5. Analisis Data Analisis data dalam penulisan ini mengunakan data kualitatif, metode
kualitatif ini digunakan agar penulis dapat mengerti dan memahami gejala yang ditelitinya.
8
Ronny Hanitijo Sumitro mengemukakan analisis kualitatif sebagai berikut : ”Data yang diperoleh, disusun secara sistematis untuk selanjutnya dianalisis
secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang dimaksud.” Metode analisis data sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari hasil
penelitian yang sudah terkumpul dipergunakan metode analisis normatif kualitatif, normatif adalah penelitian ini bertolak dari peraturan-peraturan yang ada sebagai
norma hukum positif.
9
G. Sistematika Penulisan
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, yaitu menggunakan
argumentasi yang bersifat linguistik non statistik, untuk kemudian ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang ada.
Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, permassalahan, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, keaslian penulisan
dan sistematika penulisan
8
Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta : UI Press, 2007, hal. 21
9
Ibid. hal 116
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Bab ini berisikan pengertian perlindungan konsumen, pihak-pihak yang
terkait dalam perlindungan konsumen, hak dan kewajiban konsumen hak dan kewajiban pelaku usaha
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL BEKAS
Bab ini berisikan pengertian perjanjian serta azas-azas perjanjian, syahnya perjanjian, pengertian perjanjian jual beli mobil bekas serta
proses perjanjian jual beli dan hak-hak konsumen atas jual beli mobil bekas
BAB IV PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JUAL BELI MOBIL BEKAS BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8
TAHUN 1999 MENGENAI PERLINDUNGAN KONSUMEN Bab ini berisikan Pelaksanaan Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di
Showroom 78 Medan, Kedudukan Konsumen dalam Perjanjian Jual Beli Mobil Bekas di Showroom 78 Medan dan Perlindungan
Konsumen terhadap Kendaran Bekas serta Penyelesaian BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini, akan dikemukakan kesimpulan dari bagian awal
hingga bagian akhir penulisan yang merupakan ringkasan dari substansi penulisan skripsi ini, serta saran-saran yang penulis berikan
tentang masalah yang dibahas.
12
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
E. Pengertian Perlindungan Konsumen
Pengertian perlindungan konsumen terdapat dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
selanjutnya disebut Undang-Undang Perlindungan KonsumenUUPK, yaitu segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen. Pengertian perlindungan konsumen yang terdapat dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Perlindungan Konsumen tersebut cukup
memadai. Kalimat yang menyatakan “segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum”, diharapkan sebagai benteng untuk meniadakan tindakan
sewenang-wenang yang merugikan pelaku usaha hanya demi untuk kepentingan perlindungan konsumen.
10
Kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen itu antara lain adalah dengan meningkatkan harkat dan martabat konsumen serta
membuka akses informasi tentang barang danatau jasa baginya, dalam menumbuhkan sikap pelaku usaha yang jujur dan bertanggung jawab.
11
Tujuan yang ingin dicapai dalam perlindungan konsumen umumnya dapat dibagi dalam tiga bagian utama, yaitu:
10
Ahmadi Miru dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Jakarta: Rajawali Pers, 2010, hal. 1
11
Adrian Sutedi, Tanggung Jawab Produk Dalam Perlindungan Konsumen, Bogor: Ghalia Indonesia, 2008, hal. 9
1. Memberdayakan konsumen dalam memilih, menentukan barang danatau jasa kebutuhannya, dan menuntut hak-haknya Pasal 3 huruf c;
2. Menciptakan sistem perlindungan konsumenyang memuat unsur-unsur kepastian hukum, keterbukaan informasi, dan akses untuk mendapatkan
informasi itu Pasal 3 huruf d; 3. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap jujur dan bertanggung jawab Pasal 3 huruf e.
12
Pada hakikatnya, perlindungan konsumen menyiratkan keberpihakan kepada kepentingan-kepentingan hukum konsumen. Adapun kepentingan
konsumen menurut Resolusi perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 39284 tentang Guidelines for Consumer Protection, sebagai berikut:
1. Perlindungan konsumen dari bahaya-bahaya terhadap kesehatan dan keamanannya;
2. Promosi dan perlindungan kepentingan sosial ekonomi konsumen; 3. Tersedianya informasi yang memadai bagi konsumen untuk memberikan
kemampuanmereka melakukan pilihan yang tepat sesuai kehendak dan kebutuhan pribadi
4. Pendidikan konsumen; 5. Tersedianya upaya ganti rugi yang efektif;
6. Kebebasan untuk membentuk organisasi konsumen atau organisasi lainnya yang relevan dan memberikan kesempatan pada organisasi tersebut untuk
12
Ibid., hal 16
menyuarakan pendapatnya dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan mereka
F. Pihak-Pihak Yang Terkait dalam Perlindungan Konsumen