Pengujian Papan Partikel .1 Pengujian Sifat Fisis Kerapatan Kadar Air Pengembangan Tebal Thickness Swelling Daya Serap Air Water Absorbtion

PH 0,4 PS 0,4 PW 0,4 PH 0,6 PS 0,6 PW 0,6 Gambar 8 Enam jenis panel akustik yang diuji. 3.4 Pengujian Papan Partikel 3.4.1 Pengujian Sifat Fisis

a. Kerapatan

Contoh uji berukuran 10 x 10 cm cm ditimbang dengan timbangan elektrik dan dicatat sebagai berat awal m. Panjang p, lebar l dan tebal t contoh uji kemudian diukur dengan menggunakan kaliper. Kemudian volume dihitung dengan menggunakan rumus : V = p x l x t Keterangan : V = volume cm 3 p = panjang cm l = lebar cm t = tebal cm Setelah diperoleh nilai volume, maka besarnya kerapatan dapat diperoleh dengan rumus : Keterangan : ρ = kerapatan gcm 3 m = Berat awal contoh uji g v = volume contoh uji cm 3

b. Kadar Air

Setelah contoh uji diukur kerapatannya, maka contoh uji tersebut diukur kadar airnya. Berat awal BA telah diperoleh pada awal penimbangan. Kemudian contoh uji dioven dalam suhu 103±2 C selama 24 jam 1 hari atau sampai mencapai berat yang konstan untuk memperoleh berat kering tanur BKT. Nilai kadar air dapat diperoleh dengan rumus : Keterangan : KA = kadar air BA = berat awal g BKT = berat kering tanur g

c. Pengembangan Tebal Thickness Swelling

Setelah contoh uji diketahui kerapatan dan kadar airnya, kemudian contoh uji diuji pengembangan tebalnya TS. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengukur tebal contoh uji sebelum T1 dan sesudah T2 direndam selama 2 jam, 24 jam dan 48 jam. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan kaliper pada bagian tengah contoh uji. Besarnya pengembangan tebal dapat dihitung dengan dengan menggunakan rumus : Keterangan : TS = pengembangan tebal T1 = tebal sebelum direndam cm T2 = tebal setelah direndam g

d. Daya Serap Air Water Absorbtion

Daya serap air papan partikel dihitung berdasarkan berat sebelum dan sesudah perendaman dalam air selama 2 dan 24 jam. Nilai daya serap air dihitung menggunakan rumus: Keterangan : WA = Daya Serap Air B1 = Berat setelah perendaman gram B0 = Berat sebelum perendaman gram

3.4.2 Pengujian Sifat Mekanis a.

Modulus of Elasticity MOE Pengujian MOE ini menggunakan UTM Instron. Pengujian ini menggunakan one point loading atau satu pembebanan pada titik di tengah dari panjang contoh uji. Pembebanan dilakukan sampai batas titik elastis contoh uji tersebut. Panjang bentang yang digunakan adalah 15 kali tebal nominal, tetapi tidak kurang dari 7,5 cm. Nilai MOE diperoleh dengan menggunakan rumus : Keterangan : MOE = kekakuan lentur kgcm 2 ΔP = selisih beban dibawah batas proporsi kg L = panjang bentang cm Δy = perubahan defleksi dibawah batas proporsi cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm Gambar 9 Pengujian MOE dan MOR.

b. Modulus of Rupture MOR