan

d. Infeksi Harga Pokok I Provinsi Sumatera Utara

e. Yayasan Lembaga Tembakau Indonesia Cabang Medan

Inspikasi Perdagangan Dalam Negeri pada saat itu dipimpin oleh Abul

Malik Mirza, pada tahun 1965 Lembaga Yayasan yang dibawah naungan inspikasi

Perdagangan Luar Negeri ini dipimpin oleh Soenkono Sampar sampai bulan

Oktober 1969. Pada Oktober 1969 trsebut Perwakilan Urusan Perdagangan Luar

Negeri menjadi Kantor Perwakilan Departemen Perdagangan Provinsi Sumatera

Utara yang pada saat itu dipimpin oleh Drs.Muchtar sampai bulan Februari tahun


(24)

Pada bulan Februari tahun 1975 Drs. Muchtar diganti dengan Drs. Asyari

Darus dan Kantor tersebut berganti nama menjadi Kantor Wilayah Departemen

Perdagangan Provinsi Sumatera Utara ( Kantor Wilayah Departemen Pendustrian

Dan Perdagangan ) dan pada tahun 1978 Kabinet Pembanguan III Departeman

Perdagangan bergabung dengan Koperasi sehingga menjadi Departeman

Perdagangan dan Koperasi Provinsi Sumatera Utara yang dikepalai oleh

A.D.Matondang,SH. Dan pada kabinet Pembanguna IV tahun 1981 Departeman

Perdagangan dan Koperasi Provinsi Sumatera Utara dipisah menjadi seperti

semula dan pada bulan September diganti oleh Drs. Kushadi Kusdinar.

Pada bulan Juni 1983 Drs. Kushadi Kusdinar berakhir jabatannya dan

diganti oleh Drs. Donnie Djatnika sebagai Kepala Kantor Wilayah Departemen

Perdagangan Provinsi Sumatera Utara dan setelah itu pada bulan Desember 1987

diganti oleh Drs. Moehammad Guenawan. Beliau menjabat sebagai Kepala

Kantor Wilayah Departemen Perdagangan Provinsi Sumatera Utara hingga

pension pada tanggal 13 Juni 1990, selanjutnya jabatan tersebut dipegang oleh

Drs. Iwan Purnama hingga 1996. Departemen Perdagangan dan Departemen

Perindustrian digabung menjadi satu yang dipimpin oleh Drs. Kanrad Purba

sebagai pejabat sementara hingga Juni 1996.

Pada tanggal 29 Juli 1996 dilantik Drs. Iskandar Sabirin sebagai Kepala

Kantor Wilayah Departemen Perdagangan dan Departemen Perindustrian Provinsi

Sumatera Utara dan pada Juni 2000 Drs. Iskandar Sabirin diganti oleh Ir.

Himanuddin Nasution sampai pada akhirnya beliau meninggal dunia dan

digantikan Drs. T. Azwar Aziz, dan Instansi Kanwil Departemen Perdagangan dan


(25)

Gubernur Sumatera Utara NO.020.256.K tahun 2002 tanggal 13 Mei 2002 yang

dipimpin oleh Kepala Dinas yaitu Drs. T. Azwar Aziz dan Wakil Kepala Dinas

Drs. T. Zulkarnaen Damanik,MM sampai pada tanggal 28 Oktober 2005 Wakil

Kepala Dinas dilantik menjadi Bupati Simalungun. Tanggal 2 Mei 2006 Wakil

Kepala Dinas diganti oleh Rommel Sembiring, MSc yang sebelumnya sebagai

Kepala Subdis Bina Perdagangan Dalam Negeri. Pada tanggal 2 Februari 2007

terjadi mutasi Kepala Dinas diganti oleh Drs.H.Mohd.Hasbi Nasution yang

sebelumnya bertugas sebagai Kepala Biro Sosial Setdapropsu.

III.2. Struktur Organisasi Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara.

Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

memakai struktur organisai garis, dikatakan garis karena dalam organisasi

terseebut wewenang dan tanggung jawab berada dalam satu garis lurus

Setiap struktur organisasi menunjukkan kerangka dasar dari pelaksanaan

badan usaha berupa cara bagaimana pencapaian tujuan organisasi, wewenang,

tanggung jawab, pembagian tugas yang efisien, hubungan antara fungsi-fungsi

dan sebagainya.

Dengan adanya bagan struktur prganisasi tersebut, maka diharapkan

masing-masing bagian dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

wewenang, tanggung jawab yang diberikan sehingga tujuan organisasi atau

perusahaan dan dapat tercapai dengan baik.

Perusahaan sebagai suatu wadah kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu


(26)

pembagian yang menyangkut kepada pembagian wewenang, tanggung jawab,

sistem komunkasi dan bagaimana sistem pengawasan yang dijalankannya.

Dengan demikian akan dapat diketahui dengan jelas kedudukan para

karyawan apa yang akan di lakukan, kepada siapa dia harus bertanggung jawab

atas pelaksanaannya pekerjaan tersebut, sehingga dari bagian organisasi tersebut

akan diperoleh gambaran aktivitas-aktivitas secara keseluruhan dan juga

menunjukkan secara jelas harus dari wewenang dan tanggung jawab yang sesuai

dengan fungsi dan jabatan.

a.Kepala Dinas

1) Mengkoordinasikan dan memberikan pengarahan pada pelaksanaan

tugas dan kegiatan sesuai kebijakan dan ketentuan yang ditetapkan

sebagai acuan tugas jabatan fungsional Kabag, Kasubdis,

Metrologi.

2) Membagi tugas kepada masing-masing bagian agar tidak terjadi

timpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada masing-masing

bagian agar dapat mencapai keserasian dan hasil kerja yang sesuai

dengan yang diharapkan.

4) Memonitor pelaksanaan tugas masing-masing bagian untuk

menghindari terjadinya penyimpangan atau kekeliruan.

5) Mengevaluasi hasil kerja kegiatan masing-masing bagian.

b. Wakil Kepala Dinas

1) Membantu Kepala Dinas dalam memonitor pelaksanaan tugas


(27)

2) Mengganti tugas Kepala Dinas, apabila Kepala Dinas sedang tidak

berada ditempat.

3) Penerapan standar pelaksana kewenangan daerah kabupaten / kota,

standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam perencanaan kegiatan

dan kebutuhan dinas.

