clvi
terjadi pada nilai keterampilan berbicara siswa yakni dari Siklus I siswa yang mencapai batas ketuntasan minimal 14 siswa 45 , pada Siklus II mencapai 20
siswa 64 dan berakhir pada Siklus III yang mengalami kenaikan mencapai 26 siswa 84 dengan nilai rata-rata 67.96. Dengan demikian, indikator kinerja pada
penelitian ini telah tercapai yakni dari 31 siswa kelas V SD Negeri II Nambangan 81 siswa telah mencapai batas ketuntasan minimal 70, untuk nilai pengamatan sikap
siswa dan 84 siswa telah mencapai batas ketuntasan minimal 68 untuk nilai keterampilan berbicara siswa.
3. Dengan menggunakan media gambar ternyata juga dapat meningkatkan sikap
keterampilan berbicara siswa. Hal ini terbukti adanya peningkatan nilai pengamatan sikap siswa terhadap keterampilan berbicara dari Siklus I hingga Siklus III. Siklus I
mengalami kenaikan sebesar 13 , sedangkan Siklus II kenaikan mencapai 19 , sedangkan Siklus III kenaikan mencapai 26 . Dalam hal ini siswa yang mencapai
batas ketuntasan minimal mencapai 25 siswa 81 .
B. Implikasi
Berdasarkan temuan dan hasil penelitian tindakan kelas pada keterampilan berbicara dengan media gambar di kelas V SD Negeri II Nambangan dapat
diimplikasikan sebagai berikut : 1.
Untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa di Sekolah Dasar khususnya, guru harus membangkitkan sikap siswa terhadap pembelajaran keterampilan
berbicara terlebih dahulu. Sikap berbicara siswa dapat dibangkitkan dengan teknik pembelajaran yang inovatif dan kreatif diantaranya adalah penggunaan media
clvii
gambar dalam pembelajaran berbicara untuk membangkitkan imaginasi siswa agar dapat berkomunikasi dengan lancar. Selain itu, guru harus memotivasi siswa dan
mendeskripsikan gambar dengan cara mengkomunikasikan secara lisan. Dengan gambar diharapkan anak dapat berbicara dengan lancar di depan guru dan teman-
temannya, sehingga rasa malu, takut, tidak percaya diri menjadi hilang. Dengan demikian, siswa dapat berbicara sesuai dengan imaginsi yang keluar dari pemikiran
siswa sehingga dapat berbicara dengan bahasa yang baik, benar, dan runtut. 2.
Rendahnya keterampilan berbicara siswa, akibat tidak adanya media pembelajaran sebagai alat bantu siswa untuk mengeluarkan ide-ide pemikirannya sehingga siswa
terkesan tidak antusias dan tidak bersemangat terhadap keterampilan barbicara. 3.
Peningkatan keterampilan berbicara siswa dengan menggunakan media gambar dilaksanakan dalam tiga siklus. Dari tindakan ini ternyata sikap dan keterampilan
berbicara siswa meningkat. 4.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar ternyata memberi pengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan berbicara siswa. Gambar
merupakan media yang sangat efektif dan layak digunakan sebagai rujukan untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa. Dengan gambar, siswa sedikit demi
sedikit dapat memenuhi aspek-aspek keterampilan berbicara sebagai acuan penilaian yang diharapkan yakni : kesesuaian ide dengan isi yang disampaikan, kejelasan
suara, ketepatan dalam melafal, berekspresi, ketepatan struktur kalimat yang dipahami, dan ketepatan dalam memilih kata-kata diksi. Melalui kegiatan
pembelajaran yang dirancang guru, diharapkan dapat berkesan dan dapat menghasilkan produk sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Kegiatan
clviii
refleksi di akhir pembelajaran, bagi siswa maupun guru dapat untuk mengetahui kemampuan yang berhasil dikuasai dan kendala yang dialami untuk diperbaiki
selanjutnya. 5.
Penerapan pembelajaran dengan media gambar dalam setiap siklusnya menunjukkan adanya peningkatan sikap dan keterampilan berbicara siswa. Secara keseluruhan
siswa yang awalnya mempunyai sikap malu, takut, tidak bersemangat dan tidak lancar dalam berbicara dalam hal ini keterampilan berbicara sangat rendah, setelah
mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar keterampilan berbicara siswa meningkat dan dapat mengkomunikasikan dengan lancar, baik, dan
benar.
C. Saran-saran