Gambar 21 Histogram rata-rata nilai daya serap air water absorbtion 24 jam panel akustik papan partikel bambu betung.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semakin tinggi kerapatan suatu panel akustik papan partikel maka semakin rendah daya serap airnya. Hal
ini diduga karena jumlah partikel pada setiap papan dengan kerapatan tinggi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah partikel dalam setiap papan dengan
kerapatan rendah, sehingga distribusi perekat lebih merata yang mengakibatkan ikatan antar partikel lebih kompak. Menurut Maloney 1993 air yang masuk ke
dalam papan semakin meningkat dengan semakin banyaknya perekat yang tersubstitusi.
JIS A 5908 2003 tidak menetapkan standar untuk daya serap air. Pengujian daya serap air panel akustik papan partikel dilakukan untuk mengetahui
ketahanan panel terhadap air. Selanjutnya hasil analisis statistik sidik ragam menunjukkan bahwa
perbedaan kerapatan memberikan pengaruh nyata terhadap daya serap air baik perendaman 2 jam maupun 24 jam. Untuk ukuran partikel dan interaksi ukuran
partikel dengan perbedaan kerapatan tidak memberikan pengaruh nyata terhadap daya serap air. Lebih lanjut analisis statistik hasil penelitian disajikan pada
Lampiran 8.
4.2 Sifat Mekanis Panel Akustik Papan Partikel Bambu Betung
Sifat mekanis panel akustik komposit yang diuji meliputi Modulus of Elasticity MOE, Modulus of Rupture MOR, Internal Bond IB dan kuat
pegang sekrup screw withdrawal. Nilai sifat mekanis panel akustik komposit tersaji dalam Tabel 4.
20 40
60 80
100 120
Partikel Halus
Partikel Sedang
Partikel Wol
D a
y a
Se r
a p
A ir
Ukuran Partikel
Kerapatan 0,4 gcm Kerapatan 0,6 gcm
3 3
Tabel 4. Nilai rata-rata sifat mekanis panel akustik papan partikel
Jenis Panel Komposit MOE
kgcm
3
MOR kgcm
3
IB kgcm
2
SW kg
Partikel Halus 0,4 4081
29 1,76
14,75 Partikel Halus 0,6
13380 116
4,44 45,46
Partikel Sedang 0,4 4534
59 1,62
23,1 Partikel Sedang 0,6
15193 137
3,39 56,5
Partikel Wol 0,4 10238
74 1,63
33,11 Partikel Wol 0,6
14966 167
0,66 43,58
JIS A 5908 : 2003 type 13 25000
130 2
40
Keterangan : MOE = Modulus of Elasticity MOR = Modulus of Rupture ; IB = Internal Bond ; SW =
screw withdrawal
.
4.2.1 Modulus of Elasticity MOE
Sifat kekakuan merupakan ukuran kemampuan suatu benda untuk menahan perubahan bentuk atau lenturan yang terjadi akibat pembebanan. Sifat
ini dinyatakan dengan Modulus of Elasticity MOE dan hanya berlaku sampai batas proporsi Bowyer et al. 2003. Hasil pengujian MOE secara lengkap
disajikan pada Lampiran 5 sedangkan nilai rata-rata MOE disajikan pada Gambar 22.
Gambar 22 Histogram rata-rata nilai MOE kgcm
2
panel akustik papan partikel bambu betung dibandingkan standar JIS A 5908 2003.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai MOE berkisar antara 4.081
– 10.238 kgcm
2
pada papan partikel berkerapatan 0,4 gcm
3
, sementara itu nilai MOE antara 13.380
– 15.193 kgcm
2
pada papan partikel bambu betung kerapatan 0,6 gcm
3
. Peningkatan kerapatan dapat meningkatkan MOE sekitar 46,18
– 235 . Hal ini sesuai dengan pernyataan Bowyer et al.
