29 berulang-ulang. Hal ini merupakan proses yang maladaptif sehingga dapat
mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi lambat, peningkatan konsumsi oksigen, pengunaan energi yang lebih banyak, dan dapat meningkatn kerentanan
terhadap penyakit Jentoft et al. 2005.
4.6 Hubungan antara Pemberian Hormon Pertumbuhan Rekombinan,
Pertumbuhan, Ekspresi Gen IGF-1 dan Kadar Hormon Kortisol
Pemberian hormon pertumbuhan rekombinan melalui perendaman dapat meningkatkan pertumbuhan ikan gurami, melibatkan hormon IGF-I baik secara
langsung maupun tidak langsung, dan berhubungan dengan kadar hormon kortisol dalam tubuh ikan gurami Gambar 8. Perendaman HPr 1 kali menghasilkan
bobot biomassa yang tinggi, ekspresi gen IGF-I yang meningkat dan kadar hormon kortisol. Pada perendaman HPr 2 kali terlihat pertambahan bobot
biomassa mulai menurun, ekspresi IGF-I menurun dan meningkatnya kadar hormon kortisol. Sementara perendaman HPr 4 kali menghasilkan bobot biomassa
yang rendah, ekspresi gen IGF-1 yang menurun dan kadar hormon kortisol yang semakin tinggi. Pola yang sama terjadi pada perendaman albumin serum sapi yang
direndam selama 4 kali. Perendaman HPr yang berulang-ulang dapat menurunkan pertambahan bobot biomassa, ekspresi gen IGF-I berkurang dan meningkatkan
kadar kortisol sehingga perendaman HPr 1 kali efektif dilakukan untuk memacu pertumbuhan ikan gurami.
Peningkatan pertumbuhan ikan gurami yang diberi hormon pertumbuhan rekombinan 1 kali disebabkan karena HPr yang diberikan efektif merangsang
ekspresi gen IGF-I Silverstein et al. 2000; Biga et al. 2005. Bukti ini menguatkan bahwa peningkatan pertumbuhan disebabkan karena hormon
pertumbuhan mampu memediasi produksi IGF-I di hati dan memperjelas bahwa hormon pertumbuhan merupakan pengatur utama produksi IGF-I pada ikan
Moriyama et al. 2000. Perendaman berulang-ulang mempengaruhi pertumbuhan ikan diduga
karena ikan mengalami stres yang berlangsung lama. Pada penelitian ini ditemukan bahwa semakin sering ikan direndam dalam larutan HPr akan
meningkatkan kadar kortisol. Tingginya kadar kortisol dapat mengaktifkan proses
30 glikogenolisis dan glukoneogenesis yang membutuhkan banyak energi Porchas
et al. 2009, sehingga mereduksi enegi yang digunakan untuk pertumbuhan.
Gambar 8 Hubungan antara pertumbuhan, ekspresi gen IGF-I dan kadar
kortisol darah ikan gurami yang diberi perendaman hormon pertumbuhan rekombinan dari ikan gurami.
■ Bobot biomassa g,
• Kadar hormon kortisol ngmL,
▲ IGF-I
β-aktin. Menurunnya pertumbuhan yang diikuti oleh berkurangnya ekspresi gen
IGF-I dan meningkatnya kadar kortisol pada perendaman HPr 4 kali dan albumin serum sapi diduga karena peran hormon kortisol dalam menghambat ekspresi
IGF-I secara langsung dan secara tidak langsung mengurangi sintesis reseptor hormon pertumbuhan Delany et al. 2001. Dilanjutkan oleh Kajimura et al.
2003 bahwa kortisol menurunkan IGF-I mRNA hati, peredaran IGF-I, dan pertumbuhan.
1 2
3 4
5 6
7 8
1000 2000
3000 4000
5000 6000
Perendaman HPr 1 kali
Perendaman HPr 2 kali
Perendaman HPr 4 kali
Perendaman ASS
IGF -I
β -a
k t
in
B ob
ot b
iom as
sa g
K ad
ar K
or ti
sol n
g m
L
V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1