Analisis wavelet dapat digunakan untuk menunjukkan kelakuan sementara
pada suatu sinyal, misalnya dalam bidang geofisika sinyal seismik, fluida, medis dan
lainnya. Metode transformasi wavelet ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu
kualitas data, mendeteksi kejadian-kejadian tertentu, serta pemampatan data Foster
1994. Selain itu, transformasi wavelet juga dapat digunakan untuk analisis sinyal-sinyal
non-stasioner
sinyal yang
kandungan frekuensinya bervariasi terhadap waktu,
karena berkaitan dengan kemampuannya untuk memisah-misahkan berbagai macam
karakteristik pada berbagai skala Anant 1997.
2.6.2 Power Spectral Density PSD
Radar yang dibangun dalam payung kerja sama antara Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional LAPAN dan Radio Science for Space and Atmosphere RASC,
Universitas Kyoto, Jepang. Telah dimulai pengoperasiannya sejak tanggal 26 Juni
2001 setelah diremsikan pembukaannya oleh Menteri Riset dan Teknologi Dr AS Hikam.
Pembangunan
radar ini
dipicu oleh
pemahaman para ahli bahwa secara khusus, atmosfer di atas wilayah Indonesia memiliki
karakteristik yang berbeda dengan wilayah di khatulistiwa lainnya.
Spesifikasi Radar
Atmosfer Khatulistiwa
RAK yaitu
merupakan pengembangan dari BLR yang merupakan
Doppler Pulse monostatik radar yang beroperasi pada frekuensi sekitar 47 MHz
dengan menggunakan three-element Yagi antenna squered array sebanyak 560 buah
pada ketinggian sekitar 900 m dari permukaan laut.
Wind Profile Radar WPR adalah salah satu instrument yang dapat mengamati
gerakan udara pada berbagai lapisan atmosfer khususnya troposfer dengan
ketelitian dan resolusi waktu yang tinggi. WPR dapat memberikan struktur tiga
dimensi dari arah dan kecepatan angin dari tiap lapisan atmosfer secara realtime.
BPPT saat ini memiliki tiga unit WPR yang berlokasi di tiga kota strategis,
umumnya berada di dekat khatulistiwa ekuator untuk mengamati karakteristik
arah dan kecepatan angin pada berbagai lapisan atmosfer untuk daerah ekuator
tropis. Kota-kota tersebut adalah; Pontianak, Manado, dan Biak.
Tabel 1 Spesifikasi WPR Property
Value Center Frequency
1357.5 MHz Antenna
Active Phased Array Aperture
3.5 m
2
2.5 m in diameter Beam Width
6 degrees Beam Directions
Azimuth, Zenith = 0.0,0.10, 90,10,180,10,270,10
Polarization Linear
Transmitter Transistor Aplifier A-class
Peak Power 2100 W
Average Power 700 W Maximum
Band Width 15 MHz Maximum
Pulse Length 23, 1, 43, 2, 4 micro sec variabel
IPP 50, 80, 100, 120, 200 micro sec
variabel Observation Range
300 -5000 m typical
2.7 Metode Analisis Statistik
Korelasi Silang
Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik
pengukuran asosiasihubungan measures of association.
Pengukuran asosiasi
merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik
bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.
Diantara
sekian banyak
teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik
korelasi yang sangat popular sampai sekarang, yaitu korelasi Pearson product
Moment dan korelasi Rank Spearman. Selain kedua teknik tersebut, terdapat pula
teknik-teknik korelasi lain, seperti Kendal, Chi-Square,
Phi Coefficient,
Goodman_Kruskal, Somer, dan Wilson. Selain itu, korelasi juga merupakan
derajat keeratan hubungan kuat lemahnya hubungan dapat dilihat dari tebaran
datanya. Semakin rapat lebarnya, semakin kuat hubungannya dan sebaliknya semakin
melebar
tebarannya menunjukkan
hubungannya semakin lemah. Nilai korelasi r berkisar 0 sampai 1
atau bila disertai arahnya nilai antara -1 sampai +1. Nilai korelasi 0 menandakan
tidak adanya hubungan linier, nilai korelasi - 1 menandakan hubungan linier negatif
sempurna demikian juga dengan +1 yang menyatakan bahwa hubungan linier positif
sempurna.
