Analisis Time Series Analisis Regresi Linier Berganda

4. r = 0.76 – 1: hubungan sangat kuatsempurna Dalam korelasi sempurna, tidak diperlukan lagi pengujian hipotesis, karena kedua variabel mempunyai hubungan linier yang sempurna. Artinya variabel X mempengaruhi variabel Y secara sempurna. Menurut Makridakis 1983 menyatakan bahwa seringkali terjadi bahwa dua variabel dikaitkan satu sama lain walaupun mungkin tidak selalu benar bahwa nilai suatu variabel tergantung pada atau disebabkan oleh perubahan nilai variabel yang lain. Pada setiap kejadian, suatu hubungan dapat dinyatakan dengan perhitungan korelasi antara dua variabel.

III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2009 sampai bulan Januari 2012, bertempat di LAPAN Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional Bandung dan Laboratorium Meteorologi dan Pencemaran Atmosfer GFM kampus IPB Dramaga. 3.2 Alat dan Data yang Digunakan 3.2.1 Alat yang Digunakan 1. PC Personal Computer 2. Software Ms.Excel dan Ms. Word 2007 Software ini digunakan untuk merapihkan data dan merata-ratakan data WPR menjadi rata-rata bulanan. 3. Software MATLAB Software ini digunakan untuk analisis Monsun, untuk menghasilkan time height section dari data WPR dan analisis Spectral dengan menggunakan FFT Fast Fourier Transform dan transformasi wavelet untuk data WPR dan data iklim global 4. Software SPSS 17 Software ini digunakan untuk analisis statistik dengan metode korelasi silang dan regresi liner berganda untuk data utama dan penunjang.

3.2.2 Data yang Digunakan 1.

Data Utama Data angin WPR Wind Profile Radar. Data bersifat menitan sejak Januari 2007 sampai dengan Juli 2009. Data yang digunakan berasal dari tiga kota yaitu Pontianak, Manado, dan Biak. www.rish.kyoto-u.ac.jpradar-groupblr 2. Data Penunjang Data Iklim Global Monsoon index Australian Monsoon Index AMI, Indian Summer Monsoon Index ISMI, dan Western North Pasific Monsoon Index WNPMI. Data tersebut diperoleh dari: www:iprc.soest.Hawaii.eduykajimons oonrealtime-monidx.html dengan periode yang sama dengan data utama, yaitu Januari 2007 sampai dengan Juli 2009.

3.3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, menggunakan tiga analisa yaitu analisis Spectral, analisa time series dan analisa regresi linier berganda. 3.3.1 Analisis Spectral Analisis Spectral yaitu telaahan periodesitas data deret waktu Mulyana, 2004 yang dianalisis dengan menggunakan analisis Fast Fourier Transform FFT dan Transformasi Wavelet. Biasanya analisis Spectral berkaitan dengan Power Spectral Density PSD.

3.3.2 Analisis Time Series

Analisis time series merupakan ubungan antara variabel yag dicari dependent dengan variabel yang mempengaruhinya independent variabel, yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan, triwulan, catur wulan, semester, atau tahun. Dalam analisis time series yang menjadi variabel yang dicari adalah waktu.

3.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk membuat model untuk kawasan Indonesia. Data yang digunakan yaitu data utama dan data penunjang. Data utama yang dimaksud yaitu, angin zonal di sekitar ketinggian 850 mb di tiga kota yaitu Biak, Manado, dan Pontianak. Sedangkan data penunjang yang dimaksud adalah data iklim global yang terdiri dari ISMI Indian Summer Monsoon Index, WNPMI Western North Pasific Monsoon Index, dan AUSMI Australia Monsoon Index. Software yang digunakan pada pengolahan data ini yaitu SPSS versi 17. Gambar 4 Diagram alir penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam penelitian ini periode yang digunakan dibagi dua, yaitu jangka panjang; Januari 2007 sampai dengan Juli 2009 dan jangka pendek. Analisis jangka pendek dibagi dalam dua periode, yaitu periode pertama 1 November 2007 sampai dengan 30 Januari 2008 dan periode kedua 7 Desember 2008 sampai dengan 7 Maret 2009. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kejadian yang “unik” yang terjadi dalam periode penelitian yang dilakukan. Selain itu, juga untuk mengetahui hubungan iklim global WNPMI, ISMI, dan AUSMI dengan 3 kota Pontianak, Manado, dan Biak. Agar dapat menjadi model iklim yang sesuai dengan kawasan Indonesia.

4.1 Analisis Spectral

4.1.1 Analisis Jangka Panjang

Analisis jangka panjang dalam penelitian ini merupakan bentuk analisa keseluruhan terhadap data dalam penelitian ini, dengan melihat dinamika yang ditunjukkan oleh PSD dan Wavelet. Seperti pada gambar 5 menunjukkan adanya kenaikan energy Spectral pada sekitar 365 hari di kota Pontianak, Manado, dan Biak. Hal ini menunjukkan terjadinya Monsun, karena osilasi pada ketiga kota tersebut menunjukkan sekitar 365 hari. Hal ini menandakan bahwa dalam 365 harian akan terjadi peningkatan kecepatan angin di kota Pontianak, Manado, dan Biak. Seperti disebutkan sebelumnya, ini menunjukkan fenomena Monsun terasa di Pontianak, Manado, dan Biak. Energy Spectral terbesar yaitu pada kota Biak dan energinya sangat kuat, yaitu sekitar 1.7 WHz jika dibandingkan dengan kota Pontianak dan Manado. Walaupun, pada periode yang sama di kota Pontianak dan Manado juga terjadi penguatan, namun dengan energy Spectral yang masih di bawah 0.5 WHz.