- Dilem denagn karet alam balata - Divulkanisir dengan karet
Yang paling sering dipakai adalah sabuk balata, karena berlapis rajutan katun, dilem dengan karet alam, lebih kuat 2-3 kali lipat dari
pada sabuk kulit. Tidak cocok bila dipakai di tempat panas. Peka terhadap oli dan bensin, tapi tidak pada kelembapan udara.
Sedangakan sabuk karet tahan terhadap pengaruh kimiawi.
c. Sabuk plastik dan sabuk berlapis majemuk
Memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan hampir tidak elastis. Tapi jarang dipakai karena factor gesekannya jelek.
Yang paling sering di pakai : sabuk berlapis majemuk tanpa sambungan. Lapisannya terdiri plastic dan kulit yang dilem dengan kuat.
Lapisan sabuk tersbut terdiri dari 2 atau 3 lapis:
Lapisan sentuh dibuat dari kulit yang disamak dengan asam kromLaposan tarik dibuat dari palstik
Lapisan penutup dibuat dari rajutan yang divulkanisir dengan karet.
Sabuk ini sangat elastis, dan tidak peka terhadap bahan-bahan pelumas dan kelembapan udara, umur pakainya panjang. Dapat dipakai untuk
rasio sampai 1:20 dan kemampuan transmisinya 3 kali lipat dari sabuk kulit, sehingga cocok untuk kecepatan yang tinggi.
1.2.2 Tipe penggerak sabuk rata
1. Penggerak sabuk terbuka. Digunakan dengan poros diatur paralel dan berputar ke arah yang sama. Dalam hal
ini, penggerak A menarik sabuk dari satu sisi yaitu sisi rendah RQ dan mengirimkannya ke sisi lain sisi atas LM. Sehingga ketegangan di sisi bawah
sabuk akan lebih dari sisi sabuk bagian atas. Semakin rendah sisi sabuk karena
Irfan Arief Nugraha
Irfan Arief Nugraha
lebih ketegangan dikenal sebagai sisi yang ketat sedangkan sisi sabuk atas karena kurang ketegangan dikenal sebagai sisi kendur, seperti ditunjukkan pada Gambar
1.1
Gambar 1.1
2. Penggerak sabuk silang Digunakan dengan poros disusun sejajar dan berputar di arah yang berlawanan.
Dalam hal ini, pengemudi menarik sabuk dari satu sisi yaitu RQ dan mengirimkannya ke sisi lain yaitu LM. Dengan demikian, ketegangan di sabuk
RQ akan lebih dari itu di sabuk LM. Sabuk RQ karena ketegangan dikenal sebagai sisi yang ketat, sedangkan sabuk LM karena kurang ketegangan dikenal sebagai
sisi kendur, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.2
Irfan Arief Nugraha
Gambar 1.2 3. Penggerak sabuk perempat putaran
Digunakan dengan poros diatur di sudut kanan dan berputar di satu arah yang pasti. Untuk mencegah sabuk meninggalkan katrol, lebar wajah katrol harus lebih besar
atau sama dengan 1,4 b, di mana b adalah lebar belt. Dalam hal puli tidak dapat diatur ketika gerakan reversible yang diinginkan, maka seperempat giliran sabuk
penggerak dengan panduan katrol, seperti ditunjukkan pada
Gambar 1.3
4. Penggerak sabuk dengan pulley penegang Digunakan dengan poros disusun sejajar dan ketika sabuk penggerak terbuka tidak
bisa digunakan karena sudut yang kecil dari kontak, pada pulley yang lebih kecil. jenis drive disediakan untuk mendapatkan rasio kecepatan tinggi dan ketika
ketegangan sabuk yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh dengan cara lain. Seperti gambar 1.4
Gambar 1.4
Irfan Arief Nugraha
5. Penggerak sabuk campuran Digunakan saat daya yang ditransmissikan dari poros ke poros lain melalui
beberapa buah pulley. Lihat gambar 1.5
Gambar 1.5
6. Pulley penggerak bertingkat atau kerucut Digunakan untuk mengubah putaran poros yang digerakkan sementara putaran
poros penggerak tetap. Lihat gambar 1.6
Gambar 1.6
Irfan Arief Nugraha
7. Pulley penggerak cepat dan lambat Digunakan jika poros yang digerakkan dapat dihentikan atau diputar. Lihat
gambar 1.7
Gambar 1.7
1.2.3 Perbandingan Kecepatan