Hormon Pertumbuhan Rekombinan TINJAUAN PUSTAKA

5 yang besar yang terdiri dari 191 asam amino dan relatif spesies-spesifik. Sekresi hormon pertumbuhan dikendalikan di hypothalamus oleh growth hormone releasing hormone GHRH, ghrelin, protein pakan, kandungan gula darah yang rendah, peningkatan sekresi androgen, dan arginin, sedangkan yang menghambat antara lain somatostatin, konsentrasi hormon pertumbuhan dan insulin-like growth factor-I IGF-I yang bersirkulasi, kandungan gula darah yang tinggi, glukokortikoid, dan estradiol ataupun estrogen lainnya. Kandungan HP dalam tubuh ikan berkisar antara 0,2-111,2 ngml plasma darah Bjornsson et al. 1998 . HP memiliki berbagai fungsi yang berbeda pada proses fisiologis dalam tubuh ikan seperti pengaturan ion dan lemak, protein, keseimbangan osmotik, dan metabolisme karbohidrat, pertumbuhan jaringan keras dan jaringan lunak, reproduksi dan fungsi kekebalan tubuh. Fungsi biologis HP tidak terbatas pada peningkatan pertumbuhan, tetapi juga dapat mobilisasi energi, pengembangan gonad, peningkatan nafsu makan, dan aspek tingkah laku. Penelitian menunjukkan bahwa HP mempengaruhi beberapa aspek perilaku, termasuk merangsang nafsu makan, perilaku mencari makan, agresi, dan menghindari pemangsa Perez- Sanchez 2000. Sebagian besar peneliti mengklaim bahwa aksi homon pertumbuhan bersifat tidak langsung, namun berkoordinasi dengan hormon lain seperti IGF-I untuk melakukan berbagai aksi fisiologi Bjornsson et al. 2004 Beberapa pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh antara lain meningkatkan retensi kalsium, meningkatkan massa otot, merangsang lipolisis, meningkatkan sintesis protein, merangsang pertumbuhan dari seluruh organ internal kecuali otak, berperan dalam pemenuhan homeostasis, mengurangi pengambilan glukosa oleh hati, merangsang glukoneogenesis dalam hati, berkontribusi dalam pemeliharaan fungsi islet pankreas, dan merangsang sistem imun Yada et al. 2005

2.3 Hormon Pertumbuhan Rekombinan

Penggunaan protein hormon pertumbuhan rekombinan HPr ikan diduga sebagai salah satu metode alternatif untuk meningkatkan pertumbuhan ikan budidaya. Penggunaan protein HPr ikan dalam meningkatkan produktivitas atau pertumbuhan ikan budidaya dilakukan dengan prosedur yang aman, sehingga ikan 6 yang diberi HPr bukan merupakan organisme GMO Acosta et al. 2007 dan HPr tersebut tidak ditransmisikan ke keturunannya. Pada ikan teleostei secera khusus telah banyak pustaka yang menyatakan dampak hormon pertumbuhan rekombinan dapat mempercepat pertumbuhan McLean et al. 1997. Bioaktivitas protein HPr dalam meningkatkan pertumbuhan telah dilaporkan pada beberapa jenis ikan seperti ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss dengan menggunakan HPr ikan salmon Moriyama et al. 1993, ikan mas dengan menggunakan HPr ikan giant catfish Pangasianodon gigas Promdonkoy et al. 2004, dan ikan flounder Paralichtys olivaceus dengan menggunakan HPr juga dari ikan flounder Jeh et al. 1998. Pemberian 0,5 HPr dalam pakan selama 12 minggu pada juvenil ikan sea bream hitam menunjukkan perbedaan bobot sebesar 41,67 dengan ikan kontrol setelah pemeliharaan selama 18 minggu Tsai et al. 1997. Menurut Flik et al. 1993, pemberian HPr pada ikan mujair dapat meningkatkan pertumbuhan sebesar 44,9 dibandingkan dengan ikan mujair yang tidak diberi perlakuan HPr, sedangkan pada benih ikan baronang, pemberian HPr sebesar 0,5 μgg bobot tubuh sebanyak 1 kali per minggu selama 4 minggu dapat meningkatkan bobot tubuh sebesar 20 dari kontrol Funkenstein et al. 2005. Lesmana 2010 melaporkan bahwa pemberian HPr yang berbeda pada ikan nila melalui teknik penyuntikan atau injeksi dengan meningkatkan bobot 20,94 HPr ikan kerapu kertang, 18,09 HPr ikan mas, dan 16,99 HPr ikan gurami. Pemberian melalui penyuntikan dapat dikatakan kurang aplikatif dan memperlihatkan respons yang lambat, hal ini diduga terjadi karena reseptor memerlukan faktor intermediat atau waktu untuk mengenali HPr yang diinjeksikan. Berbeda dengan penelitian Utomo 2010 bahwa penyuntikan HPr ikan mas pada ikan mas meningkatkan pertumbuhan sebesar 106,56 bila dibandingkan dengan ikan mas yang tidak diinjeksi.

2.4 Metode Penggunaan Hormon Pertumbuhan Rekombinan HPr