Pencekokan Larutan Serbuk Buah Kepel Penentuan Kadar Amonia Dalam Feses Mencit

3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Persiapan Hewan Coba Sebelum diberi perlakuan, seluruh mencit diaklimatisasi terlebih dahulu selama tujuh hari. Pada hari pertama aklimatisasi, seluruh mencit diberi obat anti cacing untuk mencegah infeksi cacing selama perlakuan. Dalam tahap aklimatisasi, mencit juga dicekok dengan akuades sebanyak 1 mlekor setiap hari. Hal ini dilakukan agar mencit terbiasa dengan proses pencekokan. Selain itu, mencit diberi pakan berupa pelet dan air minum secara ad libitum. Pengujian ini dirancang untuk dua kelompok mencit, yaitu kelompok yang diberi serbuk buah kepel dan kelompok yang diberi akuades sebagai kontrol negatif dengan jumlah masing-masing kelompok sebanyak sembilan ekor mencit. Sembilan ekor mencit tersebut ditempatkan pada tiga kandang metabolik sehingga masing-masing kandang metabolik berisi tiga ekor mencit.

3.3.2 Pencekokan Larutan Serbuk Buah Kepel

Proses pembuatan larutan serbuk buah kepel diawali dengan penimbangan serbuk buah kepel dan dilarutkan dalam akuades. Hewan dikelompokkan menjadi dua kelompok, kelompok pertama adalah kelompok hewan yang diberi akuades dan kelompok kedua adalah kelompok yang diberi serbuk daging buah kepel. Seluruh sampel diaplikasikan secara per oral selama 7 hari. Kemudian feses yang diekskresikan oleh mencit dari masing-masing kelompok perlakuan dikumpulkan dalam botol film dan disimpan dalam lemari es hingga proses perhitungan kadar amonia dan trimetilamin. Proses pengambilan feses dilakukan setiap hari sejak satu hari sebelum pencekokan hingga satu hari setelah pencekokan terakhir. Tahap pengukuran amonia, trimetilamin, dan fenol dalam feses mencit dilakukan pada hari ke-0, hari ke-4, dan hari ke-8.

3.3.3 Penentuan Kadar Amonia Dalam Feses Mencit

Uji secara in vivo diarahkan untuk mengkaji khasiat deodoran oral tanaman kepel. Metode yang digunakan adalah metode pendeteksian gas amonia yang sesuai dengan SNI 2354.8:2009. Langkah awal yang dilakukan untuk perhitungan kadar amonia adalah membuat ekstraksi dari sampel feses. Feses diekstrak menggunakan asam perklorat 6, kemudian ekstrak yang didapat dimasukkan dalam tabung destilasi dan ditambahkan indikator fenolftalein. Tabung destilasi dipasang pada peralatan destilasi uap dan dimasukkan larutan NaOH 20 ke dalamnya BSN 2009. Destilasi dilakukan selama 10 menit dan hasil destilasi ditampung dalam erlenmeyer yang telah diisi larutan H 3 BO 4 3 dan indikator tashiro yang berwarna ungu. Hasil destilasi yang bercampur dengan larutan dalam erlenmeyer akan menghasilkan larutan berwarna hijau. Tahap selanjutnya adalah destilasi larutan blanko dengan cara mengganti ekstrak sampel dengan PCA 6. Setelah itu destilat dari sampel dan blanko dititrasi menggunakan larutan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi adalah dengan menemukan kembali larutan berwarna ungu. Kadar amonia dapat diketahui dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Vc = volume HCl contoh Vb = volume HCl pada titrasi blanko N = normalitas larutan HCl W = bobot contoh 14,007 = massa relatif atom nitrogen 2 = faktor pengenceran

3.3.4 Penentuan Kadar Trimetilamin Dalam Feses Mencit