Hormon Kortisol TINJAUAN PUSTAKA

8 jaringan lain menghasilkan IGF-I secara lokal Duan 1997. Reseptor IGF-I pada ikan banyak terdapat di ovari, hati, otak, dan otot Parrizas et al. 1995. Penyuntikan hormon pertumbuhan terhadap ikan salmon coho dapat meningkatkan mRNA IGF-I hati secara signifikan Sakamoto et al. 1995. Pemberian hormon pertumbuhan secara eksogen baik yang homolog dan heterolog dapat menyebabkan peningkatan mRNA IGF-I di hati ikan sidat Jepang Anguilla japonica Duan et al. 1993, ikan salmon Oncorhynchus kisutch Duguay et al. 1994, dan ikan mas Cyprinus carpio Vong et al. 2003. Pedroso et al. 2009 menyatakan bahwa pemberian HPr dosis tinggi pada ikan ekor kuning Seriola quinqueradiata meningkatkan mRNA IGF-I secara signifikan setelah 24 jam.

2.6 Hormon Kortisol

Kortisol adalah glukokortikoid yang disekresikan oleh jaringan interrenal, yang terletak pada ginjal ikan bagian atas Iwama et al. 1999. Ketika dalam kondisi stres, ikan menanggapi secara langsung, dan tidak langsung. Secara langsung ikan melepaskan hormon kortisol melalui aktivasi sumbu hipotalamus- hipofisis-interrenal HPI yang melepaskan corticotropin-releasing factor CRF ke dalam sirkulasi darah. Polipeptida ini kemudian merangsang sekresi adrenocorticotrophic hormone ACTH dari kelenjar anterior hipofisis yang mengaktifkan pelepasan kortisol oleh jaringan interrenal Mommsen et al. 1999. Respons tidak langsung terjadi karena akibat pelepasan hormon stres yang menyebabkan perubahan kimia darah, dan jaringan, serta peningkatan plasma glukosa yang membutuhkan energi yang besar untuk menghadapi situasi kritis. Stres adalah kondisi fisiologis internal yang disebabkan oleh kondisi eksternal. Stres juga dapat digambarkan sebagai respon hormonal internal dari organisme hidup yang disebabkan oleh lingkungan atau faktor eksternal lainnya yang menyebabkan kondisi fisiologis organisme dalam keadaan yang tidak normal. Stres dapat mengganggu keseimbangan fisiologis ikan atau homeostasis dengan mempercepat aliran energi dalam sistem. Kandungan kortisol dalam darah yang tinggi merupakan indikator umum stres pada ikan Lowe dan Davison 2005. 9 Stres mempengaruhi ikan dalam dua cara, yaitu menghasilkan efek yang mengganggu keseimbangan homeostatis, dan menginduksi respons perilaku serta fisiologis adaptif. Seiring dengan pelepasan hormon stres, dan perubahan fisiologis dan kimia, lalu diikuti dengan modifikasi perilaku. Perubahan ini pada dasarnya adaptif dan berfungsi untuk meningkatkan kelangsungan hidup ketika terancam dari situasi berbahaya. Kondisi plasma kimia dalam tubuh ikan dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan atau stres pada ikan, karena stres dapat meningkatkan plasma kortisol dalam darah Wendelaar-Bonga 1997.

III. BAHAN DAN METODE