Latar Belakang Quality of Kenaf (Hibiscus cannabinus L.) Cored Particleboard by Using Recycled Polypropylene

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama ini industri papan partikel menggunakan kayu sebagai bahan baku. Namun seiring dengan meningkatnya permintaan kayu dan sistem pemanenan kurang lestari menyebabkan semakin berkurangnya produksi kayu di hutan alam atau hutan produksi. Hal tersebut mendorong pemikiran-pemikiran untuk mencari bahan berlignoselulosa lain sebagai pengganti kayu, salah satunya dengan memanfaatkan tanaman kenaf Hibiscus cannabinus L.. Potensi produksi tanaman kenaf Hibiscus cannabinus L. di Indonesia mencapai 6.800 tontahun FAO 2003, sehingga memiliki potensial untuk dikembangkan sebagai bahan baku papan partikel. Adapun bagian tanaman kenaf yang sering digunakan sebagai bahan baku papan partikel adalah bagian batang. Batang utuh pada tanaman kenaf terdiri dari dua tipe batang yaitu bagian kulit batang bast dan bagian inti batang core yang berwarna putih. Bagian kulit batang terdiri dari 40 lapisan tipis bagian luar dan sekitar 60 bagian inti batang core yang ringan Smith 1998. Rowell et al. 1997 menyatakan tanaman kenaf dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kertas, papan komposit dan kanvas. Selama ini, penelitian mengenai tanaman kenaf sebagai bahan baku papan partikel dilakukan dengan menggunakan perekat berjenis formaldehida Puspita, 2004; Putriani 2005; Ronaldi 2004. Penggunaan perekat formaldehida dinilai dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan. Menurut Charles 1989 emisi formaldehida dapat menyebabkan bau yang kurang enak dan mengganggu kesehatan, terutama di ruangan yang relatif tertutup atau ruangan yang berventilasi kurang baik. Oleh karena itu, perlu memanfaatkan jenis perekat lain yang lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan limbah plastik sebagai perekat dalam pembuatan papan partikel merupakan salah satu alternatif pembuatan papan partikel yang lebih ramah lingkungan. Potensi pemanfaatan limbah plastik sebagai bahan perekat papan partikel cukup besar. Massijaya 2001 menyatakan bahwa potensi sampah di Indonesia pada tahun 1995 sebanyak ± 34 ton dan sekitar 3.1 ton merupakan limbah plastik. Kondisi ini diperkirakan akan semakin bertambah setiap tahunnya. Sifat plastik non-renewable tapi recycleable jika dimanfaatkan akan mengurangi dampak negatif yaitu pencemaran lingkungan. Sampah plastik yang paling banyak dijumpai berasal dari jenis plastik polietilena PE, polipropilena PP dan polistirena PS Massijaya et al.1998. Selain untuk mengurangi penggunaan formaldehida sebagai bahan perekat pada papan partikel, tujuan penggunaan polipropilena juga dilakukan untuk menghasilkan stabilitas dimensi produk yang lebih baik. Haygreen dan Bowyer 1989 mengungkapkan bahwa salah satu kelemahan papan partikel sebagai bahan bangunan adalah stabilisasi dimensinya yang rendah. Dalam usaha memenuhi kebutuhan akan bahan substitusi kayu yang berkualitas dan mengoptimalkan pemanfaatan limbah plastik serta mengurangi dampak negatif dari penggunaan perekat formaldehida maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh komposisi campuran serbuk core kenaf dan polipropilena terhadap sifat fisis dan mekanis papan partikel yang dihasilkan.

1.2 Tujuan Penelitian