4) Peningkatan kapabilitas personil, kinerja, disiplin pegawai seta

sistem kerja dinas.

c.Jabatan Fungsional

Kelompok fungsional mempunyai tugas-tugas yaitu melaksanakan

tugas sesuai dengan jabatan fungsioanal masing-masing berdasarkan

ketentuan undang-undang yang berlaku.

d. Kepala Bagian Tata Usaha

1) Melaksanakan perencanaan kegiatan tata usaha sesuai dengan yang

diharapakan sebagai acuan tugas pokok Kasubbag.

2) Memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada masing-masing

Kasubbag agar dapat dicapai keserasian dan hasil kerja sesuai

dengan apa yang diharapkan.

3) Mengevaluasi hasil kegiatan masing-masing Kasubbag untuk

mengetahui kesesuaian dengan rencana kerja yang ditetapkan.

4) Membagi tugas-tugas tata usaha kepada Kasubbag agar tidak

terjadi timpang tindih dalam pelaksanaan dan penyelesaiannya.

5) Mengkoordinir urusan pegawai.


(28)

7) Melakukan urusan berkaitan dengan disiplin pegawai / hukuman

disiplin.

8) Melakukan analisa data.

9) Melakukan urusan data-data.

Bagian Tata Usaha membawahi beberapa Sub Bidang yang terdiri dari:

a) Subbag Pegawai

1) Merencanaan pelaksanaan kegiatan Subbag Kepegawaian

untuk acuan pelaksanaan tugas bawahan.

2) Memberikan tugas kepada bawahan untuk menghindari

terjadinya timpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3) Memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan agar

tecapai keserasian hasil kerja yang diharapkan.

4) Membuat konsep usul mutasi jabatan pegawai.

5) Menyusun konsep usulan kenaikan pangkat, gaji berkala,

pensiun, yang disesuaikan dengan peraturan yang berlaku

untuk minta persetujuan atasan

b) Subbag Keuangan

1) Merencanakan pelaksanaan kegitan Subbag Keuangan

sebagai acuan dalam membagi gaji.

2) Membagi tugas kepada bawahan untuk menghindari

terjadinya timpang tindih dalam pelaksanaan tugas.

3) Memberi petunjuk untuk mengawasi dan memeriksa

pelaksanaan dan tugas bawahan agar dapat terjadi kegiatan


(29)

4) Mengatur dan mengawasi sirkulasi keungan.

5) Bertanggung jawab langsung terhadap pengeluaran dan

pemasukan yang terjadi dilingkungan Dinas Perindustrian

dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

c) Subbag Organisasi dan Hukum

Melaksanakan urusan tentang tata laksana dan organisasi

hukum.

d) Subbag Umum

1) Merencanakan kegiatan Subbag Umum sebagai acuan

pelaksanaan tugas bawahan.

2) Membagi tugas bawahan memberi petunjuk, mengawasi

serta memberi pelaksanaannya agar tercapai kegiatan yang

diinginkan.

3) Mengoreksi konsep pengadaan, penggunaan, inventaris

ATK serta barang dan perlengkapan rumah tangga kantor

agar sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4) Memberi petunjuk dan mengawasi petugas keamanan dan

kebersihan kantor.

5) Mengawasi dan memeriksa pembelian barang kebutuan

kantor, memeriksa penggunaan ruang, peralatan, kendaraan

dinas agar sesuai dengan kerja yang di tetapkan.

6) Urusan surat menyurat

7) Kearsipan


(30)

e. Subdis Rencana dan Program

Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang

Penyusunan Rencana dan Program Industri, Penyusunan Program

Perdagangan, Iklim usaha dan lingkungan serta Evaluasi dan

Pelaporan.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Kepala Sub Dinas Rencana

dan Program mempunyai fungsi /tugas sebagai berikut:

1. Merencanakan pelaksanaan kegiatan Subdis perencanaan

sesuai dengan ketentuan sebagai acuan tugas kepada Kepala

Seksi.

2. Memberi tugas kepada Kepala Seksi dan mewmberikan

petunjuk pelaksanaan tugasnya agar tercapai kegiatan yang

efisien dan serasi.

3. Mengevaluasi hasil kegiatan Kepala Seksi.

4. Meneliti usulan, permasalahan dan saran dari subdis guna

bahan usulan kebijaksanaan dan pengembangan industri

dan perdagangan.

5. Melaksanakan pengumpulan data dan pengolahan data.

6. Menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan program

tahunan.

7. Mengevaluasi laporan pelaksanaan program.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai dimaksud

diatas, Kepala Sub Dinas Rencana dan Program dibantu oleh :


(31)

 Kepala Seksi Penyusunan Rencana dan Program Perdagangan

 Kepala Seksi Iklim Usaha dan Lingkungan

 Kepala Seksi Evaluasi dan Laporan.

f. Subdis Bina Industri Kimia Agro dan Hasil Hutan ( IKHH )

Mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang

pemberian bimbingan sarana, usaha, produksi, pembinaan industri

kecil dan menengah serta promosi dan investasi industri kimia, agro,

dan hasil hutan.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Kepala Sub Dinas Bina

Industri Kimia, agro dan hasil hutan mempunyai fungsi sebagai berikut

:

1) Mensosialisasikan pelaksanaan perizinan usaha di bidang industri.

2) Membina dan mengembangkan keterampilan dan kemempuan

penyusunan industri.

3) Promosi investasi industri.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai dimaksud

diatas, Kepala Sub Dinas Bina IKAHH dibantu oleh :

 Kepala Seksi Bimbingan Sarana.

 Kepala Seksi Bimbingan Usaha

 Kepala Seksi Bimbingan Produksi

 Kepala Seksi Industri, Menengah, Promosi dan Investasi


(32)

g. Subdis Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika dan aneka ( ILMEA )

Subdis Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka

mempunyai tugas yaitu menangani, mensosialisasikan guna

peningkatan pengembangan hasil dari berbagai industri, baik industri

besar maupun industri kecil serta mengontrol perindustrian agar

pelaksanaan industri berjalan sesuai dengan prosedur masing-masing,

mensosialisasikan pelaksanaan kebijaksanaan pembinaan dan

pengembangan di industri logam, mesin, dan elektronika, penyusunan

petunjuk teknis dan peningkatan keterampilan serta kemempuan

pengusaha industri, penyiapan usaha dan promosi industri.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut Kepala Sub Dinas Kepala Seksi

Bimbingan mempunyai fungsi sebagai berikut :

 Penyusunan dan penyempurnaan standar-standar pelaksanaan kewenangan daerah kabupaten / kota serta standar pelaksanaan

tugas-tugas Dinas di bidang Bina Industri Logam, Mesin,

Elektronika dan Aneka.

 Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian

pembangunan jangka menengah dan tahunan, kerjasama

dengan pihak terkait di bidang Industri Logam, Mesin,

Elektronika dan Aneka sesuai standar yang ditetapkan.

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas Sesuai dengan tugas dan fungsinya.


(33)

 Pemberian masukan kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas Sesuai dengan tugas dan fungsinya

 Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas

Sesuai standar yang ditetapkan

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai dimaksud

diatas, Kepala Sub Dinas Bina Industri Logam, Mesin, Elektronika

dan Aneka dibantu oleh :

 Kepala Seksi Bimbingan Sarana.

 Kepala Seksi Bimbingan Usaha

 Kepala Seksi Bimbingan Produksi

 Kepala Seksi Industri, Menengah, Promosi dan Investasi

h. Subdis Bina Perdagangan Dalam Negeri

1) Menyiapkan pembinaan sarana perdagangan dan izin usaha

perdagangan.

2) Mensosialisasikan usaha perdagangan, pemantauan dan penyaluran

barang dan jasa serta pembinaan usaha perdagangan.

3) Mempromosikan dagang.

i. Subdis Bina Perdagangan Luar Negeri

Subdis Bina Perdagangan Luar Negeri mempunyai tugas sebagai berikut

:

1) Mensosialisasikan pembinaan ekspor

2) Memantau dan mengevaluasi kegiatan ekspor


(34)

4) Mempromosikan dagang luar negeri

5) Menyiapkan perizinan bidang ekspor

6) Menyebarkan informasi perdagangan internasional

7) Mempromosikan dagang luar negeri

8) Menyiapkan perizinan bidang ekspor

Subdis Bina Perdagangan Luar Negeri mempunyai fungsi sebagai berikut :

(1) Menyiapkan pembinaan ekspor dibidang ekspor

(2) Menyiapkan pembinaan ekspor serta pelaksaan kegiatan ekspor

daerah

(3) Menyebarkan informasi perdagangan internasional

(4) Pengawasan terhadap barang ekspor

(5) Mempromosikan barang dagangan ke luar negeri

(6) Mementau pengawasan barang impor di daerah

j. Balai metrologi

1) Mengelola Standar ukur, cap, tanda, dan tera ulang pada sarana

kemetrologian.

2) Memeriksa dan mengkaji standart tingkat II untuk alat ukur, takar,

timbang dan perlengkapan.

3) Mengawasi barang-barang dalam kemetrologian kepada

masyarakat.

4) Menganalisa dan mengevaluasi data yang berkaitan dengan

kemetrologian.


(35)

III.3. Visi dan Misi

Dalam rencana strategi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Utara telah menetapkan visi dan misi sebgai berikut :

A. Visi

Terwujudnya usaha industri dan perdagangan yang maju dan

mandiri ditandai timbul dan kembangnya keaneka ragaman usaha

didukung sumber daya manusia berkualitas dan potensi sumber

daya alam berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Misi

- Menciptakan iklim usaha yang kondusif yang mampu

mendorong dan memberikan konstribusi dalam

membangun perekonomian daerah Sumatera Utara.

- Memperdalam struktur komoditas dengan memperluas

struktur ekspor dari produk primer kepada produk hilir.

- Mendorong dan mmngembangkan ekonomi kerakyatan

melalui ekonomi kerakyatan melalui penumbuhan agro

industri berbasis sumber daya alam dan teknologi ramah

lingkungan .

- Meningkatkan kualitas aparat Pembina sehingga mampu

meningkatkan efisiensi, produktivitas, profesionalisme dan

peran serta pelaku dunia usaha yang mendukung adanya

koordinasi secara sinergis dalam memanfaatkan sumber


(36)

- Mengembangkan lembaga dan sarana perdagangan dan

distribusi dalam negeri yang efektif untuk tercapainya

pelaku usaha yang professional, dalam mendukung

peningkatan dan pengembangan produksi dalam negeri

serta perlindungan konsumen.

- Meningkatkan mutu jasa pelayanan industri dan

perdagangan

Pencapaian sasaran akan sangat bergantung pada koordinasi dari aktivitas

elemen-elemen dari Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi

Sumatera Utara yang telah disahkan melalui Perda No.3 Tahun 2001 Tanggal 31

Juli 2001 Tentang Dinas – Dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan Surat

Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 060.256.K tahun 2002 tanggal 13 Mei

2002 Tentang Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (

UPT ) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara memiliki

tugas pokok membantu Gubernur Sumatera Utara dalam melaksanakan

kewenangan otonomi, tugas dekontrasi dan tugas pembantu di bidang

Perindustrian dan Perdagangan.

III. 4. Bidang Kegiatan Perusahaan

Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara didirikan

dengan maksud dan tujuan untuk dapat mewujudkan usaha industri dan


(37)

Usaha-usaha industri dan perdagangan tersebut adalah :

A.Industri

a. Industri Kimia dan Agro dan Hasil Hutan

Jenis-jenis industri yang menjadi wewenang pembinaan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan adalah melindungi komponen

bahan baku, perabot perlengkapan dari kayu, makanan ternak,

tepung tapioca, pengkalengan hasil laut, sirup, pulpkertas, dan

barang-barang dari kertas, minuman keras, es balok, pembekuan

ikan, umbi-umbian dan sejenisnya, rokok putih dan rokok kretek,

perabot dan perlengkapan rumah tangga dari bambu atau rotan,

pengeringan buah-buahan dan sayur-sayuran, minuman ringan,

macaroni, mie spagetty, minuman dan sejenisnya, minyak

goreng,kelapa segar/ kopra, pengergajian kayu, bahan kimia

industri, barang dari plastik, gelas, semen, kapur, kayu lapis dan

percetakan.

b. Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka

Jenis-jenis industri dan komoditi yang menjadi wewenang

pembinaannya adalah :

 Industri Logam, mesin, dan perekayasaan yaitu mesin pengelola hasil pertanian dan perkebunan, industri paku dan

kawat duri, baut dan mur, kawat logam, industri jasa

pemeliharaan atau rekomendasi mesin-mesin berat seperti


(38)

bangunan, industri penggulungan baja seperti kawat baja,

kawat paku, industri besi.

