sabine. Hal ini karena secara umum dalam kenyataannya pada kehidupan sehari- hari gelombang suara yang datang pada suatu bahan berasal dari berbagai arah.
Terdapat dua metode untuk mengukur koefisien absorbsi suara, yaitu dengan tabung impedansi Impedance tube yang dapat mengukur koefisien
absorbsi suara normal, serta pengukuran dengan ruang dengung Reverberation room yang dapat mengukur koefisien absorbsi suara sabine Wirajaya 2007.
2.1.3 Sound Transmission Loss STL
Sound transmission loss adalah kemampuan suatu bahan untuk mereduksi suara. Nilainya disebut dengan decibel dB. Semakin tinggi nilai TL, semakin
bagus bahan tersebut dalam mereduksi suara Bpanelcom 2009. Untuk memudahkan dalam menentukan besarnya penyekatan suara maka didefinisikan
suatu besaran angka tunggal Sound Transmission Class yang dilakukan dari pengukuran STL dengan filter 13 oktaf pada rentang frekuensi 125 Hz s.d. 4000
Hz. Sound transmission class adalah kemampuan rata-rata Sound transmission
loss suatu bahan dalam mereduksi suara dari berbagai frekuensi. Semakin tinggi nilai STC, semakin bagus bahan tersebut dalam mereduksi suara. Nilai STC
ditetapkan berdasarkan baku mutu ASTM E 413 yang dikeluarkan oleh American Society for Testing and Materials ASTM FTI ITB 2009
Deskripsi dari nilai STC adalah sebagai berikut Bpanelcom 2009 : 50-60 Sangat bagus sekali, suara keras terdengar lemah atau tidak sama sekali
40-50 Sangat bagus, suara terdengar lemah 35-40 Bagus, suara keras terdengar tapi harus lebih didengar
30-35 Cukup, suara keras cukup terdegar 25-30 Jelek, suara normal mudah atau jelas didengar
20-25 Sangat jelek, suara pelan dapat terdengar
2.2 Papan Partikel
Papan partikel adalah salah satu jenis produk komposit atau panel kayu yang terbuat dari partikel-partikel kayu atau bahan-bahan berlignoselulosa lainnya,
yang diikat dengan perekat atau bahan pengikat lain kemudian dikempa panas
Maloney 1993. Menurut Bowyer et al. 2003 dan Maloney 1993, tipe – tipe
partikel yang digunakan untuk bahan baku pembuatan papan partikel adalah: a.
Pasahan shaving, partikel kayu kecil berdimensi tak menentu yang dihasilkan apabila mengetam lebar atau mengetam sisi ketebalan kayu.
b. Serpih flake, partikel kayu kecil dengan dimensi yang telah ditentukan
sebelumnya yang dihasilkan dalam peralatan yang telah dikhususkan. Dimensi ketebalan antara 0,2-0,5 mm, panjang antara 10-50 mm dan lebar
antara 2,0-2,5 mm. rasio antara panjang partikel dengan ketebalannya adalah 60-120 : 1 atau lebih tinggi.
c. Tatal chips, sekeping kayu yang dipotong dari suatu blok dengan pisau
yang besar atau pemukul, seperti dengan mesin pembuat tatal kayu pulp. d.
Serbuk gergaji sawdust, dihasilkan oleh pemotongan kayu dengan gergaji. e.
Keratan sliver, hampir persegi potongan melintangnya, dengan panjang paling sedikir empat kali ketebalannya. Biasanya dengan tebal sampai 5 mm
dan panjang sampai dengan 15 mm f.
Wol Excelcior, ukuran partikel yang panjang, bergelombang, seperti sliver yang tipis. Berbentuk seperti pita dengan panjang 300-400 mm, lebar 3-4
mm, dan tebal 0,2-0,5 mm. g.
Unting strand, pasahan panjang, tetapi pipih dengan permukaan yang sejajar. Umumnya seperti flake yang panjang dan tipis dengan permukaan
yang sejajar. h.
