6 yang diberi HPr bukan merupakan organisme GMO Acosta et al. 2007 dan HPr
tersebut tidak ditransmisikan ke keturunannya. Pada ikan teleostei secera khusus telah banyak pustaka yang menyatakan dampak hormon pertumbuhan rekombinan
dapat mempercepat pertumbuhan McLean et al. 1997. Bioaktivitas protein HPr dalam meningkatkan pertumbuhan telah dilaporkan pada beberapa jenis ikan
seperti ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss dengan menggunakan HPr ikan salmon Moriyama et al. 1993, ikan mas dengan menggunakan HPr ikan
giant catfish Pangasianodon gigas Promdonkoy et al. 2004, dan ikan flounder Paralichtys olivaceus dengan menggunakan HPr juga dari ikan flounder Jeh et
al. 1998. Pemberian 0,5 HPr dalam pakan selama 12 minggu pada juvenil ikan
sea bream hitam menunjukkan perbedaan bobot sebesar 41,67 dengan ikan kontrol setelah pemeliharaan selama 18 minggu Tsai et al. 1997. Menurut Flik
et al. 1993, pemberian HPr pada ikan mujair dapat meningkatkan pertumbuhan sebesar 44,9 dibandingkan dengan ikan mujair yang tidak diberi perlakuan HPr,
sedangkan pada benih ikan baronang, pemberian HPr sebesar 0,5 μgg bobot
tubuh sebanyak 1 kali per minggu selama 4 minggu dapat meningkatkan bobot tubuh sebesar 20 dari kontrol Funkenstein et al. 2005.
Lesmana 2010 melaporkan bahwa pemberian HPr yang berbeda pada ikan nila melalui teknik penyuntikan atau injeksi dengan meningkatkan bobot
20,94 HPr ikan kerapu kertang, 18,09 HPr ikan mas, dan 16,99 HPr ikan gurami. Pemberian melalui penyuntikan dapat dikatakan kurang aplikatif
dan memperlihatkan respons yang lambat, hal ini diduga terjadi karena reseptor memerlukan faktor intermediat atau waktu untuk mengenali HPr yang
diinjeksikan. Berbeda dengan penelitian Utomo 2010 bahwa penyuntikan HPr ikan mas pada ikan mas meningkatkan pertumbuhan sebesar 106,56 bila
dibandingkan dengan ikan mas yang tidak diinjeksi.
2.4 Metode Penggunaan Hormon Pertumbuhan Rekombinan HPr
Aplikasi HPr dapat dilakukan melalui metode injeksi, perendaman dan melalui pakan. Pemberian HPr melalui penyuntikan telah berhasil dilakukan pada
ikan rainbow trout Onchorhynchus mykiss McLean et al. 1997, channel catfish
7 Ictalurus punctatus Silverstein et al. 2000, dan ikan mujair Oreochromis
mossambicus Leedom et al. 2002. Metode Perendaman HPr pada ikan gurami
dapat meningkatkan pertumbuhan hingga 75,04 Putra 2011. Pemberian HPr melalui pakan telah dilakukan oleh Moriyama et al. 1993 pada ikan rainbow
trout. Metode perendaman telah diteliti untuk mengetahui peningkatan
pertumbuhan juvenil ikan salmon Moriyama dan Kawauchi 1990. Morse 1984 menyatakan bahwa hormon pertumbuhan sapi dapat mempercepat pertumbuhan
pascalarva abalon Haliotis rufescens melalui perendaman. Demikian pula pada eastern oyster
Virginica crassostrea HPr rainbow trout dapat meningkatkan pertambahan bobot larva pada dosis 10
7
dan 10
8
Teknik penyuntikan dirasa kurang aplikatif karena ikan harus diinjeksi satu per satu. Oleh karena itu, dibutuhkan metode yang lebih efisien dan efektif
dalam penerapan pemberian HPr, sehingga diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penyerapan HPr untuk meningkatkan laju pertumbuhan ikan.
Sementara pemberian HPr melalui oral masih menjadi perdebatan karena ada kemungkinan HPr yang diberikan akan dicerna sebagai protein sebelum mencapai
organ target. M selama 5 jam dengan interval
7 hari dengan metode perendaman Paynter dan Chen 1991. Acosta et al. 2009 menyatakan bahwa pemberian HP ikan nila dengan metode perendaman pada
larva ikan mas koki dapat meningkatkan bobot tubuh hingga 3,5 kali dibandingkan kontrol.
2.5 Hormon Insulin-like growth factor-I IGF-I
Insulin-like growth factor-I IGF-I merupakan famili polipeptida dengan berat molekul 7 kDa dan dikenal dengan nama lain somatomedin C. Hormon
pertumbuhan merangsang produksi IGF-I di hati Bjornsson et al. 2004 yang berperan penting dalam mengatur beberapa proses fisiologi seperti pertumbuhan,
metabolisme, perkembangan Pozios et al. 2001, reproduksi Weber dan Sullivan, 2000, dan osmoregulasi McCormick 2001. Seperti halnya pada
mamalia, tempat utama produksi IGF-I pada ikan adalah di hati, dan semua
8 jaringan lain menghasilkan IGF-I secara lokal Duan 1997. Reseptor IGF-I pada
ikan banyak terdapat di ovari, hati, otak, dan otot Parrizas et al. 1995. Penyuntikan hormon pertumbuhan terhadap ikan salmon coho dapat
meningkatkan mRNA IGF-I hati secara signifikan Sakamoto et al. 1995. Pemberian hormon pertumbuhan secara eksogen baik yang homolog dan
heterolog dapat menyebabkan peningkatan mRNA IGF-I di hati ikan sidat Jepang Anguilla japonica Duan et al. 1993, ikan salmon Oncorhynchus kisutch
Duguay et al. 1994, dan ikan mas Cyprinus carpio Vong et al. 2003. Pedroso et al. 2009 menyatakan bahwa pemberian HPr dosis tinggi pada ikan ekor
kuning Seriola quinqueradiata meningkatkan mRNA IGF-I secara signifikan setelah 24 jam.
2.6 Hormon Kortisol