Ekspresi Gen IGF-I HASIL DAN PEMBAHASAN

23 0,5- 0,5- kb M 1 2 3 4 5 6 7 Kelangsungan hidup ikan hasil perendaman 1 kali 87,29±8,76 berbeda p0,05 dengan perlakuan perendaman lainnya. Perendaman tunggal dengan dosis tinggi mampu memberikan tingkat kelangsungan hidup benih ikan gurami yang lebih tinggi dibanding dengan perlakuan lainnya. Putra 2011 mendapatkan kelangsungan hidup 100 pada perendaman benih ikan gurami dosis 30 mgL. Selanjutnya Acosta et al. 2009 menyatakan bahwa pemberian HPr pada larva dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan daya tahan terhadap stres dan infeksi penyakit. Pemberian HPr pada ikan rainbow trout juga efektif meningkatkan resistensi terhadap Vibrio anguilarum Sakai et al. 1997.

4.4 Ekspresi Gen IGF-I

Hasil elektroforesis RT-PCR ekspresi gen IGF-I, 24 jam setelah direndam dengan HPr dari ikan gurami dapat dilihat pada Gambar 5A. Sebagai kontrol internal digunakan gen β-aktin Gambar 5B. Dari hasil analisis level ekspresi Gambar 6 pemberian HPr pada ikan gurami 1 kali perendaman dapat menginduksi peningkatan ekspresi gen IGF-I yang signifikan setelah 24 jam dibandingkan dengan perlakuan lain. \ Gambar 5 Ekspresi gen IGF-I A, dan gen β-aktin B yang diamati 24 jam setelah perendaman hormon pertumbuhan rekombinan HPr dari ikan gurami. M = marker DNA. Angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7, menunjukkan perlakuan. 1= Perendaman HPr 1 kali 120 mgL, 2 = Perendaman HPr 2 kali 60 mgL, 3= Perendaman 4 kali 30 mgL kontrol-2; interval 7 hari, 4= Perendaman dengan albumin serum sapi kontrol- 1, 5= kontrol sebelum kejutan salinitas, 6= kontrol setelah kejutan salinitas, 7= sampel hasil PCR tanpa DNA cetakan . A B 24 Penelitian ini ingin membuktikan mekanisme kerja hormon pertumbuhan eksogen yang melibatkan hormon IGF-I. Hasilnya menunjukkan bahwa pemberian hormon pertumbuhan rekombinan melalui perendaman merangsang transkripsi IGF-I dalam hati benih ikan gurami. Perendaman HPr 1 kali total dosis 120 mgL mampu meningkatkan ekspresi gen IGF-I secara signifikan di seluruh tubuh benih ikan gurami dibandingkan dengan perlakuan lain. Pembuktian ini mengidikasikan bahwa efek pertumbuhan merupakan proses dari meningkatnya IGF-I pada tubuh ikan sebagai respons dari pemberian hormon pertumbuhan rekombinan. Gambar 6 Level ekspresi gen IGF-I pada larva ikan gurami, 24 jam setelah perendaman hormon pertumbuhan rekombinan. Data telah dinormalkan dengan menggunakan gen β-aktin. Angka 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 menunjukkan perlakuan. 1 = kontrol sebelum kejutan salinitas, 2 = kontrol setelah kejutan salinitas 3 = Perendaman dengan albumin serum sapi kontrol-1, 4 = Perendaman HPr 4 kali 30 mgL kontrol-2; interval 7 hari, 5 = Perendaman HPr 2 kali 60 mgL, 6 = Perendaman HPr 1 kali 120 mgL. 1,57 1,47 1,61 1,43 1,52 2,06 0,5 1 1,5 2 2,5 1 2 3 4 5 6 m RNA I G F -I β- ac ti n Perlakuan 25 Peningkatan IGF-I setelah direndam rHP yang ditemukan pada penelitian ini serupa dengan pola IGF-I pada ikan ekor kuning Pedroso et al. 2009, ikan salmon Pierce et al. 2004 dan ikan seabream Leung et al. 2008 yang menunjukkan adanya pengaruh hormon pertumbuhan yang besar dalam hati ketika diberikan hormon pertumbuhan eksogen dengan dosis tinggi. Pemberian hormon pertumbuhan secara eksogen baik yang homolog dan heterolog juga dapat menyebabkan peningkatan mRNA IGF-I di hati ikan salmon Oncorhynchus kisutch Duguay et al. 1994, ikan sidat Jepang Anguilla japonica Duan et al. 1993 dan ikan mas Cyprinus carpio Vong et al. 2003. IGF-I berperan penting dalam mengatur beberapa proses fisiologi ikan seperti pertumbuhan, metabolisme, perkembangan, reproduksi dan osmoregulasi. Pemberian hormon pertumbuhan pada ikan juga dapat meningkatkan toleransi terhadap salinitas Bolton et al. 1987 sehingga dapat mengurangi tingkat stres ikan gurami yang diberi kejutan salinitas dan perendaman HPr. Efek hormon pertumbuhan pada jaringan target dimediasi oleh reseptor hormon pertumbuhan. Hal ini telah dilaporkan oleh Gahr et al. 2008 bahwa pemberian hormon pertumbuhan rekombinan akan meningkatkan ekspresi reseptor hormon pertumbuhan pada hati. Ekspresi IGF-I dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan, dan pada percobaan kedua digunakan hormon pertumbuhan rekombinan ikan gurami. Penggunaan hormon pertumbuhan rekombinan yang homolog diduga memegang peranan penting dalam mengenali dan merespons sinyal reseptor serta memiliki tingkat afinitas tinggi. Hormon pertumbuhan berikatan dengan reseptor di hati, dan merangsang pelepasan hormon IGF-I Moriyama et al. 2000.

4.5 Kadar Hormon Kortisol