5000 10000
15000 20000
25000
Partikel Halus
Partikel Sedang
Partikel Wol
M O
E k
g cm
2
Ukuran Partikel
Target Kerapatan 0,5 Target Kerapatan 0,8
JIS A 5908 2003 type 13 Kerapatan 0,4
gcm
3
Kerapatan 0,6
gcm
3
2003 bahwa semakin tinggi tingkat kerapatan panel akustik yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi sifat kekuatan lentur papan partikel yang dihasilkan.
Sementara itu semakin besar ukuran partikel semakin meningkatkan kekuatan lentur papan. Walaupun demikian seluruh nilai MOE belum memenuhi standar
JIS 5908 2003 yang mensyaratkan nilai MOE diatas 25.000 kgcm
2
. Hasil analisis statistik sidik ragam pada selang kepercayaan 95
menunjukkan ukuran partikel serta interaksi ukuran partikel dengan perbedaan kerapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai MOE.
Hanya faktor perbedaan kerapatan yang memberikan pengaruh yang nyata. Hasil analisis statistik disajikan pada Lampiran 8.
4.2.2 Modulus of Rupture MOR
Modulus of Rupture MOR atau modulus patah merupakan kemampuan papan untuk menahan beban lentur hingga batas maksimum keteguhan patah.
Hasil pengujian MOR secara lengkap disajikan pada Lampiran 5 sedangkan nilai rata-rata MOR disajikan pada Gambar 23.
Gambar 23 Histogram rata – rata nilai MOR kgcm
2
panel akustik papan partikel bambu betung dibandingkan standar JIS A 5908 2003.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai MOR berkisar antara 29
– 74 kgcm
2
pada papan partikel berkerapatan 0,4 gcm
3
, sementara itu nilai MOR antara 116
– 167 kgcm
2
pada papan partikel bambu betung kerapatan 0,6 gcm
3
. Peningkatan kerapatan dapat meningkatkan MOR sekitar 125 – 300.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Bowyer et al. 2003 bahwa semakin tinggi tingkat kerapatan panel akustik yang dihasilkan, maka akan semakin tinggi sifat
keteguhan papan partikel yang dihasilkan. Sementara itu semakin besar ukuran
20 40
60 80
100 120
140 160
180
Partikel Halus
Partikel Sedang
Partikel Wol
M O
R k
g c
m
2
Ukuran Partikel
Target Kerapatan 0,5 Target Kerapatan 0,8
JIS A 5908 2003 type 13
Kerapatan 0,4
gcm
3
Kerapatan 0,6
gcm
3
partikel semakin meningkatkan kekuatan papan. Mengacu pada standar JIS A 5908 : 2003 maka hanya panel akustik papan partikel bambu betung dengan
partikel sedang dan wol berkerapatan 0,6 gcm
3
yang memenuhi standar pada nilai MOR yang ditetapkan, yaitu diatas 130 kgcm
2
. Hasil analisis statistik sidik ragam pada selang kepercayaan 95
menunjukkan ukuran partikel serta interaksi ukuran partikel dengan perbedaan kerapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai MOR.
Hanya faktor perbedaan kerapatan yang memberikan pengaruh yang nyata. Hasil analisis statistik disajikan pada Lampiran 8.
4.2.3 Kuat Rekat Internal Internal Bond
Kuat rekat internal atau Internal Bond IB adalah kekuatan tarik tegak lurus permukaan panel, yang merupakan ukuran tunggal terbaik terhadap kualitas dari
produksi karena mengindikasikan kekuatan ikatan antar partikel Bowyer et al. 2003. Hasil pengujian IB secara lengkap disajikan pada Lampiran 6, sedangkan
nilai rata-ratanya disajikan pada Gambar 24.
Gambar 24 Histogram rata – rata nilai Internal bond kgcm
2
panel akustik papan partikel bambu betung dibandingkan standar JIS A 5908 2003.