Biskuit wafer, bentuknya berupa serpih tetapi lebih besar. Biasanya dengan ukuran panjang dan lebar berturut-turut 50 x 50 mm
2
– 70 x 70 mm
2
dan tebal antara 0,6-0,8 mm Berdasarkan kerapatannya, papan partikel dapat dibagi kedalam tiga
golongan yaitu : a.
Low density particleboard, yaitu papan partikel yang mempunyai kerapatan kurang dari 0,59 gcm
3
. b.
Medium density particleboard, yaitu papan partikel yang mempunyai kerapatan antara 0,59
– 0,8 gcm
3
. c.
High density particleboard, yaitu papan partikel yang mempunyai kerapatan lebih dari 0,8 gcm
3
.
Sedangkan berdasarkan ukuran partikel dalam pembentukkan lembarannya, Maloney 1993 membedakannya menjadi tiga macam, yaitu :
a. Single-Layer Particleboard. Papan jenis ini tidak memiliki perbedaan
ukuran partikel pada bagian tengah dan permukaan. b.
Three-Layer Particleboard. Ukuran partikel pada bagian permukaan lebih halus dibandingkan ukuran partikel bagian tengahnya.
c. Graduated Three-Layer Particleboard. Papan jenis ini mempunyai ukuran
partikel dan kerapatan yang berbeda antara bagian permukaan dengan bagian tengahnya.
Dibandingkan dengan kayu asalnya papan partikel mempunyai beberapa kelebihan seperti papan partikel bebas mata kayu, pecah dan retak, ukuran dan
kerapatan papan partikel dapat disesuaikan dengan kebutuhan, tebal dan kerapatannya seragam serta mudah dikerjakan, memiliki sifat isotropis dan
kualitasnya mudah diatur Maloney 1993. Bowyer et al. 2003 menerangkan bahwa salah satu kelemahan papan
partikel sebagai bahan bangunan adalah stabilitas dimensinya yang rendah sehingga kebanyakan papan partikel hanya digunakan untuk keperluan interior.
Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu papan partikel diantaranya yaitu ukuran partikel, perekat, jenis partikel dan campuran jenis partikel.
Menurut Sutigno 2006, papan partikel yang dibuat dari satu jenis bahan baku, akan memiliki kualitas struktural yang lebih baik dari papan partikel yang
dibuat dengan campuran berbagai jenis partikel. Untuk ukuran partikel, papan partikel yang terbuat dari serpihan akan lebih baik daripada yang dibuat dari
serbuk, karena ukuran serpihan lebih besar dari serbuk. Ukuran partikel yang semakin besar memiliki kualitas struktural yang lebih baik. Bentuk dan ukuran
partikel akan berpengaruh terhadap kekuatan dan stabilisasi dimensi papan partikel.
Disamping bentuk partikel, perbandingan panjang dan tebal nisbah kelangsingan dan perbandingan panjang dan lebar nisbah aspek juga
berpengaruh terhadap penyerapan air, pengembangan tebal, pengembangan liniear dan keteguhan papan partikel Lehmann 1974 dalam Zakaria 1996. Aspek yang
paling penting adalah nisbah panjang dan tebal partikel. Partikel yang ideal untuk
mengembangkan kekuatan dan stabilitas dimensi adalah serpih yang ketebalannya seragam dengan nisbah antara panjang dan tebal yang tinggi Bowyer et al. 2003.
Spesifikasi sifat-sifat fisis dan mekanis menurut standar JIS A 5908 2003 untuk papan partikel disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Sifat fisis mekanis papan partikel menurut standar JIS 5908. No
Parameter sifat fisis mekanis JIS A 5908 2003
Type 13 1
Kerapatan gcm
3
0,4 - 0,9 2
Kadar air 5
– 13 3
Daya serap air -
4 Pengembangan tebal
maks 12 5
MOR kgcm
2
min 130 6
MOE kgcm
2
min 25.000 7
Internal Bond kgcm
2
min 2 8
Screw Withdrawal
kg min 40
Keterangan : MOE = Modulus of Elasticity; MOR = Modulus of Rupture.
2.3 Pengujian Kualitas Papan Partikel