Transmisi sabuk Jenis transmisi sabuk dan pemakaiannya.

1.1.2 Transmisi sabuk

Transmisi sabuk adalah sistem transmisi tenagadayamomen puntir dari poros yang satu ke poros yang lain melalui sabuk belt yang melingkarmelilit pada puli yang terpasang pada poros-poros tersebut. Karakter gesekan sabuk dan permukaan puli sangat mempengaruhi kemampuan transmisi. Jadi besarnya gaya tegang dalam sabuk menentukan besarnya momen puntir yang dapat ditransmisikan. Keuntungan transmisi sabuk: a. Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka tidak dibutuhkan kopling elastik. b. Tidak berisik. c. Dapat menerima dan meredam beban kejut. d. Jarak poros tidak tertentu e. Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai. f. Mudah dah murah dalam pembuatan. g. Hanya memerlukan sedikit perawatan. Kerugian transmisi sabuk: a. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan. b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk memerlukan dimensiukuran yang lebih besar dari sistem transmisi roda gigi atau rantai. Irfan Arief Nugraha

1.1.3 Jenis transmisi sabuk dan pemakaiannya.

1. Transmisi sabuk lurus.

Dipakai untuk puli-puli yang berputar dengan arah yang sama dan poros dimana puli-puli terpasang mempunyai garis sumbu yang sejajar dan horisontal, walaupun bisa juga dipakai untuk poros-poros vertikal. a. Transmisi sabuk tanpa penegang Sabuk ini tidak perlu diberi gaya tegang lagi, karena gaya beratnya sendiri. Dipakai untuk poros-poros dengan kedudukan horisontal yang memiliki jarak poros lebih dari 5 m. Karena itu sisi tegangtarik dari sabuk diletakkan di bagian bawah. b. Transmisi sabuk mulur Sabuk pada transmisi ini sengaja dibuat lebih pendek dari jarak poros, tetapi material sabuk dipilih material dengan elastisitas yang pas sehingga tercipta gaya tegang yang sesuai. c. Transmisi sabuk dengan puli penegang Transmisi ini dilengkapi dengan puli penegang yang menekan sisi kendor sabuk di dekat puli kecil dari luar sehingga sudut lilit menjadi bertambah besar. Pergantian arah putaran tidak boleh terjadi pada sistem ini. d. Transmisi sabuk dengan elemen penegang lain Elemen penegang pada sistem transmisi ini bukan puli melainkan elemen-elemen lain seperti baut, bandulpemberat, momen puntir balik, serta sistem SESPA.

2. Transmisi sabuk silang.

Transmisi dengan jenis ini sudah jarang dipakai, karena selain pembebanan puli tidak menguntungkan akibat gaya puntir tambahan, bagian tepi cepat aus, terutama pada sabuk rata yang lebar. Dalam pemasangannya, bagian sisi tarik harus lurus dan sisi kendor miring sehingga lepasnya sabuk dari puli dapat terhindarkan.

3. Jenis sabuk dan material sabuk

Irfan Arief Nugraha Material sabuk harus disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan, yaitu: - Factor gesekan - Tegangan tarik - Elastisitas - Frekuensi tekuan - Factor kepekaan terhadap lingkungan kerja

1.2 Sabuk Rata