 Industri rekondisi mesin-mesin/ alat-alat berat dan kendaraan bermotor roda empat lebih meliputi alat-alat berat dan

sejenisnya, hasil rekondisi, industri kendaraan bermotor hasil

rekondisi, rekondisi mesin-mesin alat pengangkut pemindah.

 Industri perakitan sepeda motor yaitu industri karoseri yang meliputi kereta sorong, karoseri roda empat atau lebih.

 Industri elektronika dan aneka yaitu industri komponen elektronika seperti pembuatan motor listrik, industri peralatan

perlengkapan listrik serta bahan keperluan listrik, komponen

elektronika, industri kabel listrik tegangan rendah dan

menengah, remot control, industri alat listrik untuk keperluan

alat rumah tangga, lampu kendaraan bermotor, lampu industri

mesin pendingin dan alat listrik.

 Industri tekstil yaitu celana jeans, celana katun, jaket, rok, blus, blus jeans, kemeja biasa, bermacam-macam kain yang

difinising.

B. Perdagangan

a. Perdagangan Dalam Negeri

Bidang kegiatannya adalah meliputi pengadaan sembilan bahan

pokok seperti beras, gula, ikan, minyak goreng, susu, kacang dan

sebagainya.


(39)

Bidang kegiatannya meliputi pengadaan komoditi utama ekspor

yaitu minyak kelapa sawit, karet alam, kopi, udang beku, sarung

tangan karet, furniture, ikan laut dalam kaleng.

III. 5. Pola Pendanaan

 Pendanaan Dinas dilakukan dengan mengajukan proposal anggaran setiap satu tahun sekali, pendanaan diberikan dalam bentuk tunai

maupun alat operasional yang dikeluarkan oleh Pemprov Sumut,

melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut serta donasi

dari JICA ( Japan International Corporation Agency ) sesuai

dengan ketentuan MoU.  Sumber dana bersifat tetap.

 Mengenai pola pengumpulan dana, sesuai dengan keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor: 060.256.K Tahun 2002 tentang

tugas, fungsi dan tata kerja dinas perindustrian dan perdagangan

serta organisasi dan tata krja unit pelaksana teknis, maka tiap-tiap

dinas dapat mengusahakan pencarian dana yang menunjang

operasional dinas, dalam hal ini dinas perindustrian dan

perdagangan memiliki UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah)

yang berkedudukan di beberapa wilayah ( Rantau parapat, Medan,

Siantar, Sibolga ) yang mengadakan sertifikasi dan kelayakan


(40)

III.6. Perencanaan Kebijakan Lembaga

Dimulai dengan perencanaan (tertuang pada Renstra-Rencana Strategis

2006-2009) yang kemudian dijadikan program kerja jangka 1 tahun, salah satu

contoh adalah mengadakan seminar mengenai “Bagaimana Memulai Ekspor”

yang dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman UKM Sumut akan ekspor

luar negeri, kegiatan diputuskan melalui serangkaian analisa mengenai kebutuhan

dan hasil analisa pasar yang dilakukan Disperindag. Monitoring dilakukan secara

bersama antara BPEN, dan JICA. Sedangkan evaluasi disampaikan dalam bentuk

laporan pertanggung jawaban.

III.7. Hubungan Disperindag Dengan Masyarakat

Hubungan Dinas dengan masyarakat bersifat pelayanan langsung.Dalam

pengurusan surat-surat : Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda (SPPT), surat

keterangan asal (SKA), surat permohonan, kuisioner sertifikasi produk, fotokopi

kelengkapan dokumen seperti, akte notaris pendirian perusahaan, SIUP, NPWP,

sertifikasi ISO 9000, dokumen sistem mutu, dan surat perjanjian antar importir

dan pabrikan..Dinas secara langsung melakukan Operasi Pasar untuk menghalau

terjadinya lonjakan kenaikan harga. Membantu untuk mendapatkan kredit cepat

kepada unit usaha kecil, agar menaikkan kehidupan masyarakat Sumut


(41)

BAB IV

PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA

IV.1. Hasil Penelitian.

Sesuai dengan yang telah dikemukakan pada BAB .I. bahwa penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu pendidikan dengan prestasi kerja dengan melakukan penelitian pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara. Dengan pendidikan sebagai variabel bebas (X) dan prestasi kerja sebagai variabel terikat (Y).

Sebagai objek penelitian adalah pegawai yang bekerja pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara sebanyak 48 orang dari keseluruhan populasi sejumlah 240 orang pegawai.

Untuk memperoleh data-data yang diperlukan maka usaha pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, penyebaran kuesioner, dan studi kepustakaan. Adapun kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup yaitu responden diharuskan memilih salah satu alternatif jawaban yang tersedia. Setiap jawaban yang diberikan akan di beri nilai/skor dan selanjutnya akan dianalisa dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu rumus koefisien Product Moment dan Koefisien Determinan dan uji hipotesis.

Selanjutnya akan disajikan distribusi frekwensi jawaban responden yang diperoleh dari jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Data-data tersebut akan disusun dalam bentuk tabel-tabel distribusi frekwensi yang kemudian diinterpretasikan.


(42)

IV.1.1. Identitas Responden.

Berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada para responden maka diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

No Jenis Kelamin Frekwensi Persentase (%)

1 Pria 34 70.83%

2 Wanita 14 29.17%

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari keseluruhan responden yang berjumlah 48 orang, responden yan berjenis kelamin pria sebanyak 34 orang (70.83%), dan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 14 orang (29,17%). Hal ini menunjukkan bahwa jumlah pegawai pria lebih banyak dibanding dengan pegawai wanita. Dan hal ini sesuai dengan hasil observasi langsung yang dilakukan penulis pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara.

Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Responden

No Usia Responden Frekwensi Persentase (%)

1 20-29 Tahun - -

2 30-39 Tahun 9 18,75%

3 40-49 Tahun 25 52,08%

4 50-59 Tahun 14 29,17%

5 > 60 Tahun - -


(43)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang berumur 30-39 tahun Sebanyak 9 orang ( 18,75%), responden yang berumur 40-49 tahun sebanyak 25 orang (52,08%), responden yang berumur 50-59 tahun berjumlah 14 orang (29,17%).

Berdasarkan gambaran diatas dapat diketahui bahwa pegawai yang bekerja di Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara masih dikatakan usia produktif.

Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Pendidikan Frekwensi Persentase (%)

1 SMA/Sederajat 27 56,25%

2 Sarjana Muda 4 8,33 %

3 S1 13 27,09 %

4 S2 4 8,33 %

5 S3 - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki pendidikan terakhir SMA/Sederajat yaitu sebanyak 27 orang (56,25%), selanjutnya S1 sebanyak 13 orang (27,09%), untuk pendidikan Sarjana Muda dan S2 sama-sama berjumlah 4 orang (8,33%).

Jadi dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara ini adalah SMA.


(44)

Tabel .5. Distribusi Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan

No Pangkat/Golongan Frekwensi Persentase (%)

1 Gol Ia – Id - -

2 Gol IIa – IId 11 22,91%

3 Gol IIIa - IIId 28 58,33%

4 Gol IVa – IVd 9 18,76%

Jumlah 48 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden yang mempunyai golongan IIa – Iid berjumlah 11 orang (22,91%), responden yang mempunyai golongan IIIa – IIId berjumlah 28 orang (58,33%), responden yang berada pada golongan IVa – IVd berjumlah 9 orang (18,76%).

Dari tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa banyaknya golongan IIIa – IIId dan IIa – IId menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang dimiliki cukup memadai untuk melaksanakan tugas/pekerjaan dengan lebih baik.

IV.1.2. Uraian Kuesioner

IV.1.2.a. Variabel X (Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindag Sumut).

Pendidikan ditetapkan sebagai variabel bebas dalam penelitian ini. Dimana untuk mendapatkan jawaban mengenai pendidikan di Kantor Dina Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara diajukan 8 buah pertanyaan yang tersusun dari nomor 1 sampai nomor 9. setiap pertanyaan diberi 5 alternatif jawaban yaitu a, b, c, d, dan e.


(45)

Dibawah ini disajikan data-data jawaban responden terhadap keseluruhan pertanyaanvariabel bebas (X) berdasarkan kuesioner yang disebarkan.

A. Tingkat Pendidikan Formal

Tabel 6. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian pendidikan Formal Yang Dimiliki Dengan Bidang Tugas/Pekerjaan.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sesuai 13 27,08%

2 Sesuai 23 47,92%

3 Cukup Sesuai 11 22,92 %

4 Tidak Sesuai 1 2,08 %

5 Sangat Tidak Sesuai - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 23 responden(47,92%) menjawab bahwa pendidikan formal yang dimiliki sesuai dengan bidang tugas/pekerjaan, kemudiansebanyak 13 orang responden (27,08) menjawab sangat sesuai dengan bidang tugas/pekerjaan. Sebanyak 11 orang responden (22,92%) menjawab cukup sesuai, 1 orang (2,08%) menjawab tidak sesuai, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak sesuai. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya pendidikan formal yang dimiliki responden/pegawai cukup sesuai dengan bidang tugasnya/pekerjaannya.


(46)

Tabel 7. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Formal Yang Dimiliki Membantu Menyelesaikan Tugas Dengan Lebih Baik.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 10 20,83%

2 Sering 28 58,33%

3 Cukup Sering 8 16,67%

4 Tidak Sering 2 4,17%

5 Sangat Tidak Sering -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sebagian besar pegawai sebanyak 28 orang responden (58,33%) menjawab bahwa pendidikan formal yang dimiliki sering membantu menyelesaikan tugas dengan lebih baik, sebanyak 10 orang responden (20,83%) menjawab sangat sering membantu, 8 orang responden (16,67%) menjawab cukup sering membantu, dan 2 orang responden (4,17%) menjawab tidak sering. Dan tidak ada yang menjawab sangat tidak sering. Berdasarkan gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa umumnya pendidikan formal yang dimiliki responden/pegawai dapat membantu menyelesaikan tugas dengan lebih baik.


(47)

Tabel 8. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Formal Yang Dimiliki Membantu Memecahkan Masalah Yang Timbul Dalam Tugas/Pekerjaan.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 8 16,67%

2 Sering 23 47,91%

3 Cukup Sering 15 31,25 %

4 Tidak Sering 2 4,17%

5 Sangat Tidak sering - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 23 orang responden (47,91%) menjawab bahwa pendidikan formal yang dimiliki dapat membantu memecahkan masalah yang timbul dalam tugas/pekerjaan,15 orang responden (31,25%) menjawab cukup sering membantu, kemudian 8 orang responden (16,67%) menjawab sangat sering. Dan sisanya 2 orang responden (4,17%) menjawab tidak sering. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya pendidikan formal yang dimiliki responden/pegawai cukup dapat membantu memecahkan masalah yang timbul dalam tugas/pekerjaan.


(48)

Tabel 9. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Formal Yang Dimiliki Membantu Meningkatkan Prestasi Kerja.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 8 16,67%

2 Setuju 26 54,17%

3 Cukup Setuju 13 27,08 %

4 Tidak Setuju 1 2,08%

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 26 orang responden (54,17%) menjawa bahwa pendidikan formal yang dimiliki dapat membantu meningkatkan kemampuan kerja, 13 orang responden(27,08%) menjawab cukup setuju, 8 orang responden (16,67%) menjawab sangat setuju. Dan sisanya hanya 2 orang responden (2,08%) menjawab tidak setuju. Dari gambaran diatas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan formal yang dimiliki responden/pegawai dapat membantu meningkatkan prestasi kerja.


(49)

B. Tingkat Pendidikan Non Formal

Tabel 10. Distribusi Jawaban Responden Tentang Sering Tidaknya Mengikuti Pendidikan Non Formal Yang Berupa Kursus, Latihan Jabatan, Seminar Dan Lainnya.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 3 6,25%

2 Sering 16 33,33%

3 Cukup Sering 19 39,58 %

4 Tidak Sering 8 16,67%

5 Sangat Tidak sering 2 4,17%

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hampir semua responden pernah mengikuti pendidikan non formal yang berupa kursus, latihan jabatan, seminar, dan lainnya. Namun demikian dari tabel terlihat bahwa ada 19 orang responden (39,58%) menjawab cukup sering, 16 orang responden (33,33%) menjawab sering, namun ada juga yang menjawab tidak sering yaitu sebanyak 8 orang responden (16,67%), 3 orang respenden (6,25%) menjawab sangat sering, dan sisanya 2 orang responden (4,17%) menjawab sangat tidak sering.