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai IB berkisar antara 1,62
– 1,76 kgcm
2
pada papan partikel berkerapatan 0,4 gcm
3
, sementara itu nilai IB antara 0,66
– 4,44 kgcm
2
pada papan partikel bambu betung kerapatan 0,6 gcm
3
. Kecenderungan yang berbeda ditunjukkan oleh hasil pengujian kuat rekat internal dimana semakin besar ukuran partikel maka semakin rendah nilai
kuat rekat internalnya. Hal ini diduga karena partikel yang lebih besar menjadikan papan kurang kompak serta luas permukaan partikel yang yang menerima perekat
1 2
3 4
5
Partikel Halus
Partikel Sedang
Partikel Wol
IB k
g cm
2
Ukuran Partikel
Target Kerapatan 0,5 Target Kerapatan 0,8
JIS A 5908 200 3 type 13
Kerapatan 0,4
gcm
3
Kerapatan 0,6
gcm
3
lebih rendah dibandingkan dengan papan partikel lainnya. Sedangkan dari hasil pengujian dihasilkan data dimana semakin tinggi kerapatan maka semakin tinggi
nilai kuat rekat internalnya. Walaupun demikian hanya kuat rekat internal pada papan partikel bambu betung dengan ukuran wol pada kerapatan 0,6 gcm
3
yang lebih rendah nilainya dibandingkan pada kerapatan 0,4 gcm
3
. Hal ini diduga karena ikatan antar partikel papan yang terbentuk tidak sempurna.
Mengacu pada standar JIS A 5908 : 2003 maka hanya panel akustik papan partikel bambu betung dengan partikel sedang dan halus berkerapatan 0,6 gcm
3
yang memenuhi standar pada nilai IB yang ditetapkan, yaitu diatas 2 kgcm
2
. Hasil analisis statistik sidik ragam pada selang kepercayaan 95
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata dari ukuran partikel, perbedaan kerapatan serta interaksi keduanya terhadap nilai IB. Hasil analisis statistik
disajikan pada Lampiran 8.
4.2.4 Kuat Pegang Sekrup Screw Withdrawal
Kuat pegang sekrup menunjukkan kemampuan papan partikel untuk menahan sekrup yang ditanamkan pada papan partikel. Hasil pengujian kuat
pegang sekrup secara lengkap disajikan pada Lampiran 7, sedangkan nilai rata- ratanya disajikan pada Gambar 25.
Gambar 25 Histogram Nilai Kuat Pegang Sekrup kg panel akustik papan
partikel bambu betung dibandingkan standar JIS A 5908 2003. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan nilai kuat pegang
sekrup berkisar antara 14,75 – 33,11 kg pada papan partikel bambu betung
berkerapatan 0,4 gcm
3
, sementara itu nilai kuat pegang sekrup antara 43,58 –
56,5 kg pada papan partikel kerapatan 0,6 gcm
3
. Peningkatan kerapatan dapat
10 20
30 40
50 60
Partikel Halus
Partikel Sedang
Partikel Wol
SW k
g
Ukuran Partikel
Target Kerapatan 0,5 Target Kerapatan 0,8
JIS A 5908 2003 type 13
Kerapatan 0,4
gcm
3
Kerapatan 0,6
gcm
3
meningkatkan kuat pegang sekrup sekitar 31 – 208 . Hal tersebut diduga akibat
adanya peningkatan kekompakan papan yang meningkatkan kuat pegang sekrup. Sementara itu terlihat kecenderungan bahwa semakin besar ukuran partikel
semakin meningkatkan nilai kuat pegang sekrup papan dimana hal tersebut diduga akibat ukuran partikel yang besar menyebabkan sekrup lebih dapat kuat
tercengkram. Mengacu pada standar JIS A 5908 : 2003 maka hanya panel akustik papan
partikel bambu betung dengan kerapatan 0,6 gcm
3
yang memenuhi standar pada nilai kuat pegang sekrup yang ditetapkan, yaitu diatas 40 kg.
Hasil analisis statistik sidik ragam pada selang kepercayaan 95 menunjukkan ukuran partikel serta interaksi ukuran partikel dengan perbedaan
kerapatan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap nilai kuat pegang sekrup. Hanya faktor perbedaan kerapatan yang memberikan pengaruh yang
nyata. Hasil analisis statistik disajikan pada Lampiran 8.
4.3 Sifat Akustik Panel Akustik Papan Partikel Bambu Betung