Menurut Colton,
kekuatan hubungan 2 variabel secara kualitatif dapat
dibagi dalam 4 area, yaitu; 1.
r = 0 – 0.25 : tidak ada hubungan atau hubungan rendahlemah
2. r = 0.26 - 0.5 : hubungan sedang
3. r = 0.51 – 0.75 : hubungan kuat
4. r = 0.76 – 1: hubungan sangat
kuatsempurna Dalam korelasi sempurna, tidak
diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linier
yang sempurna.
Artinya variabel
X mempengaruhi variabel Y secara sempurna.
Menurut Makridakis
1983 menyatakan bahwa seringkali terjadi bahwa
dua variabel dikaitkan satu sama lain walaupun mungkin tidak selalu benar bahwa
nilai suatu variabel tergantung pada atau disebabkan oleh perubahan nilai variabel
yang lain. Pada setiap kejadian, suatu hubungan
dapat dinyatakan
dengan perhitungan korelasi antara dua variabel.
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2009 sampai bulan Januari 2012,
bertempat di LAPAN Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional Bandung dan
Laboratorium Meteorologi dan Pencemaran Atmosfer GFM kampus IPB Dramaga.
3.2 Alat dan Data yang Digunakan 3.2.1 Alat yang Digunakan
1. PC Personal Computer
2. Software Ms.Excel dan Ms. Word 2007
Software ini
digunakan untuk
merapihkan data dan merata-ratakan data WPR menjadi rata-rata bulanan.
3. Software MATLAB
Software ini digunakan untuk analisis Monsun, untuk menghasilkan time height
section dari data WPR dan analisis Spectral dengan menggunakan FFT
Fast
Fourier Transform
dan transformasi wavelet untuk data WPR
dan data iklim global 4.
Software SPSS 17 Software ini digunakan untuk analisis
statistik dengan metode korelasi silang dan regresi liner berganda untuk data
utama dan penunjang.
3.2.2 Data yang Digunakan 1.
Data Utama Data angin WPR Wind Profile Radar.
Data bersifat menitan sejak Januari 2007 sampai dengan Juli 2009. Data yang
digunakan berasal dari tiga kota yaitu Pontianak,
Manado, dan
Biak. www.rish.kyoto-u.ac.jpradar-groupblr
2. Data Penunjang Data Iklim Global
Monsoon index Australian Monsoon Index AMI, Indian Summer Monsoon
Index ISMI, dan Western North Pasific Monsoon Index WNPMI. Data tersebut
diperoleh
dari: www:iprc.soest.Hawaii.eduykajimons
oonrealtime-monidx.html dengan
periode yang sama dengan data utama, yaitu Januari 2007 sampai dengan Juli
2009.
3.3. Metode Penelitian
Metode yang
digunakan dalam
penelitian ini, menggunakan tiga analisa yaitu analisis Spectral, analisa time series
dan analisa regresi linier berganda. 3.3.1 Analisis
Spectral
Analisis Spectral yaitu telaahan periodesitas data deret waktu Mulyana,
2004 yang dianalisis dengan menggunakan analisis Fast Fourier Transform FFT dan
Transformasi Wavelet. Biasanya analisis Spectral berkaitan dengan Power Spectral
Density PSD.
3.3.2 Analisis Time Series
Analisis time series merupakan ubungan
antara variabel
yag dicari
dependent dengan
variabel yang
mempengaruhinya independent variabel, yang dikaitkan dengan waktu seperti
mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester, atau tahun. Dalam analisis time
series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.
3.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuat model untuk
kawasan Indonesia. Data yang digunakan yaitu data utama dan data penunjang. Data
utama yang dimaksud yaitu, angin zonal di sekitar ketinggian 850 mb di tiga kota yaitu
Biak, Manado, dan Pontianak. Sedangkan data penunjang yang dimaksud adalah data
iklim global yang terdiri dari ISMI Indian Summer Monsoon Index, WNPMI Western
North Pasific Monsoon Index, dan AUSMI Australia Monsoon Index. Software yang
digunakan pada pengolahan data ini yaitu SPSS versi 17.