(50)

Tabel 11. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Non Formal Yang Dimiliki Membantu Menyelesaikan Tugas/Pekerjaan Dengan Lebih Baik.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 4 8,33%

2 Sering 22 45,83%

3 Cukup Sering 21 43,76 %

4 Tidak Sering 1 2,08%

5 Sangat Tidak sering - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa 22 orang responden (45,83%) menjawab bahwa pendidikan non formal yang dimiliki dapat membnatu menyelesaikan tugas/pekerjaan dengan lebih baik, 21 orang responden (43,76%) menjawab cukup sering, 4 orang responden (8,33%) menjawab sangat sering, dan sisanya 1 orang responden (2,08%) menjawab tidak sering. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya pendidikan non formal yang di miliki/diikuti responden/pegawai cukup dapat membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan dengan lebih baik.


(51)

Tabel 12. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Non Formal Yang Dimiliki Membantu Memecahkan Masalah Yang Timbul Dalam Tugas/Pekerjaan.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 5 10,42%

2 Sering 22 45,83%

3 Cukup Sering 18 37,05 %

4 Tidak Sering 3 6,25%

5 Sangat Tidak sering - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 22 orang responden(45,83%) menjawab bahwa pendidikan non formal yang dimiliki dapat membantu memecahkan masalah yang timbul dalam tugas/pekerjaan, 18 orang responden (37,05%) menjawab cukup sering membantu, 5 orang responden (10,42%) menjawab sangat sering, dan sisanya 3 orang responden (6,25%) menjawab tdak sering membantu. Hal ini menunjukkan bahwa pada dasarnya pendidikan non formal yang dimiliki responden/pegawai cukup dapat membantu memecahkan masalah yang timbul dalam tugas/pekerjaan.


(52)

Tabel 13. Distribusi Jawaban Responden Tentang Dapat Tidaknya Pendidikan Non Formal Yang Dimiliki Dapat Meningkatkan Prestasi Kerja.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Setuju 15 31,26%

2 Setuju 17 35,41%

3 Cukup Setuju 12 25 %

4 Tidak Setuju 4 8,33%

5 Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada 17 orang responden (35,41%) yang menjawab setuju bahwa pendidikan non formal yang dimiliki dapat membantu meningkatkan prestasi kerja, 15 orang responden (31,26%) menjawab sangat setuju, 12 orang responden (25%) menjawab cukup setuju, dan sisanya 4 orang responden (8,33%) menjawab tidak setuju. Maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya pendidikan non formal yang dimiliki responden/pegawai dapat membantu meningkatkan prestasi kerja.

IV.1.2.b. Variabel Y (Prestasi Kerja Pegawai Dinas Kantor DISPERINDAG Sumut).

Prestasi kerja ditetapkan sebagai variabel terikat dalam penelitian ini. Dimana untuk mendapat jawaban mengenai prestasikerja pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara diajukan pertanyaan sebanyak 8 buah, setiap pertanyaan diberi alternatif a, b, c, d, dan e.


(53)

Dibawah ini disajikan data jawaban terhadap keseluruhan pertanyaan variabel terikat (Y) berdasarkan kuesioner yang disebarkan.

A. Hasil Kerja

Tabel 14. Distribusi Jawaban Responden Tentang Mampu Tidaknya Mencapai Hasil Kerja (Kualitas)Yang Sesuai Dengan Standart Kerja

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Mampu 8 16,67%

2 Mampu 27 56,25%

3 Cukup Mampu 13 27,08 %

4 Tidak Mampu - -

5 Sangat Tidak Mampu - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai mampu mencapai hasil kerja sesuai dengan standart kerja. Hal ini dibuktkan dengan adanya jawaban responden yang menyatakan mampu mencapai hasil kerja sesuai dengan standart ada 27 orang responden (56,25%), 13 orang responden (16,67%) menyatakan cukup mampu, sisanya 8 orang responden (16,67%) menjawab sangat mampu. Dan tidak ada yang menyatakan tidak mampu.


(54)

Tabel 15. Distribusi Jawaban Responden Tentang Teliti Tidaknya Dalam Melaksanakan Tugas Yang Diberikan

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Teliti 13 27,08%

2 Teliti 22 45,84%

3 Cukup Teliti 13 27,08 %

4 Tidak Teliti - -

5 Sangat Tidak Teliti - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai selalu teliti dalam melaksanakan setiap tugas dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan adanya jawaban yang menyatakan teliti dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan ada 22 orang responden (45,84%), yang menjawab sangat teliti dan cukup teliti sebanyak 13 orang responden (27,08%), dan tidak satupun yang menjawab tidak teliti.

Tabel 16. Distribusi Jawaban Responden Tentang Hasil Yang Diperoleh Melebihi Target Yang Telah Ditentukan

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 5 10,41%

2 Sering 21 43,77%

3 Cukup Sering 17 35,41 %

4 Tidak Sering 4 8,33%

5 Sangat Tidak Sering 1 2,08


(55)

Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak semua pegawai pernah melaksanakan pekerjaan mencapai hasil kerja dari target yang telah ditentukan. Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden yang menyatakan tidak pernah mencapai hasil melebihi target sebanyak 4 orang responden (8,33%), dan ada juga 1 orang responden (2,08%) menjawab sangat tidak pernah, sedangkan 21 orang responden (43,77%) menjawab sering , 17 orang responden (35,41) menjawab cukup sering, dan 5 orang responden (10,41%) menjawab sangat sering.

B. Mutu Kerja.

Tabel 17. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Pegawai Menyelesaikan Pekerjaan Sesuai Dengan Standart Kerja Yang Telah Ditentukan

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Mampu 8 16,67%

2 Mampu 29 60,41%

3 Cukup Mampu 11 22,92 %

4 Tidak Mampu - -

5 Sangat Tidak Mampu - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Tabel diatas menunjukkan bahwa pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standart kerja. Hal ini dibuktkan dengan adanya jawaban responden yang menyatakan mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standart ada 29 orang responden (60,41%), 11 orang responden (22,92%) menyatakan cukup mampu, sisanya 8 orang responden (16,67%) menjawab sangat mampu. Dan tidak ada yang menyatakan tidak mampu.


(56)

Tabel 18. Distribusi Jawaban Responden Tentang Sesuai Tidaknya Pekerjaan Yang Diberikan Dengan Kemampuan Yang Ada

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sesuai 9 20,84%

2 Sesuai 27 56,25%

3 Cukup Sesuai 12 25 %

4 Tidak Sesuai - -

5 Sangat Tidak Sesuai - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Tabel diatas menunjukkan tugas dan pekerjaan yang diberikan telah sesuai dengan kemampuan kerja pegawai. Hal ini terbukti melalui jawaban responden yang menyatakan sesuai sebanyak 27 orang responden (56,25%), yang menjawab cukup sesuai sebanyak 12 orang responden (25%), 9 orang responden (18,75%) menjawab sangat sesuai, dan tidak satu orang pun yang menjawab tidak sesuai.

