Kedudukan Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di

F. Kedudukan Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di

Showroom 78 Medan Didalam UUPK, setidaknya ada dua hal penting yang diatur didalamnya yaitu mengenai pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha dan konsumen antara lain : 1. Pelaku usaha menurut UUPK adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum atau bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan berbagai kegiatan usaha dalam bidang ekonomi. 2. Konsumen Menurut UUPK “Konsumen adalah setiap pemakai dan atau pengguna barang dan atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk kepentingan pihak lain. Sehingga maksud UU no 5 tahun 1999 adalah untuk memelihara pasar kompetitif dari pengaruh kesepakatan dan konspirasi yang cenderung mengurangi dan atau menghilangkan persaingan. Kepedulian utama dari uu persaingan usaha adalah promoting competition konsumen. Dasar pemikiran Promoting competition adalah bahwa persaingan itu baik, sehingga perlu dilaksanakan secara efektif. Bagi pelaku usaha terbuka peluang untuk berusaha dalam iklim persaingan usaha yang sehat, yaitu berkompetisi berdasarkan prestasi, bukan dengan strategi untuk mematikan pesaing yang lain. Pelaku usaha dilindungi dari kompetisi yang tidak sehat oleh pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha dominan. Undang-undang ini tidak bertujuan membatasi ruang gerak para pengusaha. Undang-undang ini mencegah penyalahgunaan posisi dominan, bukan melarang posisi dominan. Undang-undang No 5 tahun 1999 mewujudkan budaya untuk menjalankan bisnis secara etis dilihat dari sisi kepentingan konsumen. Oleh karena itu perusahaan tidak membatasi secara langsung apa yang menjadi pilihan konsumen dan tidak menetapkan harga setinggi-tingginya. Sehingga bagi konsumen tersedia banyak, bisa menentukan atau memilih mana yang menurut dia barang dan jasa yang berkualitas yang menguntungkan dia, dan lain sebagainya, Hal ini merupakan perluasan peran pelaku usaha dalam menjalankan kegiatan usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di mana kepentingan usaha sejalan dengan kepentingan umum. Jadi, di dalam undang-undang tersebut bisa dikatakan bahwa Pelaku usaha bergantung kepada konsumen sehingga kalau tidak ada konsumen maka barang dan jasa yang diproduksinya tidak ada artinya. Begitu juga sebaliknya, konsumen bergantung kepada pelaku usaha yang memproduksi barang atau jasa. Hanya saja ketergantungannya tidak terlalu penting karena konsumen bisa beralih atau memebeli barang dan jasa pelaku usaha yang lain. Kedudukan konsumen dalam UUPK berada pada pihak yang diuntungkan karena pelaku usaha lebih bergantung kepada konsumen. Bisa dibayangkan kalau praktek monopoli dan hal-hal lain yang dilarang dalam undang-undang ini terjadi, bagaimana pengaruhnya terhadap harga, ketersediaan barang, kualitas barang, dan pilihan barang. Sudah bisa dipastikan yang akan merasakan dampaknya adalah konsumen, karena setiap hasil produksi pasti akan bermuara ke konsumen. Produsen akan semena-mena dalam menentukan harga karena adanya sifat ketergantungan kebutuhan terhadap produk tertentu. Produsen juga akan mengatur ketersediaan barang di pasaran sehingga stock barang menjadi sangat terbatas dan konsumen akan kesulitan memperoleh barang yang pada akhirnya harga akan dinaikkan. Produsen tidak lagi mementingkan kualitas barang yang diproduksinya, yang ada adalah bagaimana cara mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan.

G. Perlindungan Konsumen terhadap Kendaran Bekas

Dokumen yang terkait

Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pelayanan Tukang Gigi Ditinjau Dari Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

12 99 88

PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA PENITIPAN HEWAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

1 9 50

Perlindungan Konsumen Atas Cacat Tersembunyi Pada Objek Perjanjian Jual Beli Mobil Memberikan Fasilitas Garansi Dihubungkan Dengan Buku Burgeelijk Wetboek JUNCTO Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

5 36 108

PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN ATAS PERUSAHAAAN DEVELOPER YANG DIMOHONKAN PKPU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KE.

0 0 2

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN MUSLIM ATAS JUAL BELI HEWAN KURBAN MENURUT HUKUM ISLAM DAN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 1

PERLINDUNGAN KONSUMEN DALAM TRANSAKSI JUAL BELI ONLINE PRODUK FASHION BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK.

0 1 15

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO) SELAMAT GROUP BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 16

PERLINDUNGAN TERHADAP KONSUMEN BAN MOTOR RACING SEBAGAI UPAYA PREVENTIF DARI BAHAYA KECELAKAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN.

0 0 14

1 PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI MOBIL BEKAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN (SHOWROOM MOBIL 78) SKRIPSI

0 1 8

TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA DALAM PERJANJIAN JUAL BELI PRODUK YANG MERUGIKAN KONSUMEN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN

0 0 70