Modulus of Rupture MOR Kuat Rekat Internal Internal Bond Kuat Pegang Sekrup Screw Withdrawal

Gambar 9 Pengujian MOE dan MOR.

b. Modulus of Rupture MOR

Pengujian ini dilakukan bersamaan dengan pengujian MOE. Namun pada pengujian ini pembebanan maksimum. Nilai MOR dapat diperoleh dengan rumus: Keterangan : MOR = kekuatan lentur kgcm 2 Pmax = beban maksimum kg L = panjang bentang cm b = lebar contoh uji cm h = tebal contoh uji cm

c. Kuat Rekat Internal Internal Bond

Pengujian ini menggunakan contoh uji dengan ukuran 5 cm x 5 cm x 1 cm pengukuran dimensi dilakukan dengan kaliper. Kuat rekat internal diperoleh dengan cara merekatkan kedua permukaan contoh uji pada balok kayu kemudian balok kayu tersebut ditarik secara berlawanan. Nilai kuat rekat internal sendiri dapat diperoleh dengan rumus : Keterangan : σ = kuat rekat internal kgcm 2 Pmax = beban maksimum kg A = luas bidang cm 2 Gambar 10 Pengujian Kuat Rekat Internal.

d. Kuat Pegang Sekrup Screw Withdrawal

Contoh uji berukuran 10cm x 5cm berdasarkan standar JIS A 5908-2003. Sekrup yang digunakan berdiameter 2,7 mm, panjang 16 mm dimasukkan hingga mencapai kedalaman 8 mm. nilai kuat pegang sekrup dinyatakan oleh besarnya beban maksimum yang dicapai kg. Gambar 11 Pengujian Kuat Pegang Sekrup.

3.4.3 Pengujian Sifat Akustik a. Pengukuran Koefisien Absorbsi Suara dengan Tabung Impedansi

Tabung impedansi adalah suatu tabung yang dirancang untuk mengukur parameter akustik suatu bahan dengan ukuran material uji yang kecil sesuai dengan ukuran tabung dan dengan arah datang suara pada arah normal permukaan bahan uji. Tabung impedansi dapat dilihatkan pada Gambar 12 dan Gambar 13. Gambar 12. Skema pengujian koefisien absorbsi suara dengan tabung impedansi. a b c d e f g Gambar 13 Pengujian koefisien absorbsi a. Warble Tone Generator, b. loudspeaker dan microphone car, c. bagian untuk penempatan sampel, d. Tabung impedansi, e. Precision Sound Level Meter, f Contoh uji, g. Tempat contoh uji diletakkan. Pengukuran koefisien absorbsi suara berdasarkan JIS A 1405 1963 dengan menggunakan contoh uji berbentuk lingkaran berdiameter 9,9 cm untuk pengukuran dalam rentang frekuensi 100 Hz – 1600 Hz dan contoh uji berbentuk lingkaran berdiameter 4,9 cm untuk pengukuran dalam rentang frekuensi 2000 Hz – 4000 Hz dengan filter 13 oktaf. Pada tabung impedansi koefisien absorbsi suara yang dapat dihitung adalah koefisien absorbsi suara normal. Koefisien absorbsi suara α ini dihitung dengan cara mengukur tekanan suara yang datang pada permukaan bahan dan yang dipantulkan oleh permukaan bahan tersebut. Koefisien tersebut dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : Keterangan : α = Koefisien absorbsi suara dB n = rasio gelombang berdiri Dimana rasio gelombang berdiri n diukur dengan mensubtitusikan dengan resistansi attenuasi, menentukan rasio gelombang berdiri dari perbedaan tekanan suara L db dengan menggunakan persamaan berikut: Keterangan : n = rasio gelombang berdiri L = perbedaan tekanan suara

b. Pengukuran Sound Transmision Loss