Tabel 19. Distribusi Jawaban Responden Tentang Usaha Meningkatkan Mutu Dari Hasil Kerja.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Sering 10 20,84%

2 Sering 24 50%

3 Cukup Sering 13 27, %

4 Tidak Sering 1 2,08%

5 Sangat Tidak Sering - -


(57)

Tabel diatas menunjukkan bahwa para pegawai pernah berusaha meningkatkan mutu hasil kerja sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa responden yang menjawab sering sebanyak 24 orang responden (50%), yang menjawab cukup sering sebanyak 13 orang responden (27,08%), dan yang menjawab sangat sering sebanyak 10 orang responden (20,84%), dan hanya 1 orang responden (2,08%) yang menjawab tidak sering.

C. Ketepatan Waktu.

Tabel 20. Distribusi Jawaban Responden Tentang Disiplin Tidaknya Tentang Jam Kerja Yang Ditetapkan

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Disiplin 8 16,67%

2 Disiplin 26 54,17%

3 Cukup Disiplin 13 27,08 %

4 Tidak Disiplin 1 2,08%

5 Sangat Tidak Disiplin - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Tabel diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai selalu disiplin mengikuti jam yang ditetapkan (misalnya waktu dimulai pekerjaan, waktu istirahat, sampai berakhirnya pekerjaan). Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden dimana 26 orang (54,7%) menjawab disiplin, 13 orang responden (27,08%) menjawab cukup disiplin, 8 orang responden (16,67%) menjawab sangat disiplin, dan hanya 1 orang yang menjawab tidak disiplin.mengikuti jam kerja yang telah ditetapkan.


(58)

Tabel 21. Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Memanfaatkan Waktu Kerja Yang Ada.

No Kategori Frekwensi Persentase (%)

1 Sangat Mampu 6 12,5%

2 Mampu 27 56,25%

3 Cukup Mampu 15 31,25 %

4 Tidak Mampu - -

5 Sangat Tidak Mampu - -

Jumlah 48 100%

Sumber: Hasil Penelitian 2008

Tabel diatas menunjukkan bahwa kebanyakan responden mampu memanfaatkan semua waktu kerja yang ada yakni 27 orang responden (56,25%), 15 orang (31,25%) menjawab cukup mampu, dan sisanya 6 orang (12,5%) menjawab sangat mampu, dan tidak satupun yang menjawab tidak mampu memanfaatkan waktu kerja yang ada.

IV.2. Analisa Data.

Pendidikan dengan berbagai programnya mempunyai peranan penting dalam proses memperoleh dan meningkatkan kualitas kemampuan profesional individu. Melalui pendidikan seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat memecahkan masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari. Pada umumnya orang yang mempunyai pendidikan lebih tinggi akan mempunyai wawasan yang lebih luas terutama penghayatan akan arti pentingnya produktivitas. Pendidikan disini dapat berarti pendidikan formal maupun


(59)

Kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas semakin meningkat dalam era pembangunan dewasa ini yang mana banyak menuntut peran serta sumber daya manusia yang memiliki kemampuan profesional sebagai pelaksana pembangunan.

Dalam penelitian ini penulis mengukur tingkat pendidikan pada Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara (Variabel X) yaitu dengan melihat dari tingkat:

a. Tingkat Pendidikan Formal. b. Tingkat Pendidikan Non Formal.

Dan untuk melihat keberhasilan prestasi kerja pegawai (Variabel Y) yaitu dengan mengukur dari:

a. Hasil Kerja Pegawai. b. Mutu Kerja Pegawai. c. Ketepatan Waktu Pegawai.

Untuk itu berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat analisis dari hasil penelitian untuk mengetahui tingkat pendidikan terhadap prestasi kerja pegawai pada lingkungan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara.

IV.2. 1. Tingkat Pendidikan

IV.2. 1. a. Tingkat Pendidikan Formal.

Dari hasil penelitian pada Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara para pegawainya memiliki pendidikan formal yang cukup tinggi. Dilihat dari pendidikan formal yang mereka miliki sesuai dengan bidang tugas/pekerjaan yang kemudian mereka juga berpendapat bahwa pendidikan formal yang mereka miliki sering membantu dalam memecahkan tugas dengan lebih baik. Pendidikan


(60)

formal yang dimiliki para pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara yang dapat membantu dalam memecahkan masalah yang timbul dalam tugas/pekerjaan mereka, dan juga menurut pendapat mereka setuju dengan adanya pendidikan formal yang mereka miliki dapat membantu meningkatkan prestasi kerja para pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara tersebut.

IV.2. 1.b. Tingkat Pendidikan Non Formal.

Tingkat pendidikan non formal juga memegang peranan penting dalam proses peningkatan prestasi kerja pegawai. Pendidikan non formal berfungsi melengkapi kekurangan-kekurangan dalam sikap, kemampuanm serta kemauan.

Dilihat dari penyebaran kuesioner yang disebarkan oleh penulis, dapat dilihat bahwa para pegawai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan cukup sering mengikuti pendidikan non formal yang berupa kursus, latihan jabatan, seminar, dan lainnya yang berhubungan dengan tugas/pekerjaan mereka dan pendidikan non formal yang mereka ikuti terhadap membantu para pegawai dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah yang timbul dalam tugas/pekerjaan dengan menjadi lebih baik.

Dan juga dari beberapa pendapat yang peneliti tanyakan dari para pegawai bahwa mereka setuju kalau pendidikan non formal yang mereka miliki dapat membantu meningkatkan prestasi kerja pegawai di Dinas Perindustrian Dan Perdagangan.


(1)

76

signifikas 5 %atau alpha 0,05. Hal ini berarti bahwa koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah tinggi.

4. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (N) adalah 43% yang berarti bahwa tingkat pendidikan pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Utara memberikan fungsinya terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara.

5. Dalam Pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa t hitung 5,92 lebih besar dari t tabel sebesar 2,021 dengan N = 48 pada taraf signifikan 95 % atau alpha 5%. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara tingkat pendidikan pegawai terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara.

6. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat hubungan yang positif antara tingkat pendidikan pegawai terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Sumatera Utara.dapat dilihat besarnya pengaruh yang dihitung dengan rumus koefisien korelasi product moment dan koefisien determinant sebesar 82 % dan selebihnya 18 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar cakupan penelitian.


(2)

IV.2. Saran.

Dengan berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan maka dicoba memberikan saran kepada pihak Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara sebagai berikut:

1. Pendidikan pegawai baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal sebaiknya lebih ditingkatkan guna lebih meningkatkan kemampuan kerja.

2. Pendidikan non formal (pelatihan) yang sesuai dengan bidang kerja dan yang khususnya mengenai kesadaran lingkungan hidup agar lebih ditingkatkan lagi.

3. Dalam pemberian batas waktu pekerjaan, jumlah pekerjaan dan beban kerja sebaiknya diusahakan agar sesuai dengan kemampuan pegawai. 4. Fasilitas kerja yang ada di Kantor Dinas Perindustrian Dan Perdagangan


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Gibson, 1995, Organisasi : Perilaku, Struktur dan Proses, Jakarta: Erlangga.

Hamalik, Oemar. 2000. Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, S.P. Malayu, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan pertama, Jakarta: Bumi Aksara.

Husnan, Suad, Hedijrachman, R. 1984. Manajemen Personalia, Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE

Manik, Syawal. 1999. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Prestasi Kerja

Pegawai. Medan: USU.

Nitisemito, S. Alex. 1982. Manajemen Personalia. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pakpahan, Rosani. 1999. Hubungan Pendidikan dan Kemampuan Keja Pegawai.

Medan: USU.

Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2000. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Singarimbun, Masri, Sofyan Efendi. 1995. Metode Penelitian Suvey. Jakarta: LP3ES. Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta...

Yuli, Sri Budi Cantika, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Universitas Muhammadiyah Malang Press : Malang.


(4)

INTERNET :

http://www.dikmentidki.go.id/uu/index.php?jns=1&bg=107&id_sejarah=9 Di akses tanggal 27 maret 2008, pukul 17.15 WIB

http://sida.lan.go.id/index.php?mod=aboutus&file=kadep_2.htm&PHPSESSID=a1c9ae6 74962c6a1a16deb7d0951eb07, akses tanggal 27 maret 2008, pukul 17.25 WIB

Daftar Peraturan dan Perundang-Undangan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


(5)

NO. RESP X Y X.Y

1 28 28 784 784 784

2 32 29 928 1024 841

3 21 28 588 441 784

4 33 31 1023 1089 961

5 32 30 960 1024 900

6 31 29 899 961 841

7 28 30 840 784 900

8 28 33 924 784 1089

9 28 25 700 784 625

10 30 31 930 900 961

11 32 32 1024 1024 1024

12 30 32 960 900 1024

13 28 37 1036 784 1369

14 33 35 1155 1089 1225

15 26 32 832 676 1024

16 31 29 899 961 841

17 26 31 806 676 961

18 26 29 754 676 841

19 25 29 725 625 841

20 34 34 1156 1156 1156

21 37 37 1369 1369 1369

22 40 40 1600 1600 1600

23 31 32 992 961 1024

24 27 26 702 729 676

25 30 32 960 900 1024

26 40 40 1600 1600 1600

27 32 32 1024 1024 1024

28 24 24 576 576 576

29 31 30 930 961 900

30 28 31 868 784 961

31 32 32 1024 1024 1024

32 24 24 576 576 576

33 28 35 980 784 1225

34 28 34 952 784 1156

35 34 30 1020 1156 900

36 24 24 576 576 576

37 32 28 896 1024 784

38 28 28 784 784 784

39 24 24 576 576 576

40 32 32 1024 1024 1024

41 29 32 928 841 1024

42 31 35 1085 961 1225

43 33 32 1056 1089 1024

44 34 27 918 1156 729

45 30 31 930 900 961

46 32 29 928 1024 841

47 27 27 729 729 729

48 29 31 899 841 961

1433 1473 44425 43495 45865

TABEL .III.

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP

PRESTASI KERJA PEGAWAI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN SUMATERA UTARA


(6)

Sub Dis Bina Ind Logam Mesin Elektr&Aneka

Seksi BIM Sarana

Seksi BIM Usaha

Sub Bag. Umum.

Sub Dis Bina Perdagangan Dalam Negeri

Sub Bag. Kepeg

Bagian Tata Usaha

Sub Dis Bina Perdagangan Luar Negeri

Kepala Dinas Waka Dinas

Sub Bag Keu.

Seksi Pembinaan Usaha Dagang

Seksi Pengadaan &Penyaluran

Seksi Pendaftaran Perusahaan

Seksi Dag. Promosi&Perlindungan Konsumen

Sub Bag. Org. Huk

Seksi Expor Hasil Usaha

Seksi Expor Hasil Pertanian&Pertambang

Seksi Import

Balai Litbang&Sertifikasi Mutu Brg.

Sub Bag TU Seksi Pengmebangan Expor&Kerjasama Luar Negeri Seksi BIM Produksi

Seksi IKM Promosi&Inventaris Seksi BIM Sarana

Seksi BIM Usaha

Seksi BIM Produksi

Seksi IKM Promosi&Inventaris Kelompok Jabatan Fungsional Seksi Peny. Rencana&Prog I d Seksi Peny Renc Prog Perdagangan Seksi Iklim Usaha&Ling Seksi Evaluasi&Lapora Balai Litban&Sertifikasi Mutu Brg.

Sub Bag TU Balai Meteorologi

R. Prapat

Sub Bag TU Balai Meteorologi

Sibolga

Sub Bag TU Balai Meteorologi

Medan

Balai Meteorologi P. Siantar

SubBag TU

SubDis Bina Ind Kimia Agro Dan

Hasil Hutan Sub Dis Rencana

Dan Program

Sub Bag TU Struktur Organisai Dinas Perindustrian Dan Perdagangan


Dokumen yang terkait

Pengaruh Perencanaan Karir Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Sumatera Utara

5 68 85

Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Prestasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

3 32 160

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

31 233 152

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

0 0 10

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

1 3 10

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

0 0 35

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

1 4 2

Analisis Pengaruh Kepribadian dan Pengembangan Sumber daya Manusia terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara

0 0 21

PENINGKATAN KOMPETENSI PEGAWAI DALAM MENUNJANG PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

0 0 11