Pengembangan Tebal Sifat Fisis

antara 22,91-38,74 dengan rata-rata 29,3. Dengan demikian selama waktu 22 jam terjadi peningkatan penyerapan air sebesar 9,55. Penyerapan air yang paling rendah pada perendaman 2 dan 24 jam terdapat pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk kenafpolipropilena 30:70, sedangkan yang paling tinggi pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk kenafpolipropilena 50:50. Berdasarkan hasil analisis statistik Lampiran 9 10 menunjukkan bahwa perlakuan variasi komposisi serbuk kenafpolipropilena yang digunakan menghasilkan nilai daya serap air yang berbeda nyata pada papan partikel yang dihasilkan, baik pada perendaman selama 2 jam maupun 24 jam. Hal tersebut diduga, semakin bertambahnya proporsi polipropilena maka partikel akan semakin terlapisi dengan baik oleh plastik, sehingga kontak antara partikel akan semakin rapat dan air akan sulit untuk masuk ke dalam papan partikel. Menurut Haygreen dan Bowyer 1989, stabilitas dimensi papan partikel dipengaruhi oleh banyaknya perekat resin yang digunakan dalam pembuatan papan partikel. Hasil uji lanjut Duncan pada faktor komposisi serbuk kenafpolipropilena menunjukkan bahwa daya serap air papan partikel selama perendaman 2 dan 24 jam menghasilkan nilai yang sama antara papan partikel dengan komposisi 40:60 dan 30:70 dan berbeda nyata dengan papan partikel yang menggunakan komposisi 50:50. Nilai rata-rata daya serap air paling rendah yaitu terdapat pada papan partikel dengan komposisi serbuk kenafpolipropilena 30:70, baik pada perendaman 2 jam maupun 24 jam.

4.1.4 Pengembangan Tebal

Hasil pengujian nilai rata-rata pengembangan tebal papan partikel perendaman air dingin selama 2 jam dan 24 jam disajikan pada Gambar 8. Nilai pengembangan tebal selama perendaman 2 jam berkisar antara 2,2 - 5,64 dengan rata-rata 3,7. Sedangkan pengembangan tebal selama perendaman 24 jam berkisar antara 4,54 - 9,44 dengan rata-rata 6,4. Dengan demikian terjadi peningkatan pengembangan tebal sebesar 2,7 selama 22 jam. Nilai pengembangan tebal terendah dengan waktu perendaman 2 dan 24 jam terdapat pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk 20 kenafpolipropilena 30:70, sedangkan nilai pengembangan tebal tertinggi pada papan yang dibuat dengan komposisi serbuk kenafpolipropilena 50:50. Gambar 8 Pengembangan tebal papan partikel pada berbagai komposisi serbuk kenafpolipropilena. Ket: A Pengembangan tebal 2 jam; B pengembangan tebal 24 jam. Berdasarkan hasil analisis statistik Lampiran 11 12 menunjukkan bahwa penggunaan variasi komposisi serbuk kenafpolipropilena sampai dengan 30:70 menghasilkan nilai pengembangan tebal yang berbeda nyata pada papan partikel yang dihasilkan, baik untuk perendaman 2 jam maupun 24 jam. Hasil uji lanjut Duncan pada faktor komposisi serbuk kenafpolipropilena menunjukkan bahwa pengembangan tebal papan partikel selama perendaman 2 dan 24 jam menghasilkan nilai yang sama antara papan partikel dengan komposisi 40:60 dan 30:70 dan berbeda nyata dengan papan partikel yang menggunakan komposisi 50:50. Nilai rata-rata pengembangan tebal paling rendah yaitu terdapat pada papan partikel dengan komposisi serbuk kenafpolipropilena 30:70, baik pada perendaman 2 jam maupun 24 jam. Hal tersebut diduga karena penggunaan polipropilena yang bersifat tahan terhadap air Klyosov 2007. Semakin banyak proporsi polipropilena yang digunakan di dalam papan partikel, maka semakin besar bagian permukaan partikel kenaf yang tertutupi oleh polipropilena, sehingga akan mengurangi kemampuan partikel kenaf pada permukaan papan untuk menyerap air dari lingkungan sekitar. 1 2 3 4 5 6 5050 4060 3070 Pengembangan Tebal Komposisi KenafPolipropilena A 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5050 4060 3070 Pengembangan Tebal Komposisi KenafPolipropilena B

4.2 Sifat Mekanis