Modulus of Elasticity MOE

4.2 Sifat Mekanis

Sifat mekanis yang diuji pada penelitian ini antara lain modulus of elasticity MOE, modulus of rupture MOR dan kuat pegang sekrup.

4.2.1 Modulus of Elasticity MOE

Menurut Mardikanto et al. 2011 modulus of elasticity MOE menunjukkan perbandingan antara tegangan dan regangan di bawah batas elastis sehingga benda akan kembali ke bentuk semula apabila beban dilepaskan. Hasil pengujian MOE papan partikel kenaf dengan polipropilena disajikan pada Gambar 9. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai MOE berkisar antara 15.813,10 kgcm 2 – 17.807,09 kgcm 2 dengan nilai rata-rata keseluruhan sebesar 16.608,63 kgcm 2 . Nilai MOE tertinggi terdapat pada papan partikel yang terbuat dari komposisi kenafpolipropilena 50:50, sedangkan nilai terendah terdapat pada papan dengan komposisi kenafpolipropilena 30:70. Gambar 9 Modulus of elasticity MOE papan partikel pada berbagai komposisi serbuk kenafpolipropilena. Berdasarkan hasil pengujian statistik Lampiran 13 menunjukkan bahwa variasi komposisi serbuk kenafpolipropilena yang digunakan dalam penelitian ini tidak mempengaruhi nilai MOE yang dihasilkan. Menurut Massijaya et al. 1999 ikatan rekat mekanis yang terjadi pada papan partikel terbuat dari plastik dan partikel kayu lebih rendah bila dibandingkan dengan ikatan spesifik dan ikatan 2000 4000 6000 8000 10000 12000 14000 16000 18000 20000 5050 4060 3070 MOE kgcm ² Komposisi KenafPolipropilena mekanis yang terjadi antara perekat dengan partikel kayu, sehingga secara langsung akan berpengaruh negatif terhadap sifat mekanis papan partikel. Rendahnya nilai MOE papan partikel yang dihasilkan disebabkan oleh bentuk dari serbuk kenaf yang berupa granular atau serbuk, sehingga elemen penguatnya tidak ada Subiyanto et al. 2003. Rendahnya nilai MOE juga disebabkan oleh adanya ruang-ruang kosong pada permukaan papan yang mempengaruhi kekuatan papan partikel yang dihasilkan. Menurut Febrianto et al. 1991 dalam Mulyadi 2001 MOE papan partikel berbahan baku plastik menghasilkan nilai yang rendah disebabkan oleh lemahnya interaksi antara permukaan polipropilena dengan partikel, adhesi yang lemah, pendistribusian partikel dan polipropilena yang tidak merata, transfer tegangan antar fase yang rendah menyebabkan kekompakan yang terbatas sehingga menghasilkan kontak yang lemah antara polipropilena dengan partikel.

4.2.2 Modulus of Rupture MOR