Pertumbuhan Ikan Gurami Hormon Pertumbuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertumbuhan Ikan Gurami

Pertumbuhan didefinisikan sebagai perubahan ukuran, dimana variabel yang mengalami perubahan dapat berupa panjang dan dimensi fisik lainnya, termasuk volume, berat atau massa, baik pada keseluhan tubuh organisme atau pada berbagai jaringan. Perubahan ini juga dapat berkaitan dengan kandungan protein, lemak atau komponen kimia lainnya dari keseluruhan tubuh, perubahan kandungan kalori energi dari seluruh tubuh atau dari komponen jaringannya Weatherley dan Gill 1987. Ikan membutuhkan energi untuk pertumbuhan yang diperoleh dari pakan. Komponen pakan yang berkontribusi terhadap penyediaan energi untuk tumbuh adalah protein, karbohidrat dan lemak. Protein adalah nutrien yang sangat dibutuhkan untuk perbaikan jaringan tubuh yang rusak, pemeliharaan protein tubuh, penambahan protein untuk pertumbuhan dan sebagai sumber energi. Kebutuhan protein ikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti ukuran ikan, suhu air, kadar pemberian pakan, kandungan energi dari pakan yang dicerna dan kualitas protein. Kualitas protein bergantung pada kecernaan dan nilai biolologis yang dilihat dari jumlah dan kualitas asam aminonya Furuichi 1988. Energi metabolisme dan pertumbuhan pada ikan secara langsung di kontrol oleh sistem endokrin yang kompleks atau secara tidak langsung dipengaruhi oleh beberapa hormon. Hormon pertumbuhan HP, Insulin-like Growth Factor IGF-I dan insulin merupakan hormon yang sangat penting untuk metabolisme dan percepatan pertumbuhan. Beberapa aksi hormon pertumbuhan bersifat tidak langsung dan dimediasi oleh IGF-I yang diproduksi di hati serta organ lainnya Bjornsson et al. 2002.

2.2 Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan merupakan polipeptida yang disekresikan oleh bagian anterior dari kelenjar pituitari yang memacu pertumbuhan tubuh, khususnya dengan merangsang pelepasan somatomedin, dan mempengaruhi metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Hormon ini merupakan peptida 5 yang besar yang terdiri dari 191 asam amino dan relatif spesies-spesifik. Sekresi hormon pertumbuhan dikendalikan di hypothalamus oleh growth hormone releasing hormone GHRH, ghrelin, protein pakan, kandungan gula darah yang rendah, peningkatan sekresi androgen, dan arginin, sedangkan yang menghambat antara lain somatostatin, konsentrasi hormon pertumbuhan dan insulin-like growth factor-I IGF-I yang bersirkulasi, kandungan gula darah yang tinggi, glukokortikoid, dan estradiol ataupun estrogen lainnya. Kandungan HP dalam tubuh ikan berkisar antara 0,2-111,2 ngml plasma darah Bjornsson et al. 1998 . HP memiliki berbagai fungsi yang berbeda pada proses fisiologis dalam tubuh ikan seperti pengaturan ion dan lemak, protein, keseimbangan osmotik, dan metabolisme karbohidrat, pertumbuhan jaringan keras dan jaringan lunak, reproduksi dan fungsi kekebalan tubuh. Fungsi biologis HP tidak terbatas pada peningkatan pertumbuhan, tetapi juga dapat mobilisasi energi, pengembangan gonad, peningkatan nafsu makan, dan aspek tingkah laku. Penelitian menunjukkan bahwa HP mempengaruhi beberapa aspek perilaku, termasuk merangsang nafsu makan, perilaku mencari makan, agresi, dan menghindari pemangsa Perez- Sanchez 2000. Sebagian besar peneliti mengklaim bahwa aksi homon pertumbuhan bersifat tidak langsung, namun berkoordinasi dengan hormon lain seperti IGF-I untuk melakukan berbagai aksi fisiologi Bjornsson et al. 2004 Beberapa pengaruh hormon pertumbuhan dalam tubuh antara lain meningkatkan retensi kalsium, meningkatkan massa otot, merangsang lipolisis, meningkatkan sintesis protein, merangsang pertumbuhan dari seluruh organ internal kecuali otak, berperan dalam pemenuhan homeostasis, mengurangi pengambilan glukosa oleh hati, merangsang glukoneogenesis dalam hati, berkontribusi dalam pemeliharaan fungsi islet pankreas, dan merangsang sistem imun Yada et al. 2005

2.3 Hormon Pertumbuhan